Pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta.

(1)

i ABSTRAK

Damayanti, Vivi. 2016. Pengembangan Instrumen Penilaian Kompetensi Dasar Menulis pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda, dan (2) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja.

Proses yang dilakukan dalam mengembangkan produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis meliputi: (1) melakukan wawancara dengan guru pengampu bahasa Indonesia, (2) menganalisis dokumen guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) menyusun instrumen penilaian kemampuan dasar menulis, (4) menguji validitas isi produk instrumen penilaian dengan meminta masukan dari expert judment, yaitu dosen ahli penilaian, dosen ahli pengajaran bahasa, dan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia, (5) uji coba produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis kepada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, (6) validasi soal pilihan ganda dan unjuk kerja yang dilakukan oleh siswa kelas VII, (7) menganalisis dan menghitung validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal dari hasil uji coba, dan (8) melakukan revisi terhadap produk yang sudah diujicobakan.

Hasil yang diperoleh dari uji coba produk pada siswa kelas VII, yaitu: (1) hasil perhitungan reliabilitas Alpha Cronbach menggunakan SPSS 23.0 menunjukkan bahwa jenis tes pilihan ganda teks hasil observasi dan teks cerpen reliabel dengan skor (0,759 dan 0,716) sedangkan teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, dan teks eksplanasi tidak reliabel dengan skor (0,632, 0,501, dan 0,675), (2) hasil penghitungan IDB dan ITK 100 butir soal pilihan ganda yaitu 28 soal tergolong baik, 20 soal tergolong cukup baik, 19 soal tergolong sedang dan 33 soal tergolong tidak baik sedangkan untuk daya pembeda soal 36 soal tergolong sedang, 43 soal tergolong mudah dan 21 soal tergolong sukar, dan (3) hasil perhitungan tes unjuk kerja teks hasil observasi reliabel (0,997), teks tanggapan deskriptif reliabel (0,983), teks eksposisi reliabel (0,997), teks eksplanasi reliabel (0,984), dan teks cerpen reliabel (0,998). Hasil penilaian dari

expert judment dan uji coba produk dijadikan acuan untuk memperbaiki produk

instrumen penilaian.

Kata kunci: pengembangan, penilaian, menulis


(2)

ii ABSTRACT

Damayanti, Vivi. 2016. The Instrument Development of Basic Writing Competence Assessment in Indonesian Language Learning for VII Grade Students in SMP Negeri 15 Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Sanata Dharma University.

This research development aims to (1) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMP Negeri 15 Yogyakarta in the form of multiple-choice tests, and (2) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMPN 15 Yogyakarta in the form of job vacancy tests.

The processes taken to develop the instrument product of basic writing skill learning assessment include (1) conducting an interview with Indonesian language teachers, (2) analyzing the Indonesian language teachers’ documents in the form of lesson plans, (3) arranging the instrument product of basic writing skill, (4) examining the validity of assessment content by asking for feedbacks from the expert judges: rating-expert lecturers, language-teaching-expert lecturers, and Indonesian language teachers, (5) testing the instrument product of basic writing skill assessment for VII grade students at SMP Negeri 15, Yogyakarta, (6) validating the multiple-choice and job vacancy tests done by VII grade students, (7) analyzing and calculating the validity, reliability, and question analysis of the test results, (8) revising the trial products.

The results of product testing on VII grade students are (1) Cronbach Alpha reliability calculation results using SPSS 23.0 indicate that the multiple-choice results of observation and short story texts are reliable by the score (0.759 and 0.716); meanwhile, descriptive response texts, exposition texts, and explanation texts are not reliable by the score (0,632, 0,501, and 0,675), the counting results of IDB and ITK containing 100 multiple – choice questions are 28 questions are considered as excellent, 20 questions are good, 19 questions are average, and 33 questions are poor; meanwhile, the differentiate questions show that 36 questions are average, 43 questions are easy, and 21 questions are difficult, and (3) the calculation results of job vacancy texts are reliable to (0,997), descriptive response to (0,983), exposition text to (0,997), explanation text to (0,984), and short story texts to (0,998). The results of the expert judgment and product trials are used as references to improve product instrument assessment. Keywords: development, assessment, writing


(3)

i

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI DASAR MENULIS

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh: Vivi Damayanti NIM: 121224068

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

(5)

P$NGBMBANq4F{ INSTRqMEN PENTLAIAN KOntrETENST

rlAs+l

luSNrruS

PAIIA P.EIIIBELATRAN

slsnSA

U'{pONESIA

UNTUK SISWA KELAS

VII

DI SNilP NECTRI 15 YOGYAKARTA

Dipersiapkan dan disu$rn

olei:

Nama Ketua Sekretarb

Angota

I

Anggota 2

Argota'3

Fakultas K+guruan dan IImu Pendidikan

: :, ll! :

,*


(6)

iv MOTTO

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya,

sebab Ia yang memelihara kamu.

(1 Petrus 5:7)

Karena masa depan sungguh ada dan

harapanmu tidak akan hilang.


(7)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan cinta

kasih dan berkatNya.

2. Orang tuaku tercinta Bapak Damar Sadono dan Ibu

Supadmi yang tiada lelah memberikan motivasi, semangat, doa dan kasih sayangnya kepada penulis.

3. Adikku terkasih Tito Mardalanang yang selalu

menjadi penyemangat bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Keluarga besar trah Soeharto yang selalu

memberikan semangat, doa, bimbingan, dan dukungannya kepada penulis.


(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 8 Agustus 2016 Penulis,


(9)

vii

LEMBAR PERSYARATAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Vivi Damayanti

Nomor Mahasiswa : 121224068

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI DASAR MENULIS

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan memublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin kepada saya atau memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta, Pada tanggal 8 Agustus 2016 Yang menyatakan,


(10)

viii ABSTRAK

Damayanti, Vivi. 2016. Pengembangan Instrumen Penilaian Kompetensi Dasar Menulis pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda, dan (2) mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kemampuan dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja.

Proses yang dilakukan dalam mengembangkan produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis meliputi: (1) melakukan wawancara dengan guru pengampu bahasa Indonesia, (2) menganalisis dokumen guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) menyusun instrumen penilaian kemampuan dasar menulis, (4) menguji validitas isi produk instrumen penilaian dengan meminta masukan dari expert judment, yaitu dosen ahli penilaian, dosen ahli pengajaran bahasa, dan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia, (5) uji coba produk instrumen penilaian pembelajaran kemampuan dasar menulis kepada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta, (6) validasi soal pilihan ganda dan unjuk kerja yang dilakukan oleh siswa kelas VII, (7) menganalisis dan menghitung validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal dari hasil uji coba, dan (8) melakukan revisi terhadap produk yang sudah diujicobakan.

Hasil yang diperoleh dari uji coba produk pada siswa kelas VII, yaitu: (1) hasil perhitungan reliabilitas Alpha Cronbach menggunakan SPSS 23.0 menunjukkan bahwa jenis tes pilihan ganda teks hasil observasi dan teks cerpen reliabel dengan skor (0,759 dan 0,716) sedangkan teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, dan teks eksplanasi tidak reliabel dengan skor (0,632, 0,501, dan 0,675), (2) hasil penghitungan IDB dan ITK 100 butir soal pilihan ganda yaitu 28 soal tergolong baik, 20 soal tergolong cukup baik, 19 soal tergolong sedang dan 33 soal tergolong tidak baik sedangkan untuk daya pembeda soal 36 soal tergolong sedang, 43 soal tergolong mudah dan 21 soal tergolong sukar, dan (3) hasil perhitungan tes unjuk kerja teks hasil observasi reliabel (0,997), teks tanggapan deskriptif reliabel (0,983), teks eksposisi reliabel (0,997), teks eksplanasi reliabel (0,984), dan teks cerpen reliabel (0,998). Hasil penilaian dari

expert judment dan uji coba produk dijadikan acuan untuk memperbaiki produk

instrumen penilaian.

Kata kunci: pengembangan, penilaian, menulis


(11)

ix ABSTRACT

Damayanti, Vivi. 2016. The Instrument Development of Basic Writing Competence Assessment in Indonesian Language Learning for VII Grade Students in SMP Negeri 15 Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, Sanata Dharma University.

This research development aims to (1) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMP Negeri 15 Yogyakarta in the form of multiple-choice tests, and (2) describe the forming process of basic assessment instrument for basic writing ability in Indonesian language learning for VII grade students at SMPN 15 Yogyakarta in the form of job vacancy tests.

The processes taken to develop the instrument product of basic writing skill learning assessment include (1) conducting an interview with Indonesian language teachers, (2) analyzing the Indonesian language teachers’ documents in the form of lesson plans, (3) arranging the instrument product of basic writing skill, (4) examining the validity of assessment content by asking for feedbacks from the expert judges: rating-expert lecturers, language-teaching-expert lecturers, and Indonesian language teachers, (5) testing the instrument product of basic writing skill assessment for VII grade students at SMP Negeri 15, Yogyakarta, (6) validating the multiple-choice and job vacancy tests done by VII grade students, (7) analyzing and calculating the validity, reliability, and question analysis of the test results, (8) revising the trial products.

The results of product testing on VII grade students are (1) Cronbach Alpha reliability calculation results using SPSS 23.0 indicate that the multiple-choice results of observation and short story texts are reliable by the score (0.759 and 0.716); meanwhile, descriptive response texts, exposition texts, and explanation texts are not reliable by the score (0,632, 0,501, and 0,675), the counting results of IDB and ITK containing 100 multiple – choice questions are 28 questions are considered as excellent, 20 questions are good, 19 questions are average, and 33 questions are poor; meanwhile, the differentiate questions show that 36 questions are average, 43 questions are easy, and 21 questions are difficult, and (3) the calculation results of job vacancy texts are reliable to (0,997), descriptive response to (0,983), exposition text to (0,997), explanation text to (0,984), and short story texts to (0,998). The results of the expert judgment and product trials are used as references to improve product instrument assessment. Keywords: development, assessment, writing


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Instrumen Penilaian Kompetensi Dasar Menulis pada

Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

akhir dalam memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

Kelancaran dan keberhasilan dalam proses pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku ketua program studi pendidikan

bahasa sastra Indonesia yang dengan penuh kesabaran membimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran membimbing, memotivasi, dan memberikan masukan yang berharga bagi penulis mulai dari awal hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Segenap dosen program studi PBSI, yang telah dengan sabar membimbing penulis dari awal kuliah sampai selesai.

4. Robertus Marsidiq sebagai karyawan sekretariat PBSI yang dengan sabar membantu dan memberikan pelayanan bagi kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Retno Handayani, S.Pd, selaku guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 15 Yogyakarta yang selalu memberikan semangat dan memberikan bantuannya kepada penulis.

6. Keluarga Besar SMP Negeri 15 Yogyakarta yang selalu membantu dan memberikan semangat bagi peneliti.


(13)

xi

7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Damar Sadono dan Ibu Supadmi yang telah memberikan doa dan dukungan secara moral dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Adikku tersayang, Tito Mardalanang yang telah menjadi penyemangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Kekasihku, M.R. Haryoprakoso yang selalu memberikan bantuannya serta dengan setia selalu mendukung sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman sepayung Maria Rezti Dafrida, Viviyanti Dyah Pangesti, Yosevin Winda Christiana, dan Siti Khotijah yang selalu memberikan semangat, dan telah berjuang bersama-sama dari awal PPL hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat PBSI angkatan 2012, Elisabet Ani Ayu Senjaya, Maria Ani Marini, Reni Damayanti, yang sudah menjadi sahabat terbaik selama penulis menjalankan studi di PBSI Universitas Sanata Dharma.

12. Teman-teman kapoer toelis, Hendra Sigalingging, Yuhacim Tito Setyo Budiharjo, Yohanes Krista Marta Pitayana, Wilvridus Yolesa Rosando, Fajar Nurrahman yang sudah setia memberikan semangat, doa, dukungan, dan segala bentuk bantuannya kepada penulis.

13. Teman-teman terkasih Maria Ami Mariana, Melyda Agustini Rahman, Theresia Avila Tri Utami, Pramesthi Dewi, Marta Susanti, Hendrianus Ndori, Didi Setiadi, Tio yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan segala bentuk bantuannya kepada penulis.

14. Teman-teman PBSI kelas A, B, dan C angkatan 2012 yang telah berdinamika bersama-sama dengan penulis dari awal penulis masuk di prodi ini sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi.

15. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan terhadap pembuatan skripsi ini, yang tak dapat disebutkan satu per satu.


(14)

xii

Peneliti sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan banyak manfaat terkhusus di bidang akademis dan dapat digunakan sebaik-baiknya.

Yogyakarta, 8 Agustus 2016 Penulis,

Vivi Damayanti


(15)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xviii

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GRAFIK ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1


(16)

xiv

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Spesifikasi Produk ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Batasan Istilah ... 7

1.7 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.1 Penelitian yang Relevan ... 10

2.2 Kajian Teori ... 12

2.2.1 Pengertian Penilaian ... 12

2.2.2 Prinsip-prinsip Penilaian ... 13

2.2.3 Teknik Penilaian Tes ... 15

2.2.3.1 Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda ... 16

2.2.3.2 Tes Tertulis Bentuk Uraian ... 17

2.2.3.3 Penilaian Kinerja ... 19

2.2.3.4 Penilaian Proyek... 19

2.2.3.5 Penilaian Porfofolio... 20

2.2.4 Instrumen Penilaian ... 21

2.2.5 Keterampilan Menulis ... 21

2.2.6 Validitas ... 22


(17)

xv

2.2.8 Analisis Butir Soal... 28

2.2.9 Kurikulum 2013... 31

2.2.10 Kisi-kisi... 33

2.2.11 Taksonomi Bloom... 34

2.2.12 Langkah-langkah Penyusunan Perangkat Tes... 39

2.2.13 Kaidah Penulisan Soal yang Baik... 40

2.3 Kerangka Berpikir ... . 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44

3.1 Jenis Penelitian ... 44

3.2 Model Pengembangan ... 44

3.3 Prosedur Pengembangan ... 48

3.4 Sumber Data Penelitian ... 51

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.6 Uji Coba Produk... . 54

3.7 Teknik Analisis Data... . 55

BAB IV PEMBAHASAN ... 58

4.1 Hasil Analisis Kebutuhan ... 58

4.1.1 Paparan Hasil Wawancara... 59


(18)

xvi

4.1.2 Paparan Hasil Analisis Dokumen Guru Bahasa Indonesia ... 62

4.1.3 Langkah-langkah Penyusunan Produk Pengembangan ... 63

4.2 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan... 65

4.2.1 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan oleh Ahli Penilaian ... 65

4.2.1.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda ... 67

4.2.1.2 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja ... 72

4.2.1.3 Validasi Rubrik Penilaian ... 73

4.2.1.4 Validasi Pedoman Penskoran ... 74

4.2.2 Paparan Hasil Penilaian Produk Pengembangan oleh Dosen Ahli Pengajaran Bahasa ... 75

4.2.2.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja ... 82

4.2.2.2 Validasi Rubrik Penilaian ... 83

4.2.3 Paparan Hasil Penilaian produk Pengembangan oleh Pengampu Guru Bahasa Indonesia ... 84

4.2.3.1 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja ... 89

4.2.3.2 Validasi Rubrik Penilaian ... 91

4.3 Uji Coba Produk Instrumen Penilaian Menulis ... 92

4.3.1 Hasil Uji Coba Produk Pengembangan ... 93

4.4 Paparan Hasil Validasi Siswa ... 96

4.5 Hasil Analisis uji Coba Produk ... 97


(19)

xvii

4.5.1.1 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ... 98

4.5.1.2 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja... 99

4.5.2 Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Beda Soal Pilihan Ganda ... 113

4.6 Revisi Produk Pengembangan ... 120

4.6 Pembahasan ... 121

BAB V PENUTUP ... 124

4.1 Simpulan ... 124

4.2 Implikasi ... 127

4.3 Saran ... 128

DAFTAR PUSTAKA ... 130

LAMPIRAN ... 133

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 134

Hasil Wawancara Guru Kelas 7 ... 144

Hasil Validasi Oleh Dosen Ahli Penilaian ... 148

Hasil Validasi Dosen Ahli Pengajaran Bahasa ... 162

Hasil Validasi Oleh Siswa ... 171

Hasil Validasi Oleh Guru ... 178

Surat Izin Penelitian ... 194


(20)

xviii

Jawaban Soal Pilihan Ganda Peserta Didik ... 205 Dokumentasi Uji Coba Produk Pada Siswa Kelas VII ... 212


(21)

xix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Langkah-langkah Metode Research and Development ... 45 Bagan 2 Skema Prosedur Penelitian Lapangan ... 46


(22)

xx

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Menulis Kelas VII... 22 Tabel 2.2 Klasifikasi Daya Pembeda ... 33 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara (penilaian menulis) ... 54 Tabel 3.4 Kriteria Produk Pengembangan Instrumen Penilaian ... 65 Tabel 4.5 Kriteria Penilaian Produk Pengembangan Instrumen Penilaian .... 69 Tabel 4.6 Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 72 Tabel 4.7 Perbaikan Soal Hasil Validasi oleh Guru ... 91 Tabel 4.8 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang Diujicobakan ... 93 Tabel 4.9 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Alpha Cronbach Instrumen

Penilaian Aspek Pengetahuan Kemampuan Dasar Menulis

KD 3.4 ... 98 Tabel 4.10 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja Alpha Cronbach Instrumen

Penilaian Aspek Keterampilan Kemampuan Dasar Menulis

KD 4.2 ... 100 Tabel 4.11 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja Alpha Cronbach Instrumen

Penilaian Aspek Keterampilan Kemampuan Dasar Menulis KD 4.3 ... 100 Tabel 4.12 Reliabilitas Soal Unjuk Kerja Alpha Cronbach Instrumen


(23)

xxi

... 101 Tabel 4.13 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Hasil Obervasi ... 103 Tabel 4.14 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Hasil Obervasi .. 103 Tabel 4.15 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Hasil Obervasi ... 104 Tabel 4.16 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Tanggapan Deskriptif ... 105 Tabel 4.17 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Tanggapan

Deskriptif ... 105 Tabel 4.18 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Tanggapan Deskriptif ... 106 Tabel 4.19 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Eksposisi ... 107 Tabel 4.20 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Eksposisi ... 107 Tabel 4.21 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Eksposisi ... 108 Tabel 4.22 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Eksplanasi ... 109 Tabel 4.23 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Eksplanasi ... 109 Tabel 4.24 Penilaian Rubrik Meringkas Teks Eksplanasi ... 110 Tabel 4.25 Penilaian Rubrik Menyusun Teks Cerpen ... 111 Tabel 4.26 Penilaian Rubrik Menelaah dan Merevisi Teks Cerpen ... 111 Tabel 4.27 Penilaian Rubrik Merevisi Teks Cerpen ... 112 Tabel 4.28 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda

Teks Observasi KD 3.4 ... 114 Tabel 4.29 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda


(24)

xxii

Tabel 4.30 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda

Teks Eksposisi KD 3.4 ... 116 Tabel 4.31 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda

Teks Eksplanasi KD 3.4 ... 117 Tabel 4.32 Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Butir Soal Pilihan Ganda


(25)

xxiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Hasil Observasi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 67 Grafik 4.2 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Tanggapan Deskriptif oleh Dosen Ahli Penilaian ... 68 Grafik 4.3 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Eksposisi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 69 Grafik 4.4 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Eksplanasi oleh Dosen Ahli Penilaian ... 70 Grafik 4.5 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Cerpen oleh Dosen Ahli Penilaian ... 71 Grafik 4.6 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja oleh Ahli Penilaian... 73 Grafik 4.7 Validasi Rubrik Penilaian oleh Ahli Penilaian ... 74 Grafik 4.8 Validasi Pedoman Penskoran oleh Ahli Penilaian... 75 Grafik 4.9 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Hasil Observasi

oleh Ahli Pengajaran Bahasa ... 77 Grafik 4.10 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Tanggapan

Deskriptif oleh Ahli Pengajaran Bahasa ... 78 Grafik 4.11 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Eksposisi oleh Ahli Pengajaran Bahasa ... 79


(26)

xxiv

Grafik 4.12 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Eksplanasi

oleh Ahli Pengajaran Bahasa ... 80 Grafik 4.13 Validasi Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Cerpen oleh Ahli Pengajaran Bahasa ... 81 Grafik 4.14 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja oleh Dosen Ahli

Pengajaran Bahasa ... 82 Grafik 4.15 Validasi Rubrik Penilaian oleh Dosen Ahli Pengajaran

Bahasa ... 83 Grafik 4.16 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Hasil Observasi oleh Guru ... 85 Grafik 4.17 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Tanggapan Deskriptif oleh Guru ... 86 Grafik 4.18 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda

Teks Eksposisi oleh Guru ... 87 Grafik 4.19 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Eksplanasi oleh Guru ... 88 Grafik 4.20 Validasi Instrumen Penilaian Kisi-kisi dan Soal Pilihan Ganda Teks Cerpen oleh Guru ... 89 Grafik 4.21 Validasi Kisi-kisi dan Soal Unjuk Kerja oleh guru ... 90 Grafik 4.22 Validasi Rubrik Penilaian oleh Guru ... 93 Grafik 4.23 Validasi oleh Siswa Kelas VII ... 96


(27)

1 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini peneliti membahas mengenai: (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) spesifikasi produk, (5) manfaat penelitian, (6) batasan istilah, dan (7) sistematika penyajian.

1.1Latar Belakang

Di dalam proses pembelajaran di sekolah, salah satu kegiatan yang memiliki peran penting adalah penilaian. Manfaat penilaian bagi siswa diantaranya sebagai umpan balik untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami suatu materi yang telah diajarkan oleh guru. Selain bermanfaat bagi siswa, penilaian juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk melihat tingkatan keberhasilan atau efektivitas guru dalam pembelajaran. Nurgiyantoro (2010:5-6) menyatakan bahwa kegiatan pendidikan dan pengajaran sebenarnya merupakan suatu proses, yaitu proses mencapai sejumlah tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran diperlukan suatu alat atau kegiatan yang disebut penilaian.

Kunandar (2014: 35) menyatakan bahwa penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Standar penilaian bertujuan untuk menjamin (1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan


(28)

dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya, dan (3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang baru diterapkan dalam pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini merupakan penyempurnaaan dari kurikulum sebelumnya. Perubahan yang terjadi pada kurikulum ini juga berdampak pada penilaian.

Di dalam kegiatan pembelajaran, hal yang paling sulit untuk dilakukan adalah membuat instrumen penilaian. Guru masih saja mengalami kesulitan bahkan kurang mengerti bagaimana membuat instrumen penilaian yang baik untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Hal yang demikian tentu saja sangat mengkhawatirkan karena alat untuk mengevaluasi hasil belajar siswa belum valid.

Berdasarkan hasilwawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 15 Februari 2016 dengan guru bahasa Indonesia di salah satu SMP negeri yang ada di kota Yogyakarta bernama Ibu Retno Handayani S.Pd, guru merasa kesulitan untuk membuat bahkan mengembangkan rubrik atau instrumen penilaian untuk keterampilan menulis. Hal ini membuat alat penilaian yang dibuat dan dikembangkan oleh guru untuk mengukur capaian atau proses pembelajaran menulis belum valid dan belum realiabel. Padahal, kita mengetahui bahwa peran penilaian dalam pembelajaran sangat penting, selain berfungsi sebagai umpan balik untuk guru dan siswa, penilaian juga


(29)

dapat dijadikan untuk mengevaluasi metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Rubrik yang dibuat oleh guru belum dapat mengukur kompetensi menulis siswa dengan baik karena guru sendiripun belum paham dalam pembuatan instrumen penilaian terutama yang berdasarkan pada kurikulum 2013.

Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, penulis mengembangkan instrumen penilaian kompetensi menulis yang berdasarkan pada kurikulum 2013. Keluaran yang ingin dicapai oleh penulis dari pengembangan penilaian ini berupa produk instrumen penilaian kompetensi menulis untuk siswa SMP yang berdasarkan dengan kurikulum 2013.

SMP Negeri 15 Yogyakarta dipilih sebagai tempat uji coba produk penelitian. Sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah unggulan yang ada di kota Yogyakarta. Beberapa faktor yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut, yakni pertama berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru bahasa Indonesia dikemukakan bahwa guru belum mampu untuk membuat instrumen penilaian kompetensi dasar menulis. Kedua, SMP Negeri 15 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah favorit yang ada di Yogyakarta.

Diharapkan dengan pengembangan ini guru-guru di sekolah dapat membuat rubrik penilaian menulis dengan baik. Dengan adanya penilaian dan hasil belajar yang baik akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi jalannya proses pembelajaran dan pada akhirnya tujuan pendidikan yang sesungguhnya akan tercapai.


(30)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan dipaparkan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1) Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda?

2) Bagaimana pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1) Mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes pilihan ganda.

2) Mendeskripsikan proses penyusunan produk instrumen penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta dengan bentuk tes unjuk kerja.


(31)

1.4Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dari penelitian ini, yaitu seperangkat instrumen penilaian kompetensi menulis untuk berupa kisi-kisi soal, soal-soal yang terdiri dari soal pilihan ganda untuk ranah kognitif (pengetahuan) dan soal unjuk kerja untuk ranah psikomotorik (keterampilan), kunci jawaban pilihan ganda, panduan penilaian pilihan ganda, rubrik penilaian, dan pedoman penskoran. Instrumen penilaian ini digunakan oleh guru untuk siswa kelas VII dengan menggunakan kurikulum 2013. Produk yang dihasilkan dapat membantu guru dalam proses pembelajaran menulis di kelas dan dalam memberikan penilaian kepada siswa.

1.5Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pembaca, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut.

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan bagi peneliti khususnya dan bagi para pendidik umumnya mengenai instrumen penilaian menulis.


(32)

2) Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi: a. Bagi Guru

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperluas kajian tentang pengembangan instrumen penilaian yang valid dan reabel untuk diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya untuk penilaian kompetensi menulis.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sejauh mana siswa dapat menyerap ilmu yang diberikan selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, penilaian yang dilakukan oleh guru dapat dijadikan umpan balik dalam setiap kegiatan pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Manfaat penelitian ini untuk sekolah yaitu dapat menjadi informasi yang baik dalam memberikan pemahaman pada guru-guru Bahasa Indonesia lainnya berkenaan dengan penilaian menulis.


(33)

d. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini sebagai bentuk sumbangan terhadap penelitiannya agar dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan masalah pengembangan instrumen penilaian kompetensi menulis.

1.6Batasan Istilah

Untuk menyamakan konsep mengenai berbagai istilah yang akan digunakan, penulis memberikan batasan istilah. Di bawah ini, dijelaskan batasan istilah yang ada di dalam penelitian ini, yaitu:

1) Penilaian

Penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan (Nurgiyantoro 2010:6).

2) Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang siswa, baik yang berupa tes maupun non tes (Nurgiyantoro, 2010:89).

3) Tes kompetensi menulis

Tes kompetensi menulis merupakan tes kompetensi bahasa yang aktif-produktif yang diselenggarakan dengan tujuan untuk mengukur tingkat penguasaan kompetensi mengungkapkan pikiran kepada orang lain (Djiwandono, 2011:155).


(34)

1.7Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penyajian.

Bab II berisi landasan teori. Bab ini menguraikan penelitian yang relevan, kajian teori, dan kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi tentang penelitian-penelitian yang sejalan dengan topik ini. Kajian teori berisi uraian tentang pengembangan instrumen kompetensi menulis ranah kognitif dan ranah keterampilan dengan berdasarkan pada kurikulum 2013.

Bab III berisi tentang metodologi penelitian. Bab ini menguraikan jenis penelitian, data dan sumber data, proses pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data, dan uji coba produk.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menjelaskan tentang analisa data dari hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti terhadap pembelajar. Hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti terhadap pengajar. Terakhir adalah memaparkan hasil data dari penilaian dosen ahli yang berasal dari Universitas Sanata Dharma maupun SMP Negeri 15 Yogyakarta. Bab V berisi penutup. Bab ini menguraikan kesimpulan, implikasi, dan saran-saran.


(35)

9

BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini peneliti membahas mengenai: (1) penelitian yang relevan, (2) kajian teori, dan (3) kerangka berpikir. Penelitian yang relavan berisi tentang penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis, dilakukan oleh peneliti lain. Kajian teori menjadi landasan teori dalam penelitian ini, berisi tentang teori-teori penilaian. Kemudian kerangka berpikir memudahkan peneliti dalam penelitian karena dapat melihat alur penelitian dengan jelas.

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang pengembangan instrumen penilaian belum banyak dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) di Universitas Sanata Dharma. Peneliti mencatat ada tiga penelitian yang relevan dengan penelitian ini, penelitian tersebut antara lain: pertama, Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Menulis

Terintegrasi dengan Pembelajaran Membaca dan Berbicara Siswa Kelas XI Semester 2 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 diteliti

oleh Budi Vita Astiwi mahasiswa PBSI Universitas Sanata Dharma (2012). Kedua, Pengembangan Rubrik Penilaian Menulis Puisi dalam

Pembelajaran Apresiasi Puisi diteliti oleh Mona Solina mahasiswa PBSI


(36)

Ketiga, Pengembangan Perangkat Penilaian Pembelajaran Menulis

Karya Ilmiah (Bahasa Indonesia) untuk Siswa SMP diteliti oleh Nur Khoiri

mahasiswa magister pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Islam Malang (2014).

Penelitian pertama memiliki relevansi dengan penelitian pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 terletak pada mata pelajaran yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia. Perbedaan penelitian ini terdapat pada materi yang digunakan, jika pada penelitian Pengembangan

Instrumen Penilaian Pembelajaran Menulis Terintegrasi dengan Pembelajaran Membaca dan Berbicara Siswa Kelas XI Semester 2 SMA Stella Duce 1 Yogyakarta menggunakan materi menulis yang terintergrasi

dengan membaca dan berbicara. Adapun penelitian pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasarmenulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 menggunakan materi menulis tanpa terintegrasi.

Penelitian yang kedua, Mona Solina pada tahun 2015 yang berjudul

Pengembangan Rubrik Penilaian Menulis Puisi dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran awal guru

tentang sikap awal perencanaan pengembangan rubrik penilaian menulis puisi, mengetahui gambaran awal guru mengenai pengalaman awal menulis puisi, mengetahui gambaran awal siswa mengenai pengalaman awal menulis puisi, mengetahui gambaran awal siswa mengenai pengalaman awal


(37)

penggunaan rubrik penilaian menulis puisi, menghasilkan rubrik yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi menulis puisi dalam pembelajaran apresiasi bagi siswa, dan mengetahui kualitas rubrik penilaian menulis puisi yang dikembangkan. Produk yang dihasilkan adalah rubrik penilaian yang digunakan untuk menulis puisi tingkat SMP.

Relevansi penelitian kedua dengan penelitian pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasarmenulis pada pembelajaran bahasa Indonesia untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 terletak pada sama-sama penelitian pengembangan dan hasil dari penelitian menghasilkan produk instrumen penilaian menulis. Perbedaan penelitian ini terdapat pada produk yang dihasilkan yakni pada penelitian Pengembangan Rubrik Penilaian

Menulis Puisi dalam Pembelajaran Apresiasi Puisi menghasilkan instrumen

penilaian untuk menulis puisi, sedangkan dalam penelitian pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar menulis untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013, produk yang dihasilkan berupa instrumen penilaian kompetensi dasar menulis.

Penelitian yang ketiga, Nur Khoiri pada tahun (2014) mengembangkan perangkat penilaian (proses dan hasil) pembelajaran karya ilmiah pada jenjang SMP. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini atas dasar bahwa diketahui alat penilaian yang dikembangkan oleh guru untuk mengukur kemampuan menulis ataupun pembelajaran menulis masih sangat multitafsir atau dapat dikatakan belum valid atau belum reliabel.


(38)

Relevansi penelitian ketiga dengan penelitian pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar menulis pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SMP berdasarkan kurikulum 2013 terletak pada ranah yang dinilai yaitu ranah menulis. Perbedaan penelitian ini terdapat pada kurikulum yang digunakan yakni pada penilaian pengembangan perangkat penilaian pembelajaran menulis karya ilmiah (Bahasa Indonesia) untuk SMP kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sedangkan pada penelitian pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar menulis untuk siswa SMP kelas VII berdasarkan kurikulum 2013.

2.2 Kajian Teori

Beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori penilaian, prinsip-prinsip penilaian, teknik penilaian tes, instrumen penilaian, menulis, validitas, realibilitas, analisis butir soal, kurikulum 2013, kisi-kisi, taksonomi Bloom, langkah-langkah penyusunan perangkat tes, dan kaidah penulisan soal yang baik. Berikut ini akan dijelaskan mengenai teori-teori tersebut.

2.2.1 Pengertian Penilaian

Penilaian tidak bisa dilepaskan dari proses pembelajaran, penilaian itu sendiri berfungsi sebagai umpan balik untuk guru dan siswa. Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengertian penilaian menurut pendapat para ahli: (1) penilaian merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang peserta didik


(39)

dapat mencapai tujuan pendidikan (Nurgiyantoro, 2010:6). Menurut Nurgiyantoro penilaian merupakan tahap akhir dalam proses pembelajar yang dilakukan oleh seorang pengajar kepada peserta didik, (2) penilaian merupakan alat untuk mengukur apakah proses kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan (Tuckman, 1975:12 dalam Nurgiyantoro 2010:6), (3) penilaian adalah rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis, akurat dan berkesinambungan dengan menggunakan alat pengukuran tertentu, seperti soal dan lembar pengamatan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan pencapaian kompetensi peserta didik (Kunandar, 2014:66).

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan kegiatan tahap akhir dalam proses pembelajaran, penilaian merupakan alat untuk mengukur tingkat ketercapaian peserta didik terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar yang diharapkan oleh pengajar.

2.2.2 Prinsip-prinsip Penilaian

Penilaian merupakan alat untuk mengukur tingkat ketercapaian peserta didik terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah diajarkan oleh pengajar. Penilaian tidak bisa dilepaskan dari prinsip-prinsip umum yang harus ada di dalam sebuah penilaian.


(40)

Miller dkk. (2009:29) menjabarkan lima prinsip umum tentang penilaian. Prinsip ini digunakan untuk membuat penilaian yang baik. Berikut ini, dipaparkan lima prinsip-prinsip penilaian: (1) prioritas dalam proses penilaian adalah menentukan dengan jelas apa yang ingin dinilai, (2) prosedur penilaian harus tepat karena berhubungan dengan karakteristik dan pelaksanaan yang akan diukur, (3) penilaian yang komperhensif membutuhkan berbagai jenis prosedur, (4) penggunaan yang tepat dari prosedur penilaian harus mempertimbangkan kelemahan dari prosedur itu sendiri, (5) penilaian adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.

Sejalan dengan hal di atas, Nitko dan Brookhart (2011) juga merumuskan lima pedoman dalam memilih penilaian yang akan digunakan, yaitu: (1) harus jelas tentang target pembelajaran yang akan dinilai, (2) pastikan teknik penilaian yang digunakan harus sesuai dengan setiap target pembelajaran, (3) pastikan bahwa teknik penilaian yang dipakai memenuhi kebutuhan para siswa/ pembelajar, (4) jika memungkinkan, pastikan mengunakan indicator yang beragam dalam menentukan prestasi sesuai dengan target pembelajaran, (5) pastikan ketika Anda menafsirkan atau membantu siswa menafsirkan- hasil penilaian, Anda menetapkan batasan-batasan yang diperhitungkan.

Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip yang


(41)

dipaparkan sebagai berikut: pertama, prinsip objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. Kedua, prinsipterpadu, berarti penilaian yang dilakukan oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. Ketiga, prinsip ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. Keempat, prinsip transparan, berarti prosedur, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. Kelima, prinsip akuntabel, berarti dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. Keenam, prinsip edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Di dalam proses pembuatan instrumen penilaian, seorang pendidik harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yang sudah dipaparkan oleh beberapa ahli di atas. Hal ini bertujan agar penilaian yang dibuat menjadi penilaian yang baik dan dapat mengukur tingkat pemahaman siswa dengan baik pula.

2.2.3 Teknik Penilaian Tes

Ada beberapa macam bentuk teknik penilaian tes. Berikut ini akan dipaparkan beberapa teknik penilaian tes.


(42)

2.2.3.1Tes Tertulis Bentuk Pilihan Ganda

Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan dalam bentuk tertulis yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik. Di dalam penilaian, tes tertulis diklasifikasikan ke dalam dua bentuk, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban pilihan (bentuk pilihan) dan jawaban uraian (bentuk uraian). Bentuk tes pilihan ganda yaitu tes yang di dalamnya terdapat beberapa pilihan jawaban yang sudah disediakan. Peserta didik harus memilih salah satu jawaban yang ia anggap benar (Kusaeri, 2014:70).

Bentuk pilihan ganda memiliki beberapa kelebihan, diantaranya (i) mampu mengukur berbagai tingkatan kognitif, (ii) penskorannya mudah, cepat, objektif, dan mampu mencakup ruang lingkup materi yang luas; dan (iii) tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak, dan hasilnya harus diumumkan. Bentuk ini juga memiliki banyak kelemahan. Beberapa kelemahan itu adalah (i) memerlukan waktu yang cukup lama untuk menuliskan soalnya, (ii) sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi baik, dan (iii) terdapat peluang untuk menebak jawaban (Kusaeri, 2014:70-71). Penskoran pilihan ganda dapat dilakukan dengan pemberian skor 1 jika siswa menjawab benar dan skor 0 jika siswa menjawab salah.

Penyusunan dan perumusan pilihan yang dilakukan adalah mengusahakan agar pilihan-pilihan itu sejauh mungkin mirip satu sama lain dalam berbagai hal, terutama dalam hal makna dan kaitannya dengan pernyataan pokok serta ciri-ciri kebahasaannya. Syarat kemiripan antarpilihan jawaban dari segi makna menuntut adanya hubungan yang jelas, wajar, dan


(43)

masuk akal antara pilihan jawaban dengan pernyataan pokoknya. Pilihan jawaban yang baik adalah pilihan jawaban yang mirip satu sama lain. Kemiripan itu sedapat mungkin meliputi berbagai aspek, baik bentuk, makna, maupun panjang pendeknya kalimat, frasa, atau kata-kata yang digunakan untuk merumuskannya (Djiwandono, 2011:49).

Contoh soal:

Perhatikanlah teks berikut ini.

Hasil perbaikan pemakaian huruf kapital yang tepat pada paragraf tersebut adalah ...

a. Merah, Pantai, Pulau, Populer, Daya b. Merah, baru, pantai, populer, daya c. Merah, Baru, Populer, Lebih, Daya d. Merah, Pantai, baru, populer, daya

2.2.3.2Tes Tertulis Bentuk Uraian

Tes uraian dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang sulit diukur secara objektif. Tes bentuk uraian menuntut peserta didik untuk menguraikan, mengorganisaikan, dan menyatakan jawaban dengan kata-katanya sendiri dalam bentuk, teknik, dan gaya yang berbeda satu dengan yang lainnya (Arifin, 2011:125).

Pulau merah kini menjadi alternatif Baru untuk wisata selancar, selain pantai Plengkung di Taman Nasional Alas Purwo yang lebih dulu Populer. Pulau merah mempunyai Daya tarik yang tak kalah dengan Plengkung maupun Bali.


(44)

Selain tes pilihan ganda, tes uraian juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta didik. Nurgiyantoro, (2010:118-119) menjelaskan kelebihan dan kelemahan tes uraian. Kelebihan tes uraian yaitu: (1) tes uraian tepat untuk menilai proses berpikir yang melibatkan aktifitas kognitif tingkat tinggi dan tidak semata-mata hanya mengingat dan memahami saja, (2) tes uraian memberi peserta didik kesempatan untuk mengemukakan jawabannya ke dalam bahasa yang runtut sesuai dengan gayanya sendiri, (3) tes uraian memaksa peserta didik untuk memergunakan pikirannya sendiri dan kurang memberikan kesempatan untuk bersikap untung-untungan, dan (4) bentuk tes uraian mudah disusun, maka, tidak banyak menghabiskan waktu. Selain kelebihan, Nurgiyantoro (2010: 119) juga menjabarkan kelemahan tes uraian, yaitu: (1) kadar validitas dan reliabilitas bentuk tes uraian rendah hal ini merupakan kelemahan pokok dari tes uraian, (2) akibat terbatasnya bahan yang diteskan, dapat terjadi hal-hal yang juga bersifat kebetulan, (3) penilaian yang dilakukan terhadap jawaban peserta didik tidak mudah ditentukan standarnya, (4) waktu yang dibutuhkan untuk memerikasa pekerjaan peserta didik relatif lama.

Berdasarkan kelemahan dan kelebihan tes pilihan ganda dan tes uraian di atas, oleh karena itu peneliti memilih tes pilihan ganda untuk mengukur tingkat kognitif siswa.


(45)

2.2.3.3Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja yaitu suatu penilaian yang mengaplikasikan kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. Penilaian kinerja baik untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi. Kusaeri, (2014:142) menjelaskan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penilaian kinerja, antara lain: (i) langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan siswa untuk menunjukan kinerja dari suatu kompetensi, (ii) kelengkapan dan ketepatan aspek yang dinilai dalam kinerja tersebut, (iii) kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, (iv) kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak sehingga semua yang akan dinilai dapat dilakukan, dan (v) kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.

2.2.3.4Penilaian Proyek

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan seorang atau sekelompok peserta didik dalam periode atau waktu tertentu. Penilaian proyek meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Dengan penilaian proyek didapatkan informasi mengenai pemahaman dan pengetahuan peserta didik pada pembelajaran tertentu (Kusaeri, 2014:156—162 ).


(46)

2.2.3.5Penilaian Portofolio

Penilaian keterampilan di dalam kurikuum 2013 terdapat bermacam-macam jenis. Penilaian keterampilan ini disesuaikan dengan aspek yang akan dinilai.

Dalam hal ini Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian menjelaskan bahwa penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap perilaku dan keterampilan. Sejalan dengan pengertian di atas, Majid (2014:281) memaparkan bahwa penilaian portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu.

Dari beberapa paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian portofolio merupakan penilaian dalam aspek keterampilan yang menuntut siswa untuk membuat suatu karya. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik.


(47)

2.2.4 Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang siswa, baik yang berupa tes maupun non tes (Nurgiyantoro, 2010:89). Di dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan yaitu berupa tes. Instrumen penilaian tes mengharuskan seorang guru untuk membuat soal. Soal yang dibuat harus didasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya.

Penelitian ini akan mengembangkan instrumen penilaian berupa tes pilihan ganda dan tes uraian. Instrumen penilaian yang akan dikembangkan disesuaikan dengan pedoman pada kisi-kisi soal. Oleh karena itu, penulis juga akan mengembangkan kisi-kisi dan rubrik penilaian untuk menilai kemampuan dasar menulis siswa kelas VII.

2.2.5 Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Tarigan (1982:3) mengatakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.

Kompetensi dasar menulis di dalam kurikulum 2013 sudah terintegrasi dengan kompetensi berbahasa lainnya. Di bawah ini akan dijabarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dalam pembelajaran menulis.


(48)

Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Menulis Kelas VII

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi. Eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.

4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi. Eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.

4.4 Meringkas teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi. Eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.

2.2.6 Validitas

Di dalam membuat perangkat penilaian tidak dapat dipisahkan dari validitas. Penilaian yang baik harus mencakup validitas dan reabilitas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Proses validitas merupakan pengumpulan


(49)

bukti-bukti untuk menunjukkan dasar saintifik penafsiran skor sebagaimana yang direncanakan (Nurgiyantoro, 2010:152).

Jenis-jenis validitas menurut Nurgiyantoro (2010:155-165) meliputi validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), validitas sejalan (concurent validity), dan validitas prediktif.

1) Validitas isi (content validity)

Validitas adalah proses penentuan sejauh mana alat tes itu relevan dan dapat mewakili ranah yang dimaksudkan Gronlund, 1985 dalam Nurgiyantoro, (2010:155-156). Prosedur yang biasa dilakukan adalah membuat butir-butir soal tes berdasarkan kisi-kisi (kisi-kisi juga sudah ditelaah) dan kemudian butir-butir soal ditelaah sejawat oleh orang yang ahli dalam bidang yang bersangkutan (expert judgment). Kerja telaah atau pencocokan kedua hal tersebut dapat dipandang sebagai penemuan bukti-bukti validitas.

Validitas isi merupakan jenis validitas yang harus terpenuhi dalam alat tes, khususnya alat tes yang disusun oleh guru untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar peserta didik.

2) Validitas konstruk (content validity)

Validitas konstruk berkaitan dengan konstruk atau konsep bidang ilmu yang akan diuji validitas tesnya. Konstruk merupakan suatu postulat (asumsi, hipotesis) yang berkenaan dengan suatu bidang ilmu subbidang ilmu tertentu.


(50)

3) Validitas sejalan (concurent validity)

Validitas ini dimaknai sebagai proses penentuan sejauh mana skor sebuah tes berkaitan dengan skor tes yang lain. Skor pengukuran hasil tes lain itulah yang disebut sebagai kriteria atau pembanding. Dengan demikian, validitas sejalan dapat dimaknai sebagai pembuktian apakah skor hasil tes suatu bidang mencerminkan atau sesuai dengan skor bidang-bidang lain yang waktu pengukurannya bersamaan.

4) Validitas prediktif

Ada kesamaan antara validitas prediktif dan validitas sejalan, yaitu sama-sama menafsirkan kadar validitasnya dengan membuktikannya dengan kriteria lain. Jika bukti validitas sejalan ditemukan dengan hasil tes yang dilakukan secara bersamaan, bukti validitas prediktif baru dilakukan setelah beberapa waktu kemudian dalam jangka waktu tertentu.

Validitas yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi berdasarkan pendapat Groundlund, 1985 dalam Nurgiyantoro (2010:155-156). Peneliti memilih validitas isi karena fungsi dan tujuan validitas isi sesuai dengan prosedur pengembangan instrumen penilaian yang peneliti terapkan dalam penelitian ini.


(51)

2.2.7 Reliabilitas

Realibilitas adalah konsistensi pengukuran, yaitu seberapa konsisten skor tes atau hasil evaluasi suatu pengukuran ke pengukuran yang lain Groundlund, 1985 dalam Nurgiyantoro, (2010:165). Suatu perangkat penilaian yang baik harus memiliki validitas dan realibilitas yang baik pula. Seorang peserta didik yang di tes beberapa kali menggunakan alat tes yang sama dan memiliki hasil yang sama pulam hal ini menandakan bahwa reliabilitas alat tes tersebut baik. Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis reliabilitas menurut Nurgiyantoro (2010:167-177).

1) Reliabilitas Ulang Uji

Teknik tes ulang uji adalah teknik memerkirakan tingkat reliabilitas tes dengan melakukan kegiatan pengukuran dua kali terhadap tes yang sama kepada peserta didik yang sama pula.

2) Reliabilitas Belah Dua

Pengujian reliabilitas tes dengan teknik belah dua (split half) dilakukan dengan memisahkan skor hasil ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap atau kelompok awal dan kelompok akhir. Caranya ialah dengan menghitung jumlah skor untuk butir-butir soal bernomor ganjil dan yang bernomor genap. Kedua jumlah skor tersebut kemudian dikorelasikan untuk mendapatkan koefisien korelasi (r) antara keduanya.


(52)

Untuk mendapatkan korelasi realibilitas seluruh tes, kita dapat memergunakan rumus Spearman-Brown. Rumus Spearman-Brown yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Realibilitas seluruh tes = 1+2 �

1+

3) Reliabilitas Rumus Kuder-Richardson 20 dan 21

Pengujian realibilitas tes dengan memergunakan rumus Kuder Richardson (K—R) 20 dan 21, dilakukan dengan membandingkan skor butir-butir tes. Jika butir-butir tes itu menunjukkan tingginya tingkat kesesuaian (degree of agreement), kita dapat menyimpulkan bahwa hasil pengukuran hasil tes itu konsisten. Rumus K-R 20 dan 21 menunjukkan seri karena kedua orang itu mengembangkan banyak rumus yang diberi nomor seri.

Rumus K—R 20 sebagai berikut: r = �

�−1

(1

s2

)

r = Koefisien relibilitas tes n = Jumlah butir soal p = Proporsi jawaban betul

q = Proporsi jawaban salah (q=1-p) s = Simpangan baku, s2; varian

Rumus K—R 21 adalah sebagai berikut:

r = �

�−1

(1

�(�−�) ns2

)


(53)

Keterangan:

X = rata-rata hitung (mean), sedangkan simbol-simbol yang lain sama seperti yang di atas,.

4) Reliabilitas Alpha Cronbach

Rumus realibilitas Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur realibilitas produk instrumen penilaian berupa butir soal.Koefisien reliabilitas Alpha

Cronbach diterapkan diterapkan pada tes yang mempunyai skor berskala dan

dikhotomis sekaligus. Artinya, prosedur uji realibilitas ini diterapkan pada hasil pengukuran yang berjenjang.

Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

r = �

�−1

(1

si2 si2

)

keterangan:

k = Jumlah butir soal

s

i 2 =

Jumlah varian butir-butir

st2 = varian total (untuk seluruh butir tes)

5) Reliabilitas Bentuk Pararel

Pengujian realibilitas hasil pengukuran ts dengan teknik butir pararel dilakukan terhadap adanya dua perangkat tes yang bersifat pararel. Untuk menguji reliabilitas hasil pengukuran tes, kedua perangkat tes tersebut diujicobakan kepada sejumlah subjek yang sama, kemudian hasilnya


(54)

dikorelasikan. Tinggi rendahnya koefisien korelasi akan mencerminkan reliabilitas hasil pengukuran kedua perangkat tes tersebut.

6) Reliabilitas Bentuk Tes Uraian

Reliabilitas bentuk tes uraian dapat dicari dengan memergunakan rumus koefisien Alpha Cronbach. Berikut rumus koefisien Alpha Cronbach untuk soal uraian.

r = �

�−1

(1

si2 si2

)

keterangan:

k = Jumlah butir soal

s

i2 = Jumlah varian butir-butir

st2 = varian total (untuk seluruh butir tes)

Rumus realibilitas Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur realibilitas produk instrumen penilaian berupa butir soal (Nurgiyantoro, 2010:171). Realibilitas yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu realibilitas Alpha Cronbach.

2.2.8 Analisis Butir Soal

Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh perangkat pertanyaan-pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai. Ada dua jenis analisis butir soal, yakni tingkat kesukaran soal dan analisis daya pembeda (Sudjana, 1990:135-141).


(55)

1) Analisis tingkat kesulitan

Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk, sedang, dan sukar. Ada beberapa dasar pertimbangan dalam menentukan proporsi jumlah kategori mudah, sedang, dan sukar. Pertimbangan pertama adalah adanya keseimbangan, yakni jumlah soal yang sama untuk ketiga kategori tersebut. Artinya jumlah soal mudah, sedang, dan sukar jumlahnya seimbang. Pertimbangan kedua proporsi jumlah soal untuk ketiga kategori tersebut didasarkan atas kurva normal. Artinya, sebagian besar soal berada dalam kategori sedang, sebagian lagi termasuk ke dalam kategori mudah dan sukar dengan proporsi yang seimbang.

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, maka, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang

=


(56)

diperoleh, makin mudah soal tersebut. Sudjana, (1990:137) menjelaskan kriteria indeks kesulitan soal itu sebagai berikut:

0—0,30 = soal kategori sukar 0,31—0,70 = soal kategori sedang 0,71—1,00 = soal kategori mudah

2) Analisis daya pembeda

Menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk ke dalam kategori lemah atau rendah dan kategori kuat atau tinggi prestasinya. Artinya, bila soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya menunjukkan prestasi yang tinggi; dan bila diberikan kepada siswa yang lemah, hasilnya rendah. Tes dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila tes tersebut, jika diujikan kepada anak berprestasi tinggi, hasilnya rendah, tetapi bila diberikan kepda anak yang lemah, hasilnya lebih tinggi. Atau bila diberikan kepada kedua kategori siswa tersebut, hasilnya sama saja. Dengan demikian tes yang tidakmemiliki daya pembeda, tidak akan menghasilkan gambaran hasil yang sesuai dengan gambaran siswa yang sebenarnya.

Cara yang biasa dilakukan dalam analisis daya pembeda adalah dengan menggunakan tabel atau kriteria dari Rose dan Stanley seperti dalam analisis tingkat kesukaran soal.

Rumusnya adalah:


(57)

Keterangan:

SR = Jumlah siswa yang menjawab salah kelompok rendah ST = Jumlah siswa yang menjawab salah kelompok tinggi

Untuk mengetahui data pembeda, Arifin (2009:133) menjelaskan klasifikasi rumus berikut ini.

Tabel 2.2 Klasifikasi Daya Pembeda

Koefisien Korelasi Interpretasi

0,40-1,00 Soal baik

0,30-0,39 Soal diterima dan diperbaiki 0,20-0,29 Soal diperbaiki 0,19-0,00 Soal ditolak

2.2.9 Kurikulum 2013

Kurikulum bersifat dinamis, oleh karena itu seiring berkembangnya waktu kurikulum mengalami perubahan. Pada jenjang pendidikan di Indonesia kurikulum yang sudah digunakan hingga saat ini, yaitu kurikulum 1968, 1975, 1984, 1994, KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Keterampilan berbahasa yang digunakan dalam KTSP masih terpisah yaitu membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Namun, dalam kurikulum 2013 keterampilan berbahasa tersebut sudah terintegrasi. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik hal ini mengakibatkan siswa menjadi pusat pembelajaran sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan


(58)

dan Kebudayaan untuk menggantikan kurikulum 2006 atau sering disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sesuai dengan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Pengembangan kurikulum 2013 diharapkan dapat berfungsi untuk menguatkan kurikulum sebelumnya (Permendikbud, No. 105tahun 2014).

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan karakter. Siswa dituntut untuk lebih memahami materi yang ada secara mandiri, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki karakter yang mulia. Kurikulum 2013 mewajibkan peserta didik untuk mengikuti mata pelajaran di satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan.

Seperti yang dipaparkan Sunarti (2014:3) penilaian dalam kurikulum 2013 lebih ditekankan pada penilaian autentik. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai masukan, proses, dan hasil pembelajaran. Bila pada kurikulum KTSP, penilaian lebih ditekankan pada aspek kognitif yang menjadikan tes sebagai cara penilaian yang dominan, maka, kurikulum 2013 menekankan pada aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan jenjangnya yang sistem penilaiannya berdarkan tes dan portofolio yang saling melengkapi.


(59)

Di dalam kurikulum 2013, kompetensi ranah keterampilan terbagi menjadi dua yaitu keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Penilaian keterampilan ranah konkret dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu yang memperlihatkan gerak motorik dalam praktikum di lab, praktik ibadah, praktik olah raga, bermain peran, presentasi dan sebagainya. Adapun penilaian keterampilan ranah abstrak dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam menulis, mengarang, membaca, menggambar, dan menghitung. Di dalam kurikulum 2013, tes menulis bukan lagi disebut dengan tes esai atau tes uraian, melainkan dengan tes unjuk kerja.

2.2.10 Kisi-kisi

Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok Bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu. Penyusunan kisi-kisi dimaksudkan agar materi penilaian betul-betul representatif dan relevan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan oleh guru kepada peserta didik. Guru harus membuat kisi-kisi sebelum menyusun soal. Kisi-kisi disusun berdasarkan materi pembelajaran. Kisi-kisi dibuat dengan menggunakan kata kerja operasional. Kisi-kisi soal yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu, antara lain: (1) representatif, yaitu harus betul-betul mewakili isi kurikulum sebagai sampel perilaku yang akan dinilai, (2) komponen-komponennya harus terurai/terperinci, jelas, dan mudah dipahami, (3) soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk


(60)

soal yang ditetapkan. Sebenarnya, format kisi-kisi tidak ada yang baku, karena itu banyak model yang dikembangkan oleh pakar evaluasi. Namun, sekadar untuk memperoleh gambaran, format kisi-kisi soal dapat dibagi menjadi dua komponen pokok, yaitu komponen identitas dan komponen matriks. Komponen identitas ditulis dibagian atas matriks, sedangkan komponen matriks dibuat dalam bentuk kolom yang sesuai. Komponen identitas meliputi jenis/jenjang sekolah, jurusan/program studi, bidang studi/mata pelajaran, tahun ajaran dan semester, kurikulum acuan, alokasi waktu, jumlah soal keseluruhan, dan bentuk soal. Komponen matriks terdiri atas kompetensi dasar, materi, jumlah soal, jenjang kemampuan, indikator, dan nomor urut soal (Arifin, 2009:92-93).

Langkah-langkah pengembangan kisi-kisi yang dilakukan di dalam penelitian ini yaitu: (1) tujuan umum pembelajaran disusun berdasarkan RPP yang dibuat oleh guru kelas VII di SMP Negeri 15 Yogyakarta, (2) daftar materi pokok dilihat dari penyusunan RPP, (3) peneliti menentukan indikator soal berdasarkan tujuan umum pada kompetensi dasar menulis yang telah ditulis, (4) menentukan jenis dan jumlah tes yang akan diujikan, dan (4) menentukan taksonomi Bloom yang tepat untuk setiap indikator soal tersebut.

2.2.11 Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom ini digunakan untuk merumuskan tujuan belajar bagi siswa. Menurut Debdikbud (2014) besarnya skor ditentukan tiap guru mata pelajaran berdasarkan jenjang pengetahuan yang diukur (C1-C6) dan


(61)

tingkat kesulitan soal. Butir-butir soal dikembangkan menjadi enam tingkatan, yaitu: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan mencipta (C6).

1) Pengetahuan (C1)

Ranah pengetahan merupakan tingkat kemampuan yang terendah. Pada tingkatan ini soal dibuat untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengingat kembali materi yang pernah diterimanya.

Contoh soal:

Perhatikanlah teks berikut ini.

Aspek yang perlu ditambahkan dalam penjelasan teks tersebut adalah ... a. Tempat berlangsungnya rapat

b. Waktu pelaksanaan rapat c. Isi keputusan rapat d. Peserta dan panitia rapat

OSIS SMP Sudirman mengadakan rapat dengan para anggotanya pada hari Senin, 24 Juni 2013 pada pukul 15.00. Tujuan dari rapat ini adalah untuk membicarakan rencana pesantren kilat dan bakti sosial menjelang bulan Ramadan. Hampir semua pengurus OSIS serta pembina OSIS hadir. Rapat berlangsung dengan serius dan menghasilkan beberapa keputusan penting. Ketua OSIS, sebagai pemimpin rapat, membacakan keputusan-keputusan itu dan semua yang hadir menyepakatinya. Rapat ditutup pada pukul 17.00.


(62)

2) Pemahaman (C2)

Pada tingkatan ini peserta didik dituntut untuk memahami/mengerti materi yang telah diajarkan dan tidak sekadar hafalan.

Contoh soal:

Perhatikan kalimat di bawah ini.

Kata berimbuhan yang ada pada kalimat di atas, berjumlah ... a. 4

b. 3 c. 2 d. 1

3) Penerapan (C3)

Dalam tataran penerapan, peserta didik dituntut untuk mengimplementasikan prinsip, konsep dalam situasi tertentu, dan umumnya belum pernah dikenal atau disampaikan guru di kelas.

Contoh soal:

Perhatikanlah teks berikut ini.

Lingkungan hidup yang terpelihara dapat menyelamatkan habitat manusia karena keseimbangannya terjaga.

Pulau merah kini menjadi alternatif Baru untuk wisata selancar, selain pantai Plengkung di Taman Nasional Alas Purwo yang lebih dulu Populer. Pulau merah mempunyai Daya tarik yang tak kalah dengan Plengkung maupun Bali.


(63)

Hasil perbaikan pemakaian huruf kapital yang tepat pada paragraf tersebut adalah ...

a. Merah, Pantai, Pulau, Populer, Daya b. Merah, baru, pantai, populer, daya c. Merah, Baru, Populer, Lebih, Daya d. Merah, Pantai, baru, populer, daya

4) Analisis (C4)

Pada tataran analisis, peserta didik dituntut untuk menggunakan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab akibat.

Contoh soal:

Perhatikanlah teks di bawah ini.

Hasil analisis kata ganti yang digunakan dalam kalimat di atas, adalah ... a. Kata ganti orang pertama tunggal

b. Kata ganti orang pertama jamak c. Kata ganti orang ketiga tunggal d. Kata ganti orang ketiga jamak

Bu Mus adalah seorang guru yang pandai, karismatik, dan memiliki pandangan jauh ke depan. Beliau menyusun sendiri silabus pelajaran Budi Pekerti dan mengajarkan kepada kami sejak dini pandangan-pandangan dasar moral, demokrasi umum, keadilan, dan hak-hak asasi.


(64)

5) Evaluasi (C5)

Jenjang evaluasi merupakan ranah pengetahuan menuntut peserta didik melakukan evaluasi informasi, seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori dan termasuk di dalamnya melakukan keputusan terhadap analisis untuk suatu kebijakan.

Contoh soal:

Salah satu yang mempengaruhi penempatan suatu industri adalah ketersediaan bahan mentah atua bahan baku. Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi ketersediaan bahan mentah/baku seperti di bawah ini, kecuali ...

a. Keterjangkauan dan kemudahan aksesnya b. Tingkat kewsukaran dalam ekspoitasinya c. Kepemilikan dan investasinya

d. Kualitas dan kuantitasnya

6) Mencipta (C6)

Jenjang mencipta merupakan ranah pengetahuan tertinggi, menuntut peserta didik memiliki kemampuan dalam merancang suatu kegiatan, membuat atau mendesain suatu benda produk dengan berbagai pertimbangan dan analisis.

Contoh soal:


(65)

2.2.12 Langkah-langkah Penyusunan Perangkat Tes

Tahap penyusunan perangkat tes meliputi langkah-langkah yan perlu diambil sejak awal. Tahap penyusunan tes terdiri dari 8 langkah. Secara rinci, langkah-langkah penyusunan itu adalah sebagai berikut (Djiwandono, 2011:202-203). (1) penyusunan kisi-kisi, yaitu tabel yang memuat rumusan tujuan umum, rincian tujuan khusus, yang disusun secara bertingkat mulai dari yang paling sederhana ke yang paling sulit. Disertai jumlah atau presentasi butir tes atau pernyataan untuk masing-masing rincian tujuan, sesuai dengan tingkat relevansi atau pentingnya pada tes yang direncanakan, (2) perumusan petunjuk pengerjaan tes, untuk membantu peserta tes menghindarkan kesalahan yang tidak perlu, yang disebabkan bukan oleh ketidakmampuan menjawab pertanyaan atau melakukan tugas seperti dimaksudkan dalam butir tes, melainkan karena kesalahan teknis atau prosedur pengerjaan yang kurang jelas. Bila perlu dapat pula diberikan contoh cara menerjakan atau menjawab pertanyaan yang diharapkan, (3) penyusunan kunci jawaban (untuk tes objektif) dengan skor 1 bila benar dan 0 bila salah, dan rambu-rambu penskoran (untuk tes subjektif) dengan rentangan skor tertentu tergantung pada ketepatan dan kelengkapan jawaban peserta sesuai dengan rincian rambu-rambu penskoran yang telah disusun sebelumnya, (4) penetapan metode validasi tes, dilakukan untuk melakukan kajian terhadap validitas dan realibilitas, dengan merujuk pada rumus penghitungan yang sesuai dengan jenis dan format tes yang digunakan, (5) pengumpulan umpan balik, langkah ini bertujuan untuk memperbaiki konsep


(66)

tes yang telah tersusun melalui beberapa cara, yaitu masukan dan umpan balik dari ahli dan teman sejawat tentang berbagai aspek tes yang telah disusun; pilot testin atau kadang-kadang disebut juga pre-testing, yaitu semacam uji coba yang diselengagrakan secara informal dan berskala kecil; atau uji coba, yaitu penyelengaraan tes dengan peserta tes yang memiliki kesamaan ciri-ciri seperti ciri-ciri peserta tes sasaran sebenarnya. Pelaksanaan berbagai jenis tes uji coba itu digunakan untuk mengumpulkan berbagai informasi tentang kekurangan dan kelemahan, kekurangjelasan bahkan kesalahan yang dapat ditemukan, (6) revisi, terhadap konsep tes berdasarkan umpan balik, catatan, dan hasil analisis uji coba untuk menghasilkan tes yang sesuai dengan yang direncanakan, dan (7) penyusunan seluruh perangkat tes, yang lengkap terdiri dari: (1) tes dengan butir-butir tes yan dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan dan contoh yang diperlukan, dan disediakan dalam jumlah yang mencukupi untuk seluruh peserta tes, (2) lembar jawaban, jika diperlukan dalam jumlah yang cukup, (3) kunci jawaban atau rambu-rambu penskoran untuk digunakan oleh pengajar.

2.2.13 Kaidah penulisan soal yang baik

Kaidah-kaidah penulisan soal merupakan petunjuk atau pedoman yang perlu diikuti penulis agar soal yang dihasilkan memiliki mutu yang baik. Kaidah penulisan soal dibedakan ke dalam tiga hal yaitu materi, konstruksi, dan bahasa yang akan diuraikan di bawah ini (Surapranata, 2005:179). Penyusunan soal yang baik harus mengikuti kaidah-kaidah penulisan soal.


(67)

Jika tidak mengikuti kaidah penulisan, soal yang akan dihasilkan pun kurang baik.

Surapranata, (2005:179-193) menjelaskan kaidah-kaidah penulisan soal yang baik yaitu: (1) soal harus sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam kurikulum, (2) pilihan jawaban harus berfungsi, homogen, dan logis, (3) setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar, (4) pokok soal harus dijelaskan secara jelas dan tegas, (5) rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja, (6) pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar, (7) pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda, (8) gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi, (9) panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama, (10) pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “semua pilihan jawaban di atas, salah”, atau “semua pilihan jawaban di atas, benar”, (11) pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologis waktunya, (12) butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya, (13) setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, (14) menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dimengerti, (15) jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional, dan (16) pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang


(68)

bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata tersebut pada pokok soal.

2.3 Kerangka Berpikir

Pada bagian ini akan dipaparkan oleh peneliti kerangka pikir yang digunakan dalam mengembangkan produk berupa instrumen penilaian menulis berdasarkan kurikulum 2013. Penilaian merupakan kegiatan tahap akhir dalam proses pembelajaran, penilaian merupakan alat untuk mengukur tingkat ketercapaian peserta didik terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar yang diharapkan oleh pengajar. Penilaian merupakan piranti tersendiri yang tidak bisa terpisahkan dari KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Sejalan dengan itu, guru dituntut untuk lebih memahami bagaimana cara membuat rubrik penilaian yang sesuai dengan standar penilaian kurikulum 2013. Faktanya sebagian guru belum sepenuhnya memahami bagaimana cara membuat rubrik penilaian yang baik sehingga penilaian yang dibuat guru belum dapat dikatakan valid.

Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan dengan mewawancarai salah satu guru di SMP Negeri 15 Yogyakarta, adanya permasalahan dalam pembuatan instrumen penilaian dikarenakan guru sendiri belum paham tentang penilaian yang berdasarkan kurikulum 2013. Guru menganggap bahwa penilaian tersebut sangat sulit untuk dibuat terutama pada bidang menulis.Solusi yang dilakukan peneliti dari permasalahan di atas, yakni peneliti melakukan pengembangan instrumen penilaian menulis berdasarkan


(69)

hasil analisis kebutuhan dengan menggunakan kurikulum 2013. Uji coba produk dilakukan dengan dua tahap: (a) penilaian yang dilakukan oleh dosen ahli Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta dan pengajar ahli di SMP Negeri 15 Yogyakarta, (b) Uji Lapangan. Terakhir revisi, dilakukan setelah melakukan uji coba.


(1)

211 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

212

DOKUMENTASI UJI COBA

PRODUK PADA SISWA

KELAS VII


(3)

213

Gambar 1: Uji coba produk di kelas VII B


(4)

214

Gambar 2: Siswa mengerjakan soal pilihan ganda


(5)

215

Gambar 3: Siswa mengerjakan soal


(6)

BIOGRAFI PENULIS

Vivi Damayanti lahir di Sragen, 19 April 1994. Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri 09 Jakarta Barat, tamat pada tahun 2006. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 219 Jakarta, tamat pada tahun 2009. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Yadika 5 Jakarta, tamat pada tahun 2012.

Seusai menyelesaikan jenjang menengah, ia melanjutkan studinya di Program Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Ketika menjadi mahasiswa, ia terlibat di dalam sebuah komunitas menulis yang bernama Kapoer Toelis. Bersama teman-teman Kapoer Toelis ia pernah menulis buku “Grundelan Pendidikan Anak Negeri”, diterbitkan pada tahun 2015, “Karakter Bangsa Indonesaia dalam cerita Rakyat Cintai Perbedaan”, diterbitkan pada tahun 2016, serta “Karakter Bangsa Indonesaia dalam cerita Rakyat Cintai Lingkungan”, diterbitkan pada tahun 2016. Masa pendidikan S1 tersebut berakhir dengan menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Instrumen Penilaian Kemampuan Dasar Menulis untuk Siswa Kelas VII di SMP N 15 Yogyakarta.