Gambar XVII : Kegiatan mewarna motif batik peserta didik kelas VII A
Dokumentasi: Pawit Resmiyati, Kamis, 27 Februari 2014
c Konfirmasi
Pendidik mengajak peserta didik untuk mengingat lagi materi pelajaran Seni Budaya yang telah lalu. Peserta didik merespon dengan jawaban yang
bervariasi.
3 Kegiatan Penutup
Berbeda dengan hari sebelumnya, karena pada akhir pembelajaran kali ini peneliti juga mengucapkan rasa terimakasih dan permohonan maaf kepada peserta
didik, sekaligus pemberian kenang-kenangan kepada SMPN 39 Purworejo dalam mata pelajaran Seni Budaya. Pembelajaran tersebut diakhiri dengan membaca
do’a dan mengucapkan salam kepada pendidik, serta dilanjutkan dengan berjabat tangan antara peserta didik dan pendidik secara bergantian.
4. Hasil Pembelajaran
Mata pelajaran Seni Budaya di kelas VII A mendapatkan hasil belajar berupa kompetensi. Adapun bentuk dari kompetensi yang dihasilkan yakni
melalui ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. 1
Ranah Kognitif Pada ranah kognitif pada pembelajaran batik menghasilkan perubahan
pemahaman terkait materi yang diajarkan oleh pendidik Seni Budaya. Artinya peserta didik yang sebelumnya tidak mengetahui materi tentang batik, akhirnya
menjadi paham terhadap materi tersebut setelah adanya penjelasan dari pendidik. Nilai rata-rata tertinggi peserta didik adalah 87 dan rata-rata terendah adalah 80
pada pembelajaran batik. 2
Ranah Afektif Ranah afektif pada pembelajaran menghaslikan perubahan sikap dan
tingkah laku pada diri peserta didik. Dimana peserta didik dapat berkomunikasi dengan baik antar anggota kelasnya. Mampu menghargai antar sesama peserta
didik dan terjalin kerjasama yang baik dalam pelaksanaan pembelajaran. 3
Ranah Psikomotor Karya yang dihasilkan peserta didik berupa desain motif. Hal tersebut
merupakan bentuk yang dihasilkan pada pelaksanaan pembelajaran batik dalam ranah psikomotor. Pengerjaan motif batik dimulai dari gambar sket awal hingga
menjadi desain motif batik, yang kemudian desain motif batik tersebut dilakukan proses pewarnaan dengan menggunakan spidol warna dan pensil warna. Kegiatan
tersebut dilakukan langsung oleh para peserta didik, yang tentunya atas bimbingan
a
. Aspek Penilaian Hasil Pembelajaran
dan bantuan dari pendidik. Adapun beberapa hasil karya desain motif batik adalah sebagai berikut.
Gambar XVIII : Motif batik yang dibuat Saiful
Doku mentasi: Pawit Resmiyati, Jum’at, 28 Februari 2014
Gambar XIX : Motif batik yang dibuat Devi
Doku mentasi: Pawit Resmiyati, Jum’at, 28 Februari 2014
Gambar XX : Motif batik yang dibuat Bowo
Dokumentasi: Pawit Resm iyati, Jum’at, 28 Februari 2014
Setelah kegiatan pembelajaran tentunya menuntut pendidik untuk melakukan penilaian. Hasil penilaian tersebut yang pada nantinya digunakan
pendidik untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, akan diketahui secara jelas antara peserta didik yang tuntas maupun yang belum tuntas
dalam kegiatan belajar Seni Budaya. Penilaian pertama yang dilakukan adalah dengan menilai pembelajaran teori. Hal tersebut terdiri dari penilaian jawaban soal
pada tes uraian dan objektif. 1
Penilaian pada tes uraian. Langkah penilaian yang dilakukan oleh pendidik adalah dengan
menghitung perolehan poin pada setiap butir soal dalam tes uraian. Dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran pada tiap-tiap soal, yang kemudian
diberikan bobot nilai sesuai dengan kesukaran atau kemudahan soal tersebut. 2
Penilaian pada tes objektif Penilaian pada tes objektif, pendidik menggunakan perhitungan dengan
rumus sebagai berikut. S =
� − � − 1
Di mana: S: Skor yang sedang dicari.
R: Jumlah jawaban betul, yaitu jawaban yang sesuai dengan kunci jawaban R adalah singkatan dari Right = Betul.
W: Jumlah jawaban salah, yaitu jawaban yang tidak sesuai dengan kunci jawaban W adalah singkatan dari Wrong = Salah.
b
. Teknik Penilaian Hasil Pembelajaran