Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

tersebut berlangsung. Peneliti juga menganalisis data yang diperoleh di lapangan guna menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang telah diamati. Peneliti mengenalisis data penelitian dan menyusun data penelitian tersebut dari kata demi kata sehingga menjadi suatu bentuk tulisan yang sistematis sesuai dengan peristiwa atau kejadian yang sebenarnya pada saat proses penelitian berlangsung.

B. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini berupa kata-kata yang menggambarkan fakta tentang persiapan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran. Penyajian data tersebut didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Peneliti juga mencantumkan dokumentasi berupa gambar, yakni digunakan untuk mendukung data yang disajikan dengan menggunakan kata-kata.

C. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari hasil observasi yang telah dilaksanakan pada 11 November 2013 pukul 08.00-13.00 WIB dan 9 Januari 2014 pukul 09.50-11.00 WIB, yang bertempat di SMPN 39 Purworejo. Selain dari hasil observasi, sumber data didapatkan pula dari hasil wawancara yang telah dilakukan antara peneliti dengan Suwarto AS, S.Pd. MM. Pd selaku kepala sekolah, Sutrisno, S.Pd selaku waka urusan kurikulum, Elisa Dwi Prasetyo, S.Pd selaku pendidik Seni Budaya, dan peserta didik kelas VII A. Sumber data yang selanjutnya didapatkan dari hasil dokumentasi, baik berupa gambar maupun arsip. Arsip yang didapatkan berupa silabus, RPP, sejarah berdirinya sekolah, denah sekolah, foto, daftar nilai peserta didik, dan daftar hadir peserta didik. Hasil dari catatan lapangan selama proses pembelajaran juga digunakan oleh peneliti sebagai sumber data penelitian.

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan.

1. Observasi

Observasi berasal dari bahasa latin yang berarti memperhatikan dan mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju Banister dalam Herdiansyah, 2010: 131. Kemudian, observasi juga dapat didefenisikan sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta “merekam” perilaku sistematis untuk suatu tujuan tertentu Cartwright dalam Herdiansyah, 2010: 131. Selanjutnya observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis Herdiansyah, 2010: 131. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan Sutrisno Hadi dalam Sugiyono, 2010: 203. Selain itu, observasi juga diartikan pengamatan dan pencatatan hal-hal yang dibutuhkan Subari, 1994: 152. Peneliti melakukan observasi sebelum penelitian pada 11 November 2013 pukul 08.00-13.00 WIB dan 9 Januari 2014 pukul 09.50-11.00 WIB, yang bertempat di SMPN 39 Purworejo. Jenis observasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung. Artinya peneliti melihat, mendengar, mengamati dan mencatat guna mendapatkan data penelitian.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara atau interviewer yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai atau interviewee Bungin, 2011: 155. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah resondennya sedikit atau kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon Sugiyono, 2010: 194. a. Wawancara Terstruktur Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan Sugiyono, 2010: 194-195. b. Wawancara Tidak Terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara