C. Kerangka Berfikir
Berikut ini disajikan bagan kerangka berfikir.
Bagan 2.4: Kerangka Berfikir INPUT
PROSES OUTPUT
Kondisi Nyata 1.
Hasil belajar siswa masih rendah pada
mata pelajaran IPS 2.
Minat belajar siswa rendah
dalam mata pelajaran IPS
3. Pembelajaran
masih didominasi dengan metode
ceramah pada mata pelajaran IPS
4. Pembelajaran IPS
masih bersifat teacher center
5. Belajar IPS hanya
mengunakan modul atau lembar
kerja siswa LKS saja
6. Siswa kesulitan
dalammenyelesaik an soal-soal IPS
uijian akhir sekolah
Masalah Bagaimana
upaya meningkatkan
hasil belajar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe
STAD pada pembelajaran
IPS Proses
1. Belajar dan hasil belajar
- Pengertian belajar
- Pengertian hasil
belajar -
Penilaian hasil belajar -
Penilaian kognitif -
Tehnik penilaian kognitif
- Cara pengolahan nilai
kognitif -
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
dah hasil belajar 2.
Konsep strategi pembelajaran
kooperatif SPK -
Pengertian pembelajaran
kooperatif -
Jenis-jenis modal pembelajaran
kooperatif -
pembelajaran kooperatiftipe STAD
- Langkah-langkah
pembelajaran Kooperatif
- Kelebihan
dankelemahantipe STAD
3. Pembelajaran IPS -
Pengertian IPS -
Karakteristik IPS -
Tujuanpem belajaran IPS
Hasil Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat meningkatkan
hasil belajar siswa Kelas IV
FEED BACK
D. Hipotesis Tindakan
Hipote sis tindakan dari penelitian ini adalah: “Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat menigkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang pada materi “ Kegiatan Ekonomi Dalam Memanfaatkan Sumber
Daya Alam di Lingkungan Setempat”.
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Khair kelas IV yang bealamat di RT.03 RW. 04 Kelurahan Gandasari Kecamatan Jatiuwung,
Tangerang. Waktu Penelitian berlangsung terhitung pada semester genap tahun ajaran 20132014.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas PTK Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas PTK atau Class
Action Research CAR. Penelitian Tindakan Kelas, terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut.
Penelitian–kegiatan mencermati suatu suatu objek, menggunakan aturan metadologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
Tindakan – sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
Kelas – adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Batasan yang ditulis untuk pengertian
tentang kelas tersebut adalah pengertian yang lama, untuk melumpuhkan pengertian yang salah dan dipahami seca
ra luas oleh umum dengan”ruang tempat guru mengajar”. Kelas bukan wujud ruangan tetapi sekelompok peserta
didik yang sedang belajar. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera dapat
disimpulkan bahwa penelitiaan tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi disebuah kelas. Saat ini
penelitian tindakan kelas sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di semua jenjang
dan jenis sekolahan.
27
Adapun model yang digunakan dalam PTK ini adalah model yang dikemukakan oleh Kurt Lewin, model PTK ini terdiri dari empat komponen,
yaitu perencanaan Planning, tindakan Acting, pengamatan Observing, dan refleksi Reflecting.
Hubungan keempat komponen tersebut dianggap sebagai satu siklus. Adapun secara visual, hubungan keempat komponen tersebut seperti digambarkan pada
bagan di bawah ini.
28
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Kurt Levin
Berdasarkan model yang dipilih tersebut diatas, maka peneliti melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :
a. Perencanaan planning, peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, lembar observasi, dan soal yang harus
dikerjakan oleh siswa.
27
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Renika Cipta, 2010, Cet Ke-14, h. 130 dan 132
28
H. Dadang Yudhistira, Menulis Penelitian Tindakan Kelas Yang Apik; Asli Perlu Ilmiah Konsisten, Jakarta: Grasindo, 2013, h. 46-48
Planning Observing
Reflecting Acting
b. Tindakan Acting, pada tahap peneliti melaksanakan apa yang sudah
direncanakan sebelumnya. c.
Pengamatan Observing, pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi Reflecting, pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisa data
yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil analisa ini kemudian akan digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
2. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Dalam pelaksanaan PTK ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya :
a. Tidak mengganggu komitmen mengajar
b. Tidak menuntut waktu tertentu untuk pengamatan secara khusus
c. Menggunakan metode pemecahan masalah realistis atau dapat dilaksanakan
d. Permasalahan berorientasi pada pemecahan masalah guru dalam tugas
kesehariannya pada mata pelajaran yang diampun e.
PTK dilakukan untuk tujuan perbaikan dan peningkatan proses hasil pembelajaran
3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Mengenai manfaat PTK, Dadang Yudisthira mengatakan bawhwa terdapat setidaknya empat hal, sebagai berikut :
a. Pembiasan bagi guru menulis, mengorganisasi segala hal dalam proses
pembelajaran b.
Inovasi dalam setiap pembelajaran di kelas c.
Pengembanngan kurikulum yang mereka pahami d.
Peningkatan profesionalisme guru
29
29
H. Dadang Yudhistira, Op. Cit., h. 32-34