Kurikulum Pembelajaran Tinjauan Tentang Persiapan Pembelajaran

b. Silabus Pembelajaran

Silabus merupakan ancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan, dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun satu kompetensi dasar. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual Majid, 2007: 39-40. Mulyani Sumantri dalam Majid 2007: 39-40 mengemukakan bahwa dalam silabus hanya tercakup bidang studi atau mata pelajaran yang harus diajarkan selama waktu setahun atau satu semester, yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut. 1 Tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan. 2 Sasaran-sasaran mata pelajaran. 3 Keterampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik. 4 Urutan topik-topik yang diajarkan. 5 Aktivitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran. 6 Berbagai teknik evaluasi yang digunakan. Selain itu, silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Silabus merupakan uraian lebih rinci mengenai kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik sehubungan dengan suatu mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran Mulyasa, 2007: 190-196. Mulyasa 2007: 191-195 berpendapat bawasanya pengembangan silabus diserahkan sepenuhnya kepada setiap satuan pendidikan, khususnya bagi yang telah mampu melakukannya. Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan diberi kebebasan dan keleluasaan dalam mengembangkan silabus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Untuk memberi kemudahan kepada pendidik dan kepala sekolah dalam mengembangkan silabus berbasia KTSP perlu diperhatikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi maupun revisi. Proses pengembangan silabus yang dirancang oleh Mulyasa 2007: 206-208 antara lain adalah sebagai berikut. 1 Perencanaan Dalam perencanaan ini tim pengembang harus mengumpulkan informasi dan referensi, serta mengidentifikasi sumber belajar termasuk nara sumber yang diperlukan dalam pengembangan silabus. Pengumpulan informasi dan referensi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti komputer dan internet. 2 Pelaksanaan Pelaksanaan penyusunan silabus dapat dilakukan dengan langakh-langkah sebagai berkut. a Merumuskan kompetensi dan tujuan pembelajaran, serta menentukan materi standar yang memuat kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar, dan indikator hasil belajar. b Menentukan strategi, metode dan teknik pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran. c Menentukan alat evaluasi berbasia kelas EBK dan alat ujian berbasia sekolah atau school based exam SBE sesuai dengan visi dan misi sekolah. d Menganalisis kesesuaian silabus dengan pengorganisasian pengalaman belajar, dan waktu yang tersedia sesuai dengan kurikulum beserta perangkatnya kegiatan pembelajaran, pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil belajar, serta penilaian berbasia kelas, dan ujian berbasia sekolah. 3 Penilaian Penilaian silabus harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan dengan menggunakan model-model penilaian. 4 Revisi Draft silabus yang telah dikembangakn perlu diuji kelayakannya melalui analisis kualitas silabus, penilaian ahli, dan uji lapangan. Berdasarkan hasil uji kelayakan, maka dilakukan revisi yang dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan. Dimulai sejak awal penyusunan draft hingga silabus tersebut dilaksanakan dalam situasi belajar yang sebenarnya. Revisi silabus harus dilakukan setiap saat, sebagai aktualisasi dari peningkatan kualitas yang berkelanjutan. Dengan demikian, maka silabus merupakan gambaran pada satuan mata pelajaran yang dilaksanakan dalam satuan semester yang disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan ciri khas daerah setempat. Silabus juga digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian.

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Dengan demikian, RPP merupakan upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran Mulyasa, 2007: 212-213. Ahmadi, dkk 2011: 62-94 mendefinisikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan bagian dari perencanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. Selain hal di atas, maka tercantum pula prinsip dalam penyusunan RPP adalah sebagai berikut. 1 Memperhatikan perbedaan individu peserta didik. 2 Mendorong partisipasi aktif peserta didik. 3 Mengembangakan budaya membaca dan menulis. 4 Memberikan umpan balik dan tindak lanjut. 5 Keterkaitan dan keterpaduan. 6 Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. Mulyasa 2007: 213-216 Mengamukakan bawasanya rencana pelaksanaan pembelajaran KTSP yang akan bermula pada pelaksanaan pembelajaran, sedikitnya mencakup tiga kegiatan yakni identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran. 1 Identifikasi Kebutuhan Kebutuhan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya, atau sesuatu yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan. Identifikasi kebutuhan bertujuan antara lain untuk melibatkan dan memotivasi peserta didik agar kegiatan belajar dirasakan oleh peserta didik sebagai bagian dari kehidupannya dan peserta didik merasa memilikinya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut. a Peserta didik didorong untuk menyatakan kebutuhan belajar berupa kompetensi tertentu yang ingin peserta didik miliki dan diperoleh melalui kegiatan pembelajaran. b Peserta didik didorong untuk mengenali dan mendayagunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar.