Hipotesis Tindakan KAJIAN TEORI

Dalam penelitian tindakan kelas ada empat tahapan penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti yaitu: 1 perencanaan planning, 2 pelaksanaan acting, 3 pengamatan observing, 4 refleksi reflecting Kurt Lewin melalui Sumadayo, 2013: 40. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart melalui Arikunto, 2006: 16. Berikut ini model dan penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut. Gambar II: Model Penelitian Tindakan Kelas PTK Kemmis dan Taggart melalui Arikunto, 2006: 16 Menurut Arikunto 2006: 20 keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali kelangkah semula. Oleh karena itu bentuk penelitian tindakan Perencanaan Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II Pengamatan ? tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi selalu harus berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus.

B. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus dilalui oleh peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian ini akan dilakukan secara bertahap mulai dari prasiklus, siklus I, dan siklus lanjutan. Setiap tahapan terdiri dari 1 perencanaan planning, 2 pelaksanaan acting, 3 pengamatan observing, dan 4 refleksi reflecting. Empat langkah tersebut saling berkaitan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Penjelasan dari ke empat langkah-langkah diatas adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan planning.

Kegiatan perencanaan mencakup identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah dan pengembangan bentuk tindakan aksi sebagai pemecahan masalah. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk ini adalah penelitian kolaborasi Arikunto, 2006: 17. Pada tahap ini segala keperluan yang dibutuhkan untuk penelitian harus disiapkan terlebih dahulu. Segala hambatan yang bisa muncul pada saat penelitian juga harus diperhitungkan. Dengan demikian diharapkan proses penelitian tindakan kelas dapat berjalan dengan lancar. Sebelum menentukan tindakan atau langkah yang akan dilakukan, peneliti harus melakukan identifikasi masalah ketika proses belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS MENGGUNAKAN MEDIA LAGU BERBAHASA PRANCIS PADA SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 1 DEPOK.

1 2 213

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA PRANCIS MELALUI MEDIA PETA KONSEP POHON JARINGAN PADA SISWA KELAS XII IPA 2 SMA N 3 PURWOREJO.

2 9 172

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS XII SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NTH).

2 8 195

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA SMA NEGERI 3 KLATEN KELAS XI IPS DENGAN MEDIA PERMAINAN “SEDANG APA”.

1 5 210

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL ALLEZ PARLER PADA SISWA KELAS X SMA N 2 SLEMAN.

0 11 180

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI.

1 1 217

PENINGKATAN KEMAMPUAN PRONONCIATION SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 KALTEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU BERBAHASA PRANCIS.

0 2 182

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION.

3 5 240