pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan guru untuk membantu menyampaikan materi adalah media poster. Media poster belum pernah digunakan di
sekolah ini. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menggunakan media poster guna meningkatkan keterampilan menulis expression écrite siswa.
Poster adalah sebuah media berbentuk gambar yang didalamnya terdapat kosakata yang dapat membantu siswa menentukan ide untuk membuat suatu tulisan.
Menurut Sudjana dan Rivai 2009: 51 poster adalah kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian
orang. Oleh karena itu poster harus memiliki daya tarik pandang yang kuat, jika ingin menarik perhatian dan mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam menyampaikan
pesan. Kata-kata yang digunakan harus singkat, padat, dan memiliki daya pikat. Dalam pembelajaran, gambar dan tulisan yang digunakan dalam poster ini harus
sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Melalui media poster siswa dapat mengembangkan imajinasi yang ada di dalam pikirannya. Penggunaan media poster
diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar. Selain itu, penggunaan media poster diharapkan juga dapat menumbuhkan
motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Prancis, salah satunya adalah dalam pembelajaran keterampilan menulis expression écrite. Dengan variasi gambar dan
warna yang menarik diharapkan dapat membantu siswa untuk menambah ide dalam membuat tulisan. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini berupaya untuk
meningkatkan keterampilan menulis expression écrite bahasa Prancis di SMA N 3 Klaten dengan menggunakan media poster.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan masalah keterampilan menulis expression écrite siswa
antara lain sebagai berikut. 1.
Kurangnya motivasi dan minat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Prancis. 2.
Guru lebih aktif dibandingkan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. 3.
Kurangnya alat peraga yang disediakan di sekolah guna membantu siswa dalam belajar bahasa Prancis.
4. Sebagian siswa beranggapan bahwa bahasa Prancis adalah mata pelajaran yang
sulit dan tidak penting. 5.
Media poster belum pernah digunakan di sekolah ini.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, tidak semua permasalahan tersebut akan diuraikan dalam penelitian ini. Penelitian ini hanya
dibatasi pada peningkatan keterampilan menulis expression écrite bahasa Prancis di SMA Negeri 3 Klaten dengan menggunakan media poster.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang dan identifikasi masalah, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut
”Bagaimana peningkatan keterampilan menulis bahasa Prancis siswa kelas X di SMA N 3 Klaten
dengan menggunakan media poster?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keterampilan menulis bahasa Prancis
siswa kelas X di SMA N 3 Klaten dengan menggunakan media poster.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak yaitu sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada guru, khususnya guru bahasa Prancis di SMA SMK MA untuk menggunakan media yang lebih bervariatif
guna memberikan motivasi dan minat kepada siswa dalam hal meningkatkan keterampilan menulis bahasa Prancis.
2. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada sekolah guna mendukung guru untuk menambah media yang bervariasi khususnya bagi pembelajaran bahasa
Prancis. 3.
Bagi Calon Pendidik Bagi calon pendidik, penelitian ini dapat memberi masukan agar seorang calon
pendidik termotivasi untuk mengadakan media yang bervariasi khususnya bagi pembelajaran bahasa Prancis.
6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Teori Belajar dan Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, istilah belajar sangat penting. Abdillah melalui Aunurrahman, 2009: 35 menyatakan bahwa
”belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan
pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu
”. Witherington melalui Haryanto dan Suyono, 2012: 11-12 menyatakan bahwa
“belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestaiskan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan,
pengetahuan, dan kecakapan ”. Hillgard melalui Sanjaya, 2013: 112 mendefinisikan
bahwa belajar adalah proses perubahaan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.
Pada dasarnya belajar merupakan suatu proses, seperti yang diungkapkan oleh Hamalik 2007: 27 yaitu
“learning is defined as the modification or strengthening of behavior
through experiencing” belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, maksudnya adalah belajar merupakan suatu proses,
suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Belajar dikatakan berhasil apabila seseorang mampu mengulangi
kembali materi yang telah dipelajarinya Haryanto dan Suyono, 2012: 12.