Alat Pembuatan Batik Tinjauan Tentang Batik
b Gondorukem berasal dari pinus-merkusii, getah pinus disuling untuk
memisahkan terpentijn dan air didalamnya sehingga menyisakan gondorukem. Sifat-sifat umum pada gondorukem ialah jika dipanaskan lama
menjadi encer atau lama meleleh, gondorukem yang telah encer lebih mudah menembus kain, yang telah melekat dan setelah dingin membeku pada kain
akan mudah patah, tidak tahan larutan alkali loog, titik leleh gondorukem antara 70
-80 C. Gondorukem sering digunakan sebagai campuran pada lilin
klowong maupun lilin tembokan. c
Damar matakucing diambil dari pohon Shorea spece yang telah diambil dari pohon damar yang prosesnya tidak mengalami pengolahan seperti
gondorukem, melainkan hanya dipecah-pecah menjadi lebih kecil dan dibersihkan dari kotorannya. Matakucing digunakan sebagai campuran lilin
agar lilin batik dapat membentuk bekas atau garis-garis lilin yang baik dan melekat pada kain dengan baik. Damar matakucing memiliki sifat sukar
meleleh, lekas membeku, dan tahan terhadap larutan alkali. d
Parafin putih bersih atau kuning muda dipakai dalam campuran lilin batik agar lilin batik mempunyai daya tahan tembus basah yang baik dan mudah
lepas ketika dilorod. Parafin memiliki sifat-sifat seperti mempunyai daya tolak tembus basah yang baik, mudah encer dan lekas membeku, daya lekat
kecil dan mudah lepas, titik leleh rendah baik parafin putih maupun kuning yakni 60
C-56 C, tahan terhadap larutan alkali tetapi tidak bertahan lama.
e Microwax atau lilin micro merupakan jenis parafin yang lebih halus dengan
berwarna kuning muda. Lilin micro digunakan sebagai campuran pada lilin
klowong maupun lilin tembok untuk batik-batik dalam kwalitas halus, karena lilin micro mempunyai sifat yang lemas atau flexible yang menyerupai malam
kote. Adapun sifat-sifat yang dimiliki malam microwax adalah titik lelehnya dibawah titik didih air yaitu 70
C, lama untuk menjadi encer, mudah lepas dalam rendaman air, sukar menembus kain, tahan terhadap larutan alkali.
f Kendal atau gajih binatang yang disebut pula lemak atau vet mempunyai
warna putih seperti mentega. Sifat kendal mudah menjadi encer dan titik lelehnya rendah yakni 45
-49 C. Kendal biasa digunakan sebagai campuran
lilin batik dalam jumlah relatif kecil untuk merendahkan titik leleh, lilin batik menjadi lemas dan mudah lepas ketika pelorodan.
3 Zat Pewarna Batik
Zat pewarna batik adalah zat warna tekstil yang digunakan sebagai warna pada batik, yang ditinjau dari asalnya, maka dibedakan atas 2 dua zat warna
yakni zat warna alam dan zat warna buatan yakni sebagai berikut: a
Zat warna alam merupakan zat-zat warna pada batik yang berasal dari bahan alam yakni tumbuhan dan binatang. Bahan alam tumbuhan didapatkan dari
akar, batang kayu, kulit bast, daun, bunga kuncup, dan getah buang Lac dye. Sedangkan bahan alam binatang pada umumnya termasuk cat beits
mordant-dyes dan beberapa termasuk cat bangkitan seperti jeruk nipis. b
Zat warna buatan atau disebut dengan zat warna sintesis yang pemakaiannya dalam keadaan dingin atau panasnya tidak sampai membuat lilin jadi meleleh.
Zat warna buatan pada batik adalah indigo, indigosol, naphtol dan rapid, cat- cat soga, cat basis, cat indanthreen, cat belerang, dan procion dingin.