Penilaian juga didefinisikan sebagai suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk menentukan seberapa jauh
seorang peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan. Gronlund melalui Nurgiyantoro, 2011
: 7 menyatakan bahwa “pengukuran merupakan proses untuk memperoleh deskripsi angka skor yang menunjukkan
tingkat capaian seseorang dalam suatu bidang tertentu”. Pengukuran hanyalah bagian atau alat penilaian, dan selalu berhubungan dengan data-data kuantitatif , misalnya
berupa skor-skor peserta didik. Untuk mengetahui hasil pencapaian hasil prestasi siswa diperlukan adanya tes.
Menurut Arikunto 2007: 53 tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan
yang sudah ditentukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa penilaian dan pengukuran merupakan satu kesatuan yang saling membutuhkan.
Pedoman peneliti dalam menilai kemampuan menulis bahasa Prancis siswa adalah dengan menggunakan pedoman penilaian DELF Niveau A1 karya Breton
2005: 86. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan kriteria penilaian yang mengacu pada penilaian DELF Niveau A1. Berikut tabel penilaian keterampilan
menulis siswa.
Tabel 1: Tabel Penilaian Keterampilan Menulis Bahasa Prancis Siswa Respect de la consigne
Peut mettre en adéquation sa production avec la situation proposée
Peut respecter la consigne de longueur minimale indiquée
0,5 1
1,5 2
Capacité à informer etou décrire Peut écrire des phrases et des expressions simples
sur soi-même et ses activités 0,5
1 1,5
2 2,5
3
Lexiqueorthographe lexicale Peut utiliser un repertoire élémentaire de mots et
d’expressions relatifs à sa situation personnelle Peut orthographier quelques mots du répertoire
élémentaire 0,5
1 1,5
2 2,5
Morphosyntaxeorthographe grammaticale Peut utiliser avec un contrôle limite des
structures, des formes grammaticales simples appartenant à un répertoire mémorise
0,5 1
1,5 2
2,5
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan pedoman penilaian karya
Breton untuk menjadi acuan dalam penilaian keterampilan menulis. Untuk cohérence et cohésion tidak dimasukkan dalam penilaian ini, karena materi tersebut tidak
terdapat didalam silabus pada tema présenter quelqu‟un.
D. Media Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar seorang pengajar memerlukan media sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Arsyad 2011: 3 menyatakan bahwa kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harifiah berart
i “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Menurut Sadiman, dkk 2008: 6 medò
ȅ adalah alat perantara. Hal ini diperkuat dengan
pendapat Heinich, dkk melalui Arsyad, 2011: 4 menyatakan bahwa “istilah medium
sebagai perantara yang mengantar informasi antar a sumber dan penerima”.
AECT Association for Educational Communication and Technology melalui Sadiman, dkk 2008: 6 memberi batasan pada istilah media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. Dalam dunia pengajaran, informasi disampaikan dari guru kepada peserta didik.
Media juga disebut dengan istilah mediator menunjukkan fungsi atau peranannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam
proses belajar-siswa dan isi pelajaran Arsyad, 2011: 3. Dengan demikian media juga dapat diartikan alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan
pembelajaran. Sadiman, d kk 2008: 7 menyatakan bahwa “media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehin gga proses belajar terjadi”
Gerlach dan Ely melalui Sanjaya, 2013 : 204 menyatakan bahwa “a medium,
conceived is any person, material or event that establishes condition which enable the learner to acquire knowledge, skill, and attitude
”. Secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sejalan dengan pendapat di atas Yaumi 2013 : 230 yang mendefinisikan
media pembelajaran adalah semua peralatan fisik, bahan, atau perangkat yang
digunakan untuk memfasilitasi terciptanya efektivitas dan efisiensi belajar. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah juga merupakan media.
Media pembelajaran digunakan sebagai saluran untuk menyampaikan materi pengajaran kepada pembelajar pada saat proses pembelajaran Pringgawidagda, 2002:
145. Media pengajaran dapat menambah efektivitas komunikasi dan interaksi antara pengajar dengan pembelajar. Sejalan dengan pendapat tersebut, Miarso 2011: 458
menyatakan bahwa “media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan
, dan terkendali”. Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah alat bantu yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan informasi dari pengajar atau guru kepada peserta didik sehingga terjadi proses pembelajaran
yang efektif dan efisien. Dengan menggunakan media pembelajaran akan memudahkan proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Buku, guru,
dan lingkungan termasuk media pembelajaran yang membantu kelancaran proses pembelajaran.
1. Fungsi Media Pembelajaran