Penilaian Sejawat Wawancara Lisan
dengan mudah mengontrol sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah diperolehnya. Data yang dapat didokumentasikan dalam penilaian portofolio yaitu
hasil tes tertulis, hasil tes lisan, lembar kegiatan observasi yang telah terisi, laporan kegiatan, dan lembar karya siswa. Penilaian portofolio dilakukan guru
pada KD 4.8. Berdasarkan pengamatan, dokumentasi tidak dilaksanakan secara sempurna karena guru tidak menyusun secara khusus kumpulan tugas siswa
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan penilaian dapat berjalan dengan
baik. Terdapat perbedaan perencanaan dan pelaksanaan penilaian otentik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Walaupun demikian, pelaksanaan penilaian
otentik dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai model penilaian yang digunakan guru. Model penilaian sikap, guru menggunakan
pengamatan selama proses pembelajaran. Pada penilaian pengetahuan dan keterampilan, guru menggunakan penilaian kinerja, penilaian sejawat, wawancara
lisan, pertanyaan terbuka, dan penilaian portofolio. Berdasarkan hasil penelitian, guru tidak melakukan penilaian diri, menceritakan kembali teks atau cerita,
eksperimen atau demonstrasi, dan penilaian proyek. Pelaksanaan penilaian otentik pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP
Negeri 8 Yogyakarta ini relevan dengan penelitian yang dilakukan Widya Ajeng Pemila 2014 dengan judul Pelaksanaan Penilaian Otentik Pembelajaran Bahasa
Indonesia SMA Beracuan Kurikulum 2013 di Kabupaten Gunungkidul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan penilaian otentik dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan dalam Kurikulum 2013.
Sama halnya dengan penelitian ini, bahwa kedua guru Bahasa Indonesia sudah melaksanakan penilaian otentik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai
Kurikulum 2013.