Manfaat Teoretis Manfaat Praktis

10 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Karakteristik Belajar Mahasiswa Teknologi Pendidikan

Mahasiswa Teknologi Pendidikan merupakan mahasiswa yang wajib menempuh sebanyak 144 sistem kredit semester SKS untuk bisa lulus. Salah satu dari 144 SKS tersebut adalah mata kuliah Model dan Desain Sistem Pembelajaran. Dalam tahap pengembangan yang dikemukakan oleh Luther salah satu tahapnya adalah konsep, dimana terdapat identifikassi karakteristik pengguna yaitu mahasiswa. Karakteristik mahasiswa merupakan aspek-aspek atau kualitas perseorangan mahasiswa. Aspek-aspek atau kualitas peseorangan sangat beragam karena menyangkut banyak hal seperti kognitif, motivasi, berprestasi, minat, bakat, jenis kelamin, cara belajar, dan lain sebagainya. Aspek-aspek tersebut harus diketahui dan dijadikan salah satu dasar pertimbangan dalam menyusun dan mengembangkan media video instruksional. Degeng I Made Tegeh, 2006: 34 menyatakan bahwa asumsi-asumsi yang perlu dipatok sebagai landasan pengemabangan konsep pemberdayaan belajar mahasiswa, yang pada gilirannya juga menjadi landasan praktek pendidikan di perguruan tinggi adalah : 1. Mahasiswa adalah makhluk yang bebas membentuk dirinya sendiri 2. Mahasiswa adalah makhluk yang bermartabat 11 3. Mahasiswa mampu mengontrol dirinya sendiri 4. Mahasiswa adalah si belajar dengan karakteristiknya yang khas. Lebih lanjut Suprijanto 2007:11 menyatakan bahwa ditinjau dari segi umur seseorang yang berumur antara 16-18 tahun dapat dikatakan sebagai orang dewasa. Maka dari itu mahasiswa Teknologi Pendidikan S1 yang berumur 18-22 tahun termasuk orang dewasa. Menurut Knowles dalam Syamsu Mappa 1994: 113 dari pertumbuhan tubuh ilmu pengetahuan body of knowledge mengenai proses belajar orang dewasa, terdapat kondisi belajar tertentu yang lebih kondusif terhadap pertumbuhan dan perkembangan kondisi lainnya. Kondisi yang superior tersebut nampaknya dihasiilkan oleh praktik ddalam transaksi belajar-membelajarkan yang melekat pada prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Peserta belajar merasakan kebutuhan belajar 2. Lingkungan belajar dicirikan oleh kenyamanan fisik, saling percaya dan menghargai, saling membantu, kebebasan menyatakan pendapat dan penerimaan kenyataan akan adanya perbedaan 3. Peserta belajar mengahayati tujuan pengalaman belajar untuk menjadi tujuan mereka 4. Peserta belajar merasa bertanggung jawab merencanakan dan mengoperasikan pengalaman belajar 5. Peserta belajar berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar 6. Peserta belajar memiliki hasrat maju ke arah tujuan