64
F. Validasi Instrumen
Menurut Djemari Mardapi 2008:16 validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes.
Oleh karena itu validitas merupakan fundamen paling dasar dalam mengembangkan dan mengevaluasi suatu tes. Dalam penelitian ini, instrumen
berupa angket dikonsultasikan dengan dosen pembimbing terlebih dahulu, kemudian diberikan kepada ahli materi, media, dan mahasiswa untuk
memberikan validasi. Apabila instrumen yang peneliti ajukan dinyatakan valid, kemudian dapat digunakan untuk penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehinngga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sugiyono, 2013: 335
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif untuk mengolah data. Adapun dalam penelitian ini, peranan
ahli materi serta tanggapan dari ahli media dan mahasiswa terhadap kualitas
65 produk yang telah dikembangkan ditinjau dari aspek media dan aspek materi
sangat diperlukan. Ada dua macam analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif sebagai berikut: 1.
Data deksriptif kualitatif diperoleh dari observasi, pengamatan dan tanggapan dari mahasiswa yang dianalisa, kemudian dideskripsikan.
2. Data kuantitatif yang diperoleh melalui angket penilaian ahli dan mahasiswa akan
dianalisis dengan statistik deskriptif kemudian di konversikan ke data kualitatif dengan skala 5 untuk mengetaui kualitas produk. Konversi yang dilakukan
terhadap data kualitatif mengacu pada rumus konversi yang dikemukakan oleh Sukardjo 2008: 55 yang dapat dijeaskan pada tabel :
Tabel 5. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif
Skor Kriteria
Rumus Rentang
X i X + 1,8 x sbi X 4,2
Sangat Baik X + 0,6 x sbi X
≤ i X + 1,8 x sbi
3,4 X ≤4,2
Baik X - 0,6 x sbi X
≤ i X + 0,6 x sbi
2,6 X ≤3,4
Cukup Baik X - 1,8 x sbi X
≤ i X - 0,6 x sbi
1,8 X ≤2,6
Kurang Baik X
≤ i X – 1,8 x sbi X
≤1,8 Sangat Tidak Baik
Keterangan : i X = Rarata skor ideal = 12 skor maksimal ideal + skor minimal ideal
sbi = Simpangan baku ideal = 16 skor maksimal ideal – skor Minimal ideal
X = Skor aktual
66 Berdasarkan keterangan diatas, untuk mendapatkan data rata-rata hasil penilaian
yang akan digunakan untuk menarik kesimpulan digunakan rumus:
Rerata Penilaian = Total Penilaian
Ʃaspek yang diamati- Ʃsiswa
Berdasarkan kriteria penilaian diatas, diperoleh standar kualitas produk media pembelajaran dengan rincian sebagai berikut:
1. Produk media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan sangat baik jika
rata-rata skor yang diperoleh 4,2 keatas. 2.
Produk media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan baik jika rata-rata yang diperoleh antara 3,4 sampai 4,2.
3. Produk media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan cukup jika ratarata
diperoleh 2,6 sampai 3,4. 4.
Produk media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan kurang layak jika rata-rata skor yang diperoleh 1,8 sampai 2,6.
5. Produk media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan sangat kurang layak
jika rata-rata skor yang diperoleh 1,8 kebawah Berdasarkan langkah-langkah di atas, dalam penelitian ini nilai kelayakan
ditentukan d engan nilai minimum “4” dengan kategori baik. Jadi jika hasil
penilaian oleh ahli materi, ahli media, dan penilaian mahasiswa memberikan hasil akhir “4”, maka produk video instruksional layak untuk digunakan.
67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pengembangan produk video instruksional pembelajaran kooperatif tipeTeam Games Tournament bagi mahasiswa Teknologi Pendidikan telah menyelesaikan
serangkaian tahapan yang disesuaikan dari model pengembangan Borg Gall yang dikutip Sugiono 2009: 407-426. Dalam hasil penelitian ini akan diuraikan
tentang hasil dari penerapan 9 tahapan pengembangan mulai dari penelitian dan pengumpulan data awal sampai dengan revisi produk akhir.
1. Penelitian Awal dan Pengumpulan Informasi Awal
Pengembangan video instruksional pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament untuk mahasiswa Teknologi Pendidikan FIP UNY
dikembangkan berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi awal yaitu pengalaman peneliti ketika kuliah, dan wawancara kepada mahasiswa
Teknologi Pendidikan 2012 dan 2013. Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur yang telah disesuaikan dengan kebutuhan peneliti
untuk mendapatkan hasil berupa permasalahan pembelajaran dan situasi yang berada di Program studi Teknologi Pendidikan UNY. Berdasarkan hasil
wawancara kepada mahasiswa Teknologi Pendidikan didapatkan data tentang permasalahan dalam pembelajaran. Berikut ini penjelasan tentang hasil
pengumpulan data awal :
68 a.
Mahasiswa kesulitan memahami materi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament
b. Belum adanya media pembelajaran Model Pembelajaran tipe Team Games
Tournament Berdasarkan dari temuan data analisis kebutuhan yang sudah dilaksanakan di
Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UNY dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan progam video instruksional pembelajaran kooperatif tipe Team
Games Tournament tepat untuk dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
Pada tahap ini juga dilakukan studi pustaka diantaranya pencarian buku dan kajian tentang mata kuliah Model dan Desain Sitem Pembelajaran pada pokok
bahasan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament, kajian pengembangan video pembelajaran, landasan teoritik pengembangan video
pembelajaran, karakteristik mahasiswa Teknologi Pendidikan, analisis kompetensi terkait tujuan yang akan dicapai dalam pokok bahasan.
2. Perencanaan Produk
Tahapan perencanaan dalam mengembangan progam video instruksional pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dimulai dengan memilih
cakupan topik yang akan dimasukan ke dalam video instruksional yang dikembangkan, setelah mendapatkan hasil dan wawancara dan observasi dapat
ditetapkan untuk memilih cakupan materi pembelajaran kooperatif tipe Team