meliputi i penentuan standar, ii penentuan tugas otentik, iii pembuatan kriteria, dan iv pembuatan rubrik Nurgiyantoro, 2014: 310-314.
Ada banyak tugas dan kegiatan penilaian pembelajaran yang dapat dikelompokkan ke dalam asesmen otentik. Misalnya, mengungkapkan kembali
pesan yang didengar, dibaca, atau dilihat baik secara lisan atau tertulis jadi berunjuk kerja secara lisan dan tertulis, wawancara, pertanyaan terbuka,
membuat karya tulis tertentu, membuata laporan, kegiatan demonstrasi, pengamatan oleh guru, portofolio, penilaian diri sendiri atau oleh teman, dan lain-
lain Nurgiyantoro, 2014: 315. Kunandar 2011a: 401-427 menjelaskan tujuh teknik yang data digunakan untuk mengumpulkan informasi kemajuan belajar
peserta didik di antaranya adalah penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Selain itu,
Wahyuni dan Ibrahim 2012: 68-83 juga menyebutkan 6 model penilaian otentik, yaitu: penilaian kinerja, portofolio, proyek, diri, sejawat, dan sikap.
SMP Negeri 8 Yogyakarta dipilih menjadi subjek penelitian. Sekolah ini merupakan salah satu SMP berprestasi di Kota Yogyakarta yang menerapkan
Kurikulum 2013 dan memiliki keterbukaan terhadap pihak luar yang memiliki tujuan untuk penelitian pendidikan. Berdasarkan observasi dan wawancara awal,
guru masih mengalami kendala dalam proses pelaksanaan penilaian otentik menggunakan Kurikulum 2013. Penilaian pembelajaran masih dianggap rumit
oleh para guru. Penilaian pembelajaran menjadi kompleks karena harus memenuhi kriteria otentik yang mampu menggambarkan proses dan hasil belajar siswa, harus
beracuan pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan teks sebagai
basis pembelajarannya. Masih diperlukan upaya untuk mengatasi berbagai kendala yang terjadi agar pelaksanaan penilaian dapat terlaksana dengan baik.
Penelitian ini bermaksud menjelaskan pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta. Guru Bahasa
Indonesia sudah mampu melaksanakan penilaian sesuai dengan ketentuan kurikulum yang berlaku. Harapannya dengan mengetahui pelaksanaan penilaian
tersebut, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya di SMP Negeri 8 Yogyakarta dapat memperbaiki perencanaan pelaksanaan penilaian otentik, proses
pembelajaran dalam pelaksanaan penilaian otentik, kendala, dan upaya yang diambil untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan penilaian otentik.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang dapat diajukan sebagai berikut.
1. Apakah guru di SMP Negeri 8 Yogyakarta sudah melaksanakan penilaian
otentik pembelajaran Bahasa Indonesia? 2.
Bagaimanakah perencanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta?
3. Bagaimanakah pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia
di SMP Negeri 8 Yogyakarta? 4.
Bagaimanakah hasil dari penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta?
5. Bagaimana persepsi guru di SMP Negeri 8 Yogyakarta mengenai
pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia? 6.
Apakah guru di SMP Negeri 8 Yogyakarta melibatkan siswa dalam melaksanakan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia?
7. Kendala apa sajakah yang dialami guru dalam melaksanakan penilaian
otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta? 8.
Apa sajakah upaya yang dilakukan guru di SMP Negeri 8 Yogyakarta dalam mengatasi kendala pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa
Indonesia?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah disebutkan, permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut.
1. Perencanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri
8 Yogyakarta. 2.
Pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta.
3. Kendala yang dialami guru dalam melaksanakan penilaian otentik
pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta. 4.
Upaya yang dilakukan guru di SMP Negeri 8 Yogyakarta dalam mengatasi kendala pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah perencanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia
di SMP Negeri 8 Yogyakarta? 2.
Bagaimanakah pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta?
3. Kendala apa sajakah yang dialami guru dalam melaksanakan penilaian
otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta? 4.
Apa sajakah upaya yang dilakukan guru di SMP Negeri 8 Yogyakarta dalam mengatasi kendala pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa
Indonesia?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan perencanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta.
3. Mendeskripsikan kendala-kendala yang dialami guru dalam melaksanakan
penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Yogyakarta.
4. Mendeskripsikan upaya yang dilakukan guru di SMP Negeri 8 Yogyakarta
dalam mengatasi
kendala-kendala pelaksanaan
penilaian otentik
pembelajaran Bahasa Indonesia.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini akan mampu menggambarkan fakta di lapangan mengenai pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8
Yogyakarta pada tahun pelajaran 2016 2017, ditinjau dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pelaksanaan penilaian.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan berguna sebagai masukan dalam
upaya pengembangan dan penyempurnaan penelitian pendidikan. b.
Bagi guru, penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan wawasan tentang penilaian otentik dan pelaksanaannya dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia sehingga mampu menilai siswa dengan baik. c.
Bagi penelitian sejenis, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi penyempurnaan penelitian selanjutnya.