kelebihan dan kelemahan Model STAD Student Teams

Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan intergrasi dari berbagai cabang imu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu Pengetahuaan Sosial dirmuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Dalam kurikulum 2006 di kemukakan bahwa: IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang di berikan mulai dari SDMISDLB sampai SMPMTsSMPLB. IPS mengkaji seperangkat isu sosial pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokrasi dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Muhammad Nu’man Soemantri mengemukakan: Pendidikan IPS adalah penyerderhanaan disiplin ilmu-ilmu Sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikkan secara ilmiah dan psikologi untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. 18 Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaraan geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah- wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan yang berkenaan 18 Sapriya, Dadang Sundawa, Lim Siti Masitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran IPS, Bandunng: Upi Press, 2006, Cet. 1, h. 7 Antropologi Filsafat Sejarah Geografi Sosiologi Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Politik Ekonomi Psikologi Sosial dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi komperatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktvitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi- ekspresi dan sepiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong dalam ilmi-ilmu tentang kebijakaan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiolosi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, insutusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif konsep- konsep seperti ini di guanakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial. Bagan 2.2 Keterpaduan Cabang Ilmu Pengetahuan Sosial. 19

b. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Istilah pendidikan IPS dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia masih relatif baru digunakkan. Pendidikan IPS merupakkan padanan dari sosial studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali digunakkan di AS pada tahun 1913 mengadopsi 19 Ibid,. h.172 Social Studies yang mengembangkan kurikulum di AS Mars, 1980; Martoela, 1976. 20 Kurikulum pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan oleh Hamid Hasan 1990, merupakan fungsi dari berbagai disiplin ilmu, Martoela 1987 mengatakkan bahwa pembelajaran penidikan IPS lebih mene kan pada aspek “pendidikan” daripada “transfer konsep”, karena dalam pembelajaran IPS peserta didik di harapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan dan melatih sikap, nilai, moral dan keterampilan berdasarkan konsep yang telah dimiliknya. Dengan demikian, pembelajaran pendidikan IPS harus diformalisasikan pada aspek pendidikanya. Konsep IPS yaitu: a. interaksi b. saling tergantungan c. keseimbangan dan perubahan d. keragamankesamaanperbedaan e. konflik dan konsensus f. pola patron g. tempat h. kekuasaan power i. nilai kepercayaan j. keadilan dan pemerataan k. kelangkaan scarcity l. kekhususan m. budaya culture, dan n. nasionalisme. 21 Karakteristik pelajaran IPS di MISD, MTSSMP, memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikkut. 20 Ibid, h. 172 21 Ibid., h. 173 1. Ilmu Pengetahuaan Sosial merupakan unsur-unsur dari geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarga negaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama. 2. Standar Kompetisi dan Kompetisi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahsan atau topik tema tertentu. 3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdispliner dan multidisipliner. 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi, dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses, dan masalah sosial serta keadilan, dan jaminan keamanan.

c. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil terhadap segala masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di oganisasi secara baik. Dari rumus tujuan dapat dirinci sebagai berikut Awan Mutakin, dalam Puskur b: 4. 22 1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyrakat. 2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan menggunakkan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakkan untuk memecahkan masalah-masalah sosial. 22 Ibid., h. 176

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI SRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION ( STAD ) PADA Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Srategi Student Teams Achievement Division ( Stad ) Pada Pembelajaran Ips Dokumen Diri Dan Keluarga Siswa Kel

0 0 13

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30