Kondisi Objektif Sekolah Gambaran Umum Profil MI Darunnajah

Kepala sekolah serta guru IPS memberikan izin pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti dan guru IPS berdiskusi mengenai rencana penelitian yang akan dilaksanakan, dan disepakati bahwa kelas III yang dijadikan sumber data penelitian. Dengan pertimbangan bahwa kelas III termasuk kelas yang mempunyai kemampuan yang heterogen dan juga merupakan kelas yang aktif dalam artian negatif dan sebaiknya disalurkan pada pembelajaran yang menuntut kegiatan pembelajaran kontekstual. Sebelum penelitian ini dilakukan, kondisi pembelajaran di kelas secara keseluruhan rata-rata menggunakan metode tradisional konvensional, yakni metode ceramah dan demonstrasi. Karakteristik siswa di kelas III merupakan siswa yang heterogen, rata-rata adalah siswa yang aktif baik dalam arti aktif positif dan aktif negatif. Aktif positif di sini dalam arti aktif bertanya dan mengemukakan pendapat dalam pembelajaran, sedangkan aktif negatef maksudnya kebanyakan siswa yang suka berjalan-jalan di kelas atau bermain-main sendiri dengan temannya. Dengan alasan ini, peneliti berharap dapat menerapkan metode pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa ke dalam pembelajaran yang merangsang mereka untuk lebih aktif dalam arti aktif positif, yakni dengan menggunakan resitasi dan metode simulasi. Metode resitasi atau metode pemberian tugas dalam penelitian ini bukan sekedar pemberian tugas yang menuntut siswa menyelesaikan pekerjaan sehingga merasa terbebani dengan tugas, akan tetapi diatur sedemikian rupa agar siswa merasa senang dan merasa tidak tertekan. Penerapan metode resitasi dibuat secara berkelompok dengan aturan main tertentu. Sedangkan pelaksanaan metode simulasi adalah dengan peniruan kegiatan sosial secara kontekstual. Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti terlebih dahulu berdiskusi dengan Guru kelas, peneliti meminta data tentang kelas III, yaitu data tentang kemampuan belajar siswa, sebagai tolak ukur dalam pengelompokan belajar dengan penerapan pendekatan kontekstual melalui metode simulasi. Setelah pengelompokan selesai, belum diberitahukan terlebih dahulu kepada siswa tentang ketentuan kelompoknya, akan tetapi guru kelas pada pertemuan sebelumnya telah memberitahukan pada siswa, bahwa pada materi jual beli akan di bentuk kelompok dan akan diterapkan penerapan metode simulasi, serta langkah-langkah belajar penerapan metode simulasi, sedangkan ketentuan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Seleksi Topik

Peneliti memilih topik tentang tempat jual beli di lingkungan rumah maupun sekolah. Karena tepat pada waktu itu materi IPS yang diajarkan sampai materi jual beli. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas task oriented group yang beranggotakan empat sampai lima orang.

b. Implementasi Pelaksanaan

Setiap siswa dalam kelompok pada tahap pemahaman konsep, melakukan kerja sama untuk mendiskusikan tugas yang diberikan guru. Yakni mengidentifikasi media gambar yang disiapkan guru sebelumnya dan mengisi peta konsep secara berdiskusi. Pada tahap pelakasanaan atau praktek simulasi jual beli, siswa melakukan kerjasama kelompok untuk mendiskusikan barang dagangan apa yang sebaiknya mereka pilih. Selanjutnya melakukan kegiatan simulasi jual beli di lapangan sekolah, dimana siswa kelas III berperan menjadi penjualpedagang. Sedangkan siswa lain adalah target pembeli.

c. Analisis dan Sintesis

Siswa dengan dibantu menganalisis dan mensintesis hasil kegiatan simulasi yang mereka lakukan, apakah kegiatan jual beli mereka telah sesuai dengan teori jual beli yang mereka pelajari atau belum. Serta menghitung keuntungan dan kerugian dari hasil jual mereka.

d. Evaluasi

Peneliti bersama siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap tugas yang mereka terima. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individual atau kelompok, atau keduanya.

Dokumen yang terkait

Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI pangkalan Kota Sukabumi

4 11 221

Penerapan Metode Aktif Learning Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Darul Amal Kota Tangerang

0 6 142

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

PENGGUNAAN METODE MENCARI PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR Penggunaan Metode Mencari Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Semester I Madrasah Ibtidaiyah Tlawong 2012/2013.

0 0 17

PENDAHULUAN Penggunaan Metode Mencari Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Semester I Madrasah Ibtidaiyah Tlawong 2012/2013.

0 1 6

NASKAH PUBLIKASI Penggunaan Metode Mencari Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Semester I Madrasah Ibtidaiyah Tlawong 2012/2013.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS.

0 0 8

Penerapan storytelling dalam rangka meningkatkan keterampilan bercerita peristiwa menyenangkan pada mata pelajaran IPS di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin Surabaya.

0 0 119

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH PUI SEGERAN KIDUL KECAMATAN JUNTINYUAT KABUPATEN INDRAMAYU - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 23

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Metode Resitasi Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas X IPS 4 SMA Negeri 3 Gorontalo - Tugas Akhir

0 0 8