Observasi Siklus II Siklus Kedua

Secara individu ada dua orang yang tidak lulus pada tes formatif, karena berdasarkan pengamatan dan data yang diperoleh dari wali kelas bahwa kedua siswa mempunyai kemampuan rendah, belum mampu membaca dan menulis dengan baik, gampang sekali lupa serta kurang adanya dukungan dari pihak keluarga siswa. Namun yang menjadi catatan penting dalam pengamatan peneliti di sini kedua siswa tersebut saat metode resitasi dan simulasi diterapkan, mereka terlihat antusias, aktif, dan ikut andil. Saat pembagian perhitungan hasil penjualan, kedua siswa tersebut ikut mendiskusikan pembagian uang yang harus mereka dapatkan. Ini merupakan suatu kemajuan yang signifikan, karena sebelum diterapkan metode resitasi dan simulasi di kelas ini, berdasarkan laporan dari wali kelas bahwa kedua siswa tersebut terlihat enggan dan kurang memahami apa yang diharapkan guru. Sedangkan secara kualitatif dapat dijelaskan dari banyaknya siswa yang dinyatakan senang terhadap metode pembelajaran ini; tumbuhnya rasa kebersamaan dalam kelompok; suasana belajar menjadi lebih hidup; keberanian mengemukakan pendapat dapat ditumbuhkan; adanya pengalaman baru bagi siswa dalam melakukan praktek jual beli. Enam temuan penelitian di bawah ini merupakan indikator yang merupakan dampak positif dari penerapan metode resitasi dan simulasi. Secara garis besar penerapan metode pembelajaran tersebut dapat dilihat dampaknya pada enam indikator yang dijadikan variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Mengetahui dan memahami teori jual beli baik secara tulis maupun lisan. 2. Keaktifan individu dalam mengajukan pertanyaan dan ide. Aktif berdiskusi dan kerjasama kelompok. 3. Mampu mempresentasikan hasil resitasi kelompok. Kreatif dan inisiatif dalam bekerja. 4. Mampu mempraktekkan teori jual beli pada kegiatan simulasi jual beli di pasar dan di sekolah. Dan pada aplikasinya Metode resitasi dan simulasi dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan social sehari-hari.

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat menarik kesimpulan, sebagai berikut : 1. Penerapan metode resitasi dan simulasi dalam pembelajaran IPS dikelas III ini lebih diarahkan pada pembelajaran yang dapat mendorong siswa lebih aktif dan ikut berpartisipasi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik secara individu maupun kelompok. Adapun prosesnya sebagai berikut: Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok 5-6 orang, pengelompokkan ditentukan secara merata sesuai kemampuan dan prestasi nya dikelas. Siswa diberi pemahaman terlebih dahulu tentang metode pembelajaran yang akan digunakan, pada metode resitasi diupayakan siswa dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, sedangkan pada saat pembelajaran dengan metode simulasi siswa diarahkan untuk aktif bekerjasama dalam kelompoknya, pemilihan dan seleksi materi dan sub materi yang akan diajarkan, pada tahap pelaksanaan guru membimbing dan mengarahkan siswa, setiap kelompok mempresentasikan tugasnya, dan pada tahap akhir diadakan evaluasi. 2. Terdapat peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode resitasi dan simulasi siswa kelas III pada mata pelajaran IPS materi Jual Beli di MI Darunnajah. Dengan nilai pretes siklus I siswa yang telah tuntas dalam pembelajaran berjumlah 6 orang dari 30 orang siswa yaitu 20.00. Sedangkan nilai postes pada siklus I siswa yang telah tuntas sebanyak 16 orang yaitu 53.33. Pada Siklus II ini peningkatan ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Untuk nilai prestes pada siklus II siswa yang telah tuntas dalam pembelajaran sebanyak 19 orang yaitu 63.33. Sedangkan nilai postes siklus II siswa yang telah tuntas sebanyak 28 orang yaitu 92.00. 87

Dokumen yang terkait

Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI pangkalan Kota Sukabumi

4 11 221

Penerapan Metode Aktif Learning Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Darul Amal Kota Tangerang

0 6 142

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

PENGGUNAAN METODE MENCARI PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR Penggunaan Metode Mencari Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Semester I Madrasah Ibtidaiyah Tlawong 2012/2013.

0 0 17

PENDAHULUAN Penggunaan Metode Mencari Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Semester I Madrasah Ibtidaiyah Tlawong 2012/2013.

0 1 6

NASKAH PUBLIKASI Penggunaan Metode Mencari Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Semester I Madrasah Ibtidaiyah Tlawong 2012/2013.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS.

0 0 8

Penerapan storytelling dalam rangka meningkatkan keterampilan bercerita peristiwa menyenangkan pada mata pelajaran IPS di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin Surabaya.

0 0 119

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH PUI SEGERAN KIDUL KECAMATAN JUNTINYUAT KABUPATEN INDRAMAYU - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 23

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Metode Resitasi Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas X IPS 4 SMA Negeri 3 Gorontalo - Tugas Akhir

0 0 8