Karakteristik Penilaian Mata Pelajaran IPS

mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yakni perubahan tingkah laku. Dengan demikian, dapat diambil pengertian yang sangat sederhana mengenai hal ini, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Menurut para ahli Psikologi tidak semua perubahan prilaku dapat digolongkan kedalam hasil belajar. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman interaksi dengan lingkungan, dimana proses mental dan emosional terjadi. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokan kedalam tiga ranah kawasan, yaitu Pengetahuan kognitif, keterampilan motorik psikomotorik, dan penguasaan nilai-nilai atau sikaf afektif. Didalam pembelajaran sebagai hasil belajar tersebut dirumuskan didalam rumusan pembelajaran. 23 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar hasil belajar adalah: 24 a. Faktor Intern Faktor intern yaitu faktor yang datang dalam individu itu sendiri. Faktor intern ini terdiri dari : 1 Faktor Jasmaniah Faktor jasmaniah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dimana faktor tersebut berhubungan dengan jasmaniah atau kondisi badan siswa. Sehingga apabila kondisi badan siswa tergantung akan mempengaruhi hasil belajarnya. Olehnya itu, jasmani harus dijaga agar selalu dalam kondisi yang prima. 2 Faktor Psikologis Faktor eksteren adalah merupakan salah satu faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, Faktor psikologis ini berkenaan dengan kondisi kejiwaan siswa. 23 Ibid., hlm. 4 - 5 24 http:artikel-guru.blogspot.com201301artikel-faktor-yang-mempengaruhi.html diakses : tanggal , 14 Juli 2013 b. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Slameto 1987, mengemukakan bahwa ada tiga bagian faktor ekstern, yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat 25 . Maka dari itu hasil belajar yang dilaksanakan dengan evaluasi diakhir pelajaran sangatlah penting, untuk mengukur sejauh mana siswa berhasil dalam proses pembelajaran, serta perbaikan proses pendidikan pada tahap selanjutnya, bila ada dari hasil belajar yang belum begitu dikuasai oleh siswa.

3. Metode Resitasi dan Simulasi

a. Pengertian Metode

Menurut Muhibbin Syah, Metode secara harfiah berarti “cara”.dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. 26 Selanjutnya, mengutip pendapat Tardip 1989 yang dimaksud metode mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa. 27 Metode pembelajaran menurut Akhmat Sudrajat mengartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran 28 . Sedangkan menurut Rustiah N.K ialah suatu teknik untuk memberikan motifasi kepada siswa agar bangkit untuk bertanya, selama 25 ibid. 26 Muhibbin Syah, “Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru”Bandung:Penerbit PT.Remaja Rosdakarya,1995. Hal. 201 27 Ibid. hal 201 28 Akhmat Sudrajat. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Tekhnik, Taktik, dan Model Pembelajaran. http:smacepiring.wordpress.com diakses tanggal 12 Maret 2013. mendengarkan pelajaran atau guru yang mengajukan pertanyaan- pertanyaan itu, siswa menjawab 29 . Berdasarkan pendapat diatas, Metode merupakan cara yang dilakukan oleh seorang guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dengan cara-cara yang terencana dan sistematis untuk mencapai satu tujuan pembelajaran.

b. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi anak didik. Guru dengan seperangkat teori dan pengalamannya menggunakan untuk mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata; dan memang betul-betul dipikirkan oleh seorang guru 30 . Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Berikut adalah penjelasannya 31 : 1 Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi 29 Rustiah. N. K, op.cit . Hal. 129. 30 Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996 cet. ke IV. Hal. 72 31 Ibid. Hal. 72. ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman A.M. adalah motif motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar 32 . Karena adanya perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. 2 Metode sebagai strategi pengajaran Setiap anak didik mempunyai karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, karena itu dalam kegiatan belajar mengajar menurut Roestiyah. N.K, guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan 33 . Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus mengusai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 3 Metode sebagai alat untuk mecapai tujuan Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah komponen metode. Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki ketrampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar anak didik memiliki ketrampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan. Antara metode dan tujuan tidak bertolak belakang. Artinya, metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran. Bila tidak, maka akan sia-sia perumusan tujuan tersebut. 32 Sardiman A.M.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers,1986 Hal.90 33 Syaiful Bahri dan Aswan Zain Op. Cit. Hal. 74

3. Pemilihan dan Penentuan Metode

Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesusaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus. Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari satu. Pemakaian metode yang satu digunakan untuk mencapai tujuan yang satu, sementara penggunaan metode lain, juga diguanakan untuk mencapai tujuan yang lain. Begitulah adanya, sesuai dengan kehendak tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode mengajar 34 : 1 Nilai strategi metode Kegiatan belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan. Di dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak didik. Bahan pelajaran yang guru berikn itu akan kurang memberikan dorongan motivasi kepada anak didik bila penyampaiannya menggunakan srtategi yang kurang tepat. Disinilah kehadiran metode menempati posisi penting dalam penyampaian bahan pelajaran. Karena itu, dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Nilai strategisnya adalah metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar 35 . 2 Efektifitas penggunaan metode Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Cukup banyak bahan pelajaran yang terbuang dengan percuma hanya karena penggunaan metode menurut kehendak guru dan mengabaikan kebutuhan siswa, fasilitas, serta situasi kelas. Karena itu, efektifitas penggunaan metode dapat terjadi apabila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pelajaran yang 34 Ibid. hal. 75. 35 Ibid. hal 76

Dokumen yang terkait

Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI pangkalan Kota Sukabumi

4 11 221

Penerapan Metode Aktif Learning Tipe Jigsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah Darul Amal Kota Tangerang

0 6 142

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

PENGGUNAAN METODE MENCARI PASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR Penggunaan Metode Mencari Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Semester I Madrasah Ibtidaiyah Tlawong 2012/2013.

0 0 17

PENDAHULUAN Penggunaan Metode Mencari Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Semester I Madrasah Ibtidaiyah Tlawong 2012/2013.

0 1 6

NASKAH PUBLIKASI Penggunaan Metode Mencari Pasangan Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V Semester I Madrasah Ibtidaiyah Tlawong 2012/2013.

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS.

0 0 8

Penerapan storytelling dalam rangka meningkatkan keterampilan bercerita peristiwa menyenangkan pada mata pelajaran IPS di kelas II Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin Surabaya.

0 0 119

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH PUI SEGERAN KIDUL KECAMATAN JUNTINYUAT KABUPATEN INDRAMAYU - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 23

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Metode Resitasi Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas X IPS 4 SMA Negeri 3 Gorontalo - Tugas Akhir

0 0 8