Manfaat Teoretis Tujuan Penelitian

b. Pembelajaran

Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian- kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami peserta didik Winkel dalam Siregar dan Hartini Nara, 2011: 12. Ciri pembelajaran menurut Siregar dan Hartini Nara 2011: 13 yakni 1 Merupakan upaya sadar dan disengaja, 2 Pembelajaran harus membuat peserta didik belajar, 3 Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, 4 Pelaksanaannya terkendali, baik isinya, waktu, proses, maupun hasilnya. Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar Sudjana dalam Sugihartono, dkk, 2007: 80. Pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses belajar. Lingkungan dalam pengertian ini tidak hanya ruang belajar, tetapi juga meliputi pendidik, alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan hal-hal yang relevan dengan kegiatan belajar peserta didik Nasution dalam Sugihartono, dkk, 2007: 80. Sehubungan dengan hal di atas, maka pembelajaran merupakan proses belajar peserta didik yang berisi peristiwa-peristiwa belajar. Di dalam proses pembelajaran tersebut dapat menciptakan hasil belajar yang berhasil guna. Selain itu, pembelajaran merupakan suatu upaya yang sengaja dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik agar tercipta kegiatan belajar.

2. Tinjauan Tentang Persiapan Pembelajaran

Tahap persiapan pembelajaran berkaitan dengan mempersiapkan peserta didik untuk belajar. Persiapan pembelajaran tersebut seperti halnya mempersiapkan tanah untuk ditanami benih. Apabila dilakukan dengan benar, maka akan menciptakan kondisi yang baik untuk pertumbuhan yang sehat. Demikian pula dalam pembelajaran, jika persiapan matang sesuai dengan karakteristik kebutuhan, materi, metode, pendekatan, lingkungan serta kemampuan pendidik, maka hasilnya diasumsikan akan lebih optimal. Tahap persiapan pembelajaran ini penting, mengingat bahwa untuk mendekati situasi belajar peserta didik harus menghadapi segala macam rintangan yang potensial dapat mengganggu Ruhimat, dkk, 2011: 133-134. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan tahap persiapan pembelajaran adalah untuk menimbulkan minat peserta didik, memberikan perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan menempatkannya dalam situasi optimal untuk belajar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan sugesti positif, memberikan pernyataan yang memberi manfaat, memberikan tujuan yang jelas dan bermakna. Tahap persiapan pembelajaran juga bertujuan