menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal.
6
c. Penilaian Kognitif
pengertian penilaian kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental otak. Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk
dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang
yang paling tinggi.
d. Tehnik Penilaian Kognitif
Tehnik penilaian kognitif ada enam jenjang yaitu : 1.
Tingkat pengetahuan knowledge, pada tahap ini menuntut siswa untuk mampu mengingat recall berbagai informasi yang telah diterima
sebelumnya, misalnya fakta, rumus, terminologi strategi problem solving
dan lain sebagianya.
2. Tingkat pemahaman comprehension, pada tahap ini kategori pemahaman
dihubungkan dengan
kemampuan untuk
menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri.
Pada tahap ini peserta didik diharapkan menerjemahkan atau menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri.
3. Tingkat penerapan application, penerapan merupakan kemampuan untuk
menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari kedalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam
kehidupan sehari-hari. 4.
Tingkat analisis analysis, analisis merupakan kemampuan mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen
atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotensa atau
6
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetansi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002, Cet. Ke. 1, h. 36
kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi. Dalam tingkat ini peserta didik diharapkan
menunjukkan hubungan di antara berbagai gagasan dengan cara membandingkan gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur
yang telah dipelajari. 5.
Tingkat sintesis synthesis, sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur
pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
6. Tingkat evaluasi evaluation, evaluasi merupakan level tertinggi yang
mengharapkan peserta didik mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan
menggunakan kriteria tertentu. Tipe hasil belajar kognitif yang terakhir adalah evaluasi. Dengan kemampuan
evaluasi, testee di minta untuk membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan, konsep, situasi, dan sebagainya. Berdasarkan suatu kinerja tertentu. Kegiatan
penilaian dapat dilihat dari segi tujuannya, gagasanya, cara bekerjanya, cara pemecahanya, metodenya, materinya, atau lainnya.
7
a. Definisi Tes
Istilah tes diambil dari kata testum suatu pengertian dalam bahasa Prancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Ada pula yang
mengartikan sebagai sebuah piring yang dibuat dari tanah.
- sebelum adanya Ejaan Yang Disempurnakan dalam bahasa Indonesia ditulis
dengan tes, adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-
aturan yang telah ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan misalnya: melingkari salah satu huruf di depan
7
Ngalimin Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000, Cet. Ke. 7, h. 47
pilihan jawaban, menerangkan,mencoret jawaban yang salah, melakukan tugas menjawab secara lisan dan sebagainya.
- Testing merupakan saat pada waktu tes itu dilaksanakan. Dapat juga dikatakan
testing adalah saat pengambilan tes. -
Dalam istilah Indonesia tercoba, adalah responden yang sedang mengerjakan tes. Orang-orang inilah yang akan dimulai atau diukur, baik
mengenai kemampuan, minat, bakat, pencapaian, dan sebagainnya. -
Dalam istilah Indonesia: percobaan, adalah orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap para responden. Dengan kata lain,
tester adalah objek evaluasi tetapi adakalanya hanya orang yang ditunjuk oleh objek evaluasi untuk melaksankan tugasnya
Didalam bukunya yang berjudul Enaluasi Pendidikan, Drs. Amir Daien Indrakusuma mengatakan demikian:
“Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang
seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat”. Selanjutnya, di dalam bukunya: Teknik-Teknik Evaluasi, Muchtar Bukhori
mengatakan: “Tes ialah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
hasil- hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid”.
Definisi terakhir yang di kemukakan disini adalah definisi yang dikutipkan dari Webster’s Collegiate.Test = any series of question or exercises or other means of
measuring the skill. Knowledge, intelligence, capacities of aptitudes or an individual or group.
Yang lebih kurang artinya demikian: Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuaan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimilii individu atau kelompok.
Kutipan ini disajikan dalam buku: Encyclopedia of Educational Evaluation yang di dalam buku tersebut diterangkan pula bahwa pengertiannya dipersempit