Komponen Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament

20 turnamen bisa diacak. Setelah kelengkapan dibagikan dapat dimulai kegiatan turnamen. 4 Pada akhir putaran pemenang mendapat satu kartu bernomor, penantang yang kalah mengembalikan perolehan kartunya bila sudah ada namun jika pembaca kalah tidak diberikan hukuman. Penskoran didasarkan pada jumlah perolehan kartu. 5 Dengan yang mengutamakan kerja kelompok dan kemampuan menyatukan intelegensi siswa yang berbeda-beda akan dapat membuat siswa mempunyai nilai dalam segi kognitif, afektif, dan psikomotor secara merata satu siswa dengan siswa yang lain. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat 4 tahapan pada pembelajaran dengan Team Games Tournament yaitu tahap presentasi, tahap diskusi kelompok, tahap permainan yang dipertandingkan atau tournament, dan tahap penghargaan kelompok.

5. Manfaat Pembelajaran Team Games Tournament untuk Pembelajaran

Dalam buku Slavin 2005 terdapat beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli yang membuktikan adanya manfaat pada penerapan Team Games Tournament, sebagai berikut : a. Penelitian yang dilakukan Janke menunjukkan bahwa setelah menggunakan Team Games Tournament menyebabkan perilaku siswa yang suka mengganggu di dalam kelas menjadi berkurang. Pelaksanaan 21 Team Games Tournament membuat siswa dapat menerima teman yang lemah secara akademik. Siswa juga dapat berinteraksi dengan lebih baik. b. Penelitian yang dilakukan Shackman pada pelaksanaan Team Games Tournament, siswa yang memiliki perbedaan fisik dan latar belakang dapat saling menerima dan rasa suka terhadap kelas menjadi bertambah. Hal ini berarti dengan Team Games Tournament dapat meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri siswa. c. Menurut Edward dan Wells dengan Team Games Tournament dapat memberikan keyakinan pada siswa bahwa kesuksesan akademik mereka ditentukan oleh usaha mereka sendiri bukan karena keberuntungan. d. Janke dalam penelitiannya menemukan bahwa Team Games Tournament dapat meningkatkan semangat dan minat siswa untuk masuk sekolah dan mengikuti kegiatan pembelajaran e. Dengan Team Games Tournament kesukaan siswa pada teman sekelas dan merasa disukai oleh teman sekelas

6. Hubungan Pembelajaran Team Games Tournament dengan Teknologi

Pendidikan Mata kuliah dan Desain Sistem Pembelajaran merupakan mata kuliah yang perlu dikuasai oleh Teknolog Pendidikan. Mata kuliah ini merupakan salah satu mata kuliah pada program studi Teknologi Pendidikan FIP UNY. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mampu menentukan dan desain 22 sistem pembelajaran sesuai karakteristik peserta dan mampu mengembangkan silabus dan RPP. Tujuan Mata Kuliah ini sangat sesuai dengan kompetensi utama program Studi Teknologi Pendidikan yaitu mampu mengendalikan sistem pembelajaran. Salah satu pokok bahasan pada mata kuliah ini adalah sistem pembelajaran. Tujuan perkuliahan pada pokok bahasan tersebut yaitu mahasiswa mampu menyebutkan dan menjelaskan beberapa sistem pembelajaran. Ada banyak sekali pembelajaran yang harus dibahas, salah satunya adalah Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament. Dengan demikian mahasiswa Teknologi Pendidikan wajib menguasai - pembelajaran kooperatif khususnya tipe Team Games Tournament.

D. Video Pembelajaran Pembelajaran Team Games Tournament

1. Pengertian Media Video Pembelajaran

Menurut Sukiman 2012:188 video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Menurut Azhar Arsyad 2006:49 video dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Video dapat mennyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan mempengaruhi hidup. 23 Menurut Rayandra Asyhar 2012:74 media video dapat diklasifikasikan sebagai media audio-visual. Media video merupakan rekaman gambar dan suara dalam kaset pita video ke dalam pita magnetik. Media ini dapat mengungkapkan obyek dan peristiwa seperti keadaan yang sesungguhnya. Menurut Daryanto 2013:86-88 video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran massal, individual, maupun berkelompok. Media video adalah segala sesuatu yang memungkinkan signal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Arif s. Sadiman 2006: 74 video merupakan media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta kejadianperistiwa penting, berita mau-pun fiktif seperti misalnya ceritera, bisa bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa video adalah suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan audio yang dapat menampilkan seperti keadaan yang sesungguhnya. Video juga dapat membantu dalam proses pembelajaran baik untuk pembelajaran massal, individual, maupun berkelompok.