Teknik Analisis Data Indikator Keberhasilan Tindakan

H. Indikator Keberhasilan Tindakan

Menurut Somadaya 2013: 76 ada dua indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas. 1. Keberhasilan proses Keberhasilan ini dilihat dari perubahan yang ditunjukkan oleh siswa selama proses tindakan sedang berlangsung. Perubahan positif yang dilihat dari segi sikap, perilaku saat mengikuti pembelajaran. Perubahan tersebut bisa dilihat dari lembar observasi selama proses pembelajaran. Misalnya keterlibatan aktif siswa pada saat proses pembelajaran, interaksi dengan guru atau teman. 2. Keberhasilan hasil Keberhasilan ini dilihat dari peningkatan hasil prestasi yang dicapai oleh siswa pada keterampilan menulis dengan menggunakan media poster selama proses tindakan dilakukan. Peningkatan ini bisa diketahui dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberikan tindakan. 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan. Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: 1 perencanaan tindakan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi dan interpretasi, serta 4 refleksi tindakan. Sebelum memasuki siklus I peneliti melakukan pratindakan. Berikut ini adalah uraian dari pratindakan dan masing-masing siklus.

A. Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Subjek dalam penelitian tindakan ini adalah siswa kelas X SOS 1 SMA N 3 Klaten. Jumlah siswa dalam satu kelas 32 orang siswa yang terdiri dari 12 siswa laki- laki dan 20 siswa perempuan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung, sebagian siswa masih kurang peduli dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut dapat diketahui dari perilaku dan sikap siswa pada saat mengikuti pelajaran. Kebanyakan dari siswa asyik bermain handphone, mengobrol dengan teman sebangkunya, tidak memperhatikan penjelasan guru, bahkan ada beberapa siswa yang tidur di dalam kelas. Selain itu, siswa cenderung pasif dalam pembelajaran, mereka hanya menerima pengetahuan yang diajarkan oleh guru dan tidak berusaha mencari dari sumber lain, misal ketika mereka tidak mengetahui arti dari kosakata mereka malas membuka kamus atau mencari informasi dari internet. Selain itu, respon siswa terhadap guru masih kurang, hal tersebut dapat dilihat ketika guru bertanya kepada siswa, kebanyakan siswa hanya diam dan menunduk. Selanjutnya, ketika guru meminta siswa untuk menuliskan jawaban mereka ke papantulis, siswa enggan untuk maju atas kemauan sendiri sehingga guru harus memanggil nama siswa. Peneliti juga menyebar angket pratindakan untuk mengetahui pendapat siswa terhadap pembelajaran bahasa Prancis yang sudah berlangsung selama ini. Sebagian besar siswa mengaku bahwa mereka pada awalnya senang dan tertarik dengan mata pelajaran bahasa Prancis, akan tetapi setelah mengikuti pembelajaran mereka menjadi bosan karena kegiatan mereka hanya mengerjakan LKS dan guru lebih sering mengajarkan membaca. Hal lain yang menjadi permasalahan adalah cara mengajar guru yang sangat cepat dan kurang dekat dengan siswa. Hal tersebut membuat siswa malas dan takut kepada guru. Dari hasil angket tersebut juga dapat diketahui bahwa sebagian siswa masih kesulitan dalam berbicara dan menulis karena antara tulisan dengan cara pengucapan bahasa Prancis berbeda. Guru kurang memberikan latihan menulis, sehingga siswa kesulitan ketika diberi tugas untuk mengarang sederhana catatan lapangan lampiran 17. Untuk menjaring data awal, selain melalui observasi dan penyebaran angket peneliti juga melakukan pre-test. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi awal keadaan kelas pada saat pelajaran menulis bahasa Prancis siswa kelas X SOS 1 SMA N 3 Klaten. Berikut ini distribusi nilai pre-test keterampilan menulis bahasa Prancis siswa kelas X SOS 1 sebelum diterapkannya media poster dalam pembelajaran. lampiran 23 Tabel 7: Diskripsi Pratindakan nilai pre-test Pada Siswa kelas X SOS 1 SMA Negeri 3 Klaten Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase 80 Baik Sekali Tuntas 1 3,13 75 – 79 Baik Tuntas 7 21,87 70 – 74 Cukup Tidak Tuntas 4 12,5 65 – 69 Kurang Tidak Tuntas 4 12,5 64 Kurang Sekali Tidak Tuntas 16 50 Jumlah 32 100 Nilai kriteria ketuntasan minimal KKM untuk mata pelajaran bahasa Prancis adalah 75. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang dapat mencapai lebih atau sama dengan batas tuntas yang ditentukan ada 8 siswa 25. Sedangkan 24 siswa 75 mendapat nilai dibawah standar kriteria ketuntasan minimal 75. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa belum menunjukan hasil belajar yang baik. Melalui deskripsi data awal yang telah diperoleh serta dari berbagai pendapat siswa mengenai proses pembelajaran yang berlangsung selama ini, maka perlu disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas X SOS 1 melalui penerapan media poster dalam pembelajaran menulis bahasa Prancis. Media poster akan membantu siswa dalam memperoleh ide dan imajinasi. Selain itu, pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan tidak membosankan.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS MENGGUNAKAN MEDIA LAGU BERBAHASA PRANCIS PADA SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 1 DEPOK.

1 2 213

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA PRANCIS MELALUI MEDIA PETA KONSEP POHON JARINGAN PADA SISWA KELAS XII IPA 2 SMA N 3 PURWOREJO.

2 9 172

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS XII SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NTH).

2 8 195

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA SMA NEGERI 3 KLATEN KELAS XI IPS DENGAN MEDIA PERMAINAN “SEDANG APA”.

1 5 210

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL ALLEZ PARLER PADA SISWA KELAS X SMA N 2 SLEMAN.

0 11 180

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI.

1 1 217

PENINGKATAN KEMAMPUAN PRONONCIATION SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 3 KALTEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU BERBAHASA PRANCIS.

0 2 182

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION.

3 5 240