Perencanaan Tindakan Siklus Kedua
satu ke kelompok yang lainnya. Sekedar informasi, pedagang grosir jajanan ini telah ditentukan oleh guru sebagai pusat kegiatan jual beli
siswa. Setiap kelompok dengan dipimpin oleh ketua kelompoknya, memilih barang dagangan yang diminati dan meneliti kualitas serta
kuantitas barang tersebut. Hasil observasi guru terhadap kerja kelompok dalam simulasi jual beli di pasar, dapat dilihat pada tabel
4.9 berikut.
Tabel. 4.13 Data Observasi Kegiatan Simulasi Jual Beli di Pasar
Aspek yang diobservasi Kelompok
I II
III IV
V
Aktif berdiskusi dan kerjasama kelompok.
X X
- X
- Partisipasi setiap anggota kelompok
yang baik. -
X -
X -
Efektifitas pemanfaatan waktu yang baik.
X X
X X
X Mampu memilih barang dengan
pertimbangan yang matang. -
X X
X X
Mampu mempertimbangkan antara kebutuhan dan keuangan yang ada.
X -
X X
- Aktif dalam melakukan tawar menawar.
- -
- -
- Mampu menawar dagangan dengan baik.
- -
- -
- Dari kelompok-kelompok tersebut, masih banyak yang terlihat
kebingungan sehingga guru ikut mengarahkan kegiatan mereka. Karena harga jual barang yang dipatok penjual adalah harga pas,
maka kegiatan tawar menawar tidak ada. Siswa cukup memilih barang dagangan yang mempunyai mutu bagus, dan teliti sebelum
benar-benar membeli daripada menyesal nantinya. Siswa juga mempertimbangkan laku tidaknya jika barang tersebut dijual ulang.
Ada kelompok siswa yang terkesan tergesa-gesa dalam memilih barang. Kelompok tersebut adalah kelompok V, kelompok yang
diketuai Exsalt. Si ketua terlihat tidak sabar, dan memilihkan barang sesuai dengan kehendaknya. Ada juga yang terlihat kebingungan
memilih barang, ini terjadi pada kelompok I karena uang modal mereka sangat pas-pasan. Ingin beli jajanan yang mahal dan enak,
uang mereka tidak cukup. Kelompok II dan IV merupakan kelompok yang modalnya paling besar dibanding kelompok lainnya, sehingga
sangat mudah untuk membeli jajanan-jajanan yang lebih banyak dan berkualitas. Kelompok III dengan modal yang tidak terlalu banyak,
namun mereka dapat memperkirakan jajanan yang kiranya diminati pembeli.
Selesai siswa melakukan praktek simulasi jual beli di pasar, siswa kembali ke sekolah. Jarak sekolah dan pasar sekitar 100 meter.
Sampai di sekolah siswa istirahat sebentar melepas lelah. Saat istirahat seperti ini, kondisi siswa masih ngos-ngosan dan terlihat
sekali-sekali mengipas-ngipaskan buku ke wajahnya, guru sesaat bertanya kepada anak-anak.
G: “Bagaimana perasaan kalian saat di pasar tadi?” S: “Senaaaaaang..”.
G: “Capek apa tidak?” S: “Capeeeek..” Semua siswa “Panaaas…”
S: “Tapi senang, Bu…” Beberapa siswa menimpali S: “Bu, besok lagi ya bu, ya…” Mamad siswa yang selalu aktif
G: “Ada yang merasa tidak senang?” S: “Saya” Fauzan angkat tangan
G: “Alasannya tidak suka kenapa?” F: “Hehehehe….” cengar-cengir “Nggak, nggak, Bu… becanda
Hehehe..Senang kok Bu..” G: “Ada pendapat lain?”
S: “Malu, Bu..tadi di pasar..” Sarina siswa yang terlihat menonjol G: “Malu kenapa?”
B: “Dilihati orang-orang di pasar” G: “Ada yang merasa malu seperti Sarina?”
M: “Iya Bu, malu Bu.. papanggih tatanga..” Jamil
5
Selanjutnya siswa laki-laki mempersiapkan meja dan bangku sebagai tempat berjualan. Waktu berjualan mereka adalah saat
istirahat berlangsung, target pembeli adalah seluruh warga sekolah. Jam istirahat sekolah berdentang, inilah waktu yang ditunggu-
tunggu siswa kelas III. Semua siswa sudah siap dengan barang dagangannya pada bangku kios masing-masing kelompok. Suasana
5
Wawancara dengan siswa di ruang kelas III , setelah kegiatan simulasi jual beli di pasar. Selasa, 24 Maret 2013