51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan. Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: 1 perencanaan tindakan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi dan interpretasi, serta 4 refleksi tindakan.
Sebelum memasuki siklus I peneliti melakukan pratindakan. Berikut ini adalah uraian dari pratindakan dan masing-masing siklus.
A. Pratindakan
Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di
lapangan. Subjek dalam penelitian tindakan ini adalah siswa kelas X SOS 1 SMA N 3 Klaten. Jumlah siswa dalam satu kelas 32 orang siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-
laki dan 20 siswa perempuan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran
berlangsung, sebagian siswa masih kurang peduli dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut dapat diketahui dari perilaku dan sikap siswa pada saat
mengikuti pelajaran. Kebanyakan dari siswa asyik bermain handphone, mengobrol dengan teman sebangkunya, tidak memperhatikan penjelasan guru, bahkan ada
beberapa siswa yang tidur di dalam kelas. Selain itu, siswa cenderung pasif dalam pembelajaran, mereka hanya menerima pengetahuan yang diajarkan oleh guru dan
tidak berusaha mencari dari sumber lain, misal ketika mereka tidak mengetahui arti dari kosakata mereka malas membuka kamus atau mencari informasi dari internet.
Selain itu, respon siswa terhadap guru masih kurang, hal tersebut dapat dilihat ketika guru bertanya kepada siswa, kebanyakan siswa hanya diam dan menunduk.
Selanjutnya, ketika guru meminta siswa untuk menuliskan jawaban mereka ke papantulis, siswa enggan untuk maju atas kemauan sendiri sehingga guru harus
memanggil nama siswa. Peneliti juga menyebar angket pratindakan untuk mengetahui pendapat siswa
terhadap pembelajaran bahasa Prancis yang sudah berlangsung selama ini. Sebagian besar siswa mengaku bahwa mereka pada awalnya senang dan tertarik dengan mata
pelajaran bahasa Prancis, akan tetapi setelah mengikuti pembelajaran mereka menjadi bosan karena kegiatan mereka hanya mengerjakan LKS dan guru lebih sering
mengajarkan membaca. Hal lain yang menjadi permasalahan adalah cara mengajar guru yang sangat cepat dan kurang dekat dengan siswa. Hal tersebut membuat siswa
malas dan takut kepada guru. Dari hasil angket tersebut juga dapat diketahui bahwa sebagian siswa masih kesulitan dalam berbicara dan menulis karena antara tulisan
dengan cara pengucapan bahasa Prancis berbeda. Guru kurang memberikan latihan menulis, sehingga siswa kesulitan ketika diberi tugas untuk mengarang sederhana
catatan lapangan lampiran 17. Untuk menjaring data awal, selain melalui observasi dan penyebaran angket
peneliti juga melakukan pre-test. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal keadaan kelas pada saat pelajaran menulis bahasa Prancis siswa kelas X SOS 1