Prosedur Pengembangan Video Instruksional Pembelajaran Kooperatif tipe

42 a Teori Belajar Behavioristik Menurut Thorndike dalam Sugihartono dkk, 2012:91, belajar merupakan kegiatan asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus dengan respon. Stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk beraksi atau berbuat sedangkan respon adalah sembarang tingkah laku yang dimunculkan karena adanya perangsang. Thorndike mengemukakan bahwa terjadinya asosiasi antara stimulus dan respon ini mengikuti hukum-hukum berikut ini : 1 Hukum kesiapan yaitu semakin siap organisme memperoleh suatu perubahan tingkah laku, maka pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat. 2 Hukum latihan yaitu semakin sering suatu tingkah lakudilatih digunakan, maka asosiasi tersebut akan semakin kuat 3 Hukum akibat yaitu hubungan stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan. Dalam pengembangan video ini, mahasiswa diberikan stimulus berupa indikator yang menjadi ukuran keberhasilan dengan cara mahasiswa membaca indikator tersebut pada awal video. Kemudian dalam video ini terdapat beberapa materi yang disampaikan secara berulang, contohnya penyampaian materi pengertian kelompok heterogen. 43 b Teori Belajar Kognitif Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada belajarnya. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Menurut Bruner dalam Asri Budiningsih, 2012:42 perkembangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan cara menyusun materi pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan tahap perkembangan orang tersebut. Kemudian dijelaskan pula bahwa pengorganisasian materi dengan cara mengurutkan materi dari tingkat umum ke materi yang lebih rinci. Dalam pengembangan video ini, susunan materi dan sajiannya disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa. Kemudian materi-materi dalam video pemnbelajaran ini diurutkan dari materi umum ke materi yang lebih rinci yaitu dari Pembelajaran Kooperatif ke materi Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament. 2. Desain Pesan Pembelajaran Dalam pengembangan video ini, diperlukan prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran agar pesan yang disajikan dalam video dapat dipahami oleh mahasiswa. Prinsip desain pembelajaran menurut Asri Budiningsih 2003: 118-126 dibagi menjadi lima yang digunakan dalam mengembangkan video pembelajaran, antara lain: 44 a Prinsip Kesiapan dan Motivasi Prinsip ini menjelaskan tentang kegiatan kesiapan dan motivasi mempunyai dampak terhadap hasil belajar siswa. Sehingga kesiapan belajar seperti kesiapan mental yang berupa kemampuan awal atau prasyarat belajar, motivasi, serta kesiapan fisik. Sedangkan kesiapan fisik diartikan sebagai kemampuan awal berupa pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa untuk mempelajari materi yang baru. Faktor berikutnya adalah kesiapan motivasi atau dorongan yang menyebabkan seseorang untuk melakukan tindakan sesuatu. Dalam pengembangan video pembelajaran pokok bahasan Pembelajaran Team Games Tournament , kesiapan dengan adanya tujuan belajar yang harus dicapai mahasiswa dalam rumusan instruksional tujuan pembelajaran menggunakan video pembelajaran pada tujuan instruksional. Sehingga mahasiswa mengetahui manfaat mengikuti kegiatan belajar menggunakan video pembelajaran. Motivasi dalam penelitian ini, setelah menggunakan video ini, mahasiswa terdorong untuk menerapkan Team Games Tournament. b Prinsip Pemusat Perhatian Prinsip ini menjelaskan tentang perhatian siswa yang terpusat dalam proses pembelajaran mempengaruhi hasil belajar. Semakin baik perhatian siswa, proses dan hasil belajar akan semakin baik pula, sebaliknya jika 45 perhatian siswa kurang dalam proses pembelajaran, maka hasil belajar siswa akan mengalami penurunan. Unsur yang terdapat di dalam video pembelajaran berupa gambar yang memiliki kualitas baik dan musik mampu menjadi pemusat perhatian mahasiswa dalam proses pembelajaran, sehingga perhatian mahasiswa lebih terpusat pada video pembelajaran yang disajikan. c Prinsip partsipasi aktif siswa. Prinsip ini mempunyai pengukuran dalam partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran melalui aktifitas, atau proses mental, emosional maupun fisik. Partisipasi aktif dapat diwujudkan dengan cara melibatkan mahasiswa dalam sebuah kegiatan pembelajaran melalui sebuah pertanyaan yang diajukan setelah pemaparan materi dalam video. Hal tersebut berpengaruh pada lebih termotivasi mahasiswa untuk berfikir aktif. d Prinsip umpan balik Umpan balik bertujuan untuk mengetahui keberhasilan, kemajuan, dan kekurangan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Prinsip umpan balik dicontohkan dalam keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah terkait materi yang diberikan oleh guru, kemudian guru memberikan sebuah pujian, sehingga siswa akan lebih bersemangat dan percaya diri.