Cara pengolahan nilai kognitif

penting dalam SPK, yaitu: 1 adanya peserta dalam kelompok; 2 adanya aturan kelompok; 3 adanya upaya belajar setiap anggota kelompok; dan 4 adanya tujuan yang harus di capai. Peserta adalah siswa yang melakukan proses belajar dalam setiap kelompok belajar. Pengelompokan siswa bisa di tetpakan berdasarkan beberapa pendekatan, di anatara pengelompokan yang di dasarkan atas minat dan bakat siswa, pengelompokan yang di dasarkan atas latar belakang kemampuan, pengelompokan yang di dasarkan atas campuran baik campuran di tinjau dari minat maupun campuran yang di tinjau dari kemampuan. Pendekatan apapun yang di gunakan, tujuan pembelajaran haruslah menjadi pertimbangan utama. Aturan kelompok adalah segala sesuatu yang menjadi kesepakatan semua pihak yang terlibat, baik siswa sebagai peserta didik, maupun siswa sebagai anggota kelompok. Misalnya, aturan tentang pembagian tugas setiap anggota kelompok, waktu dan tempat pelaksanaan,dan lain sebagainya. Upaya belajar adalah segala aktiviitas siswa untuk meningkatkan kemampuannya yang telah dimiliki maupun meningkatkan kemampuan guru, baik kemampuan dalam aspek kemampuan, sikap, maupun keterampilan. Aktivitas pembelajaran tersebut dilakukan dalam kegiatan kelompok, sehingga antar peserta dapat saling membelajarkan melalui tukar pikiran, pengalamanan, maupun gagasan-gagasan. Aspek tujuan yang dimaksud untuk memberikan arahan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Melalui tujuan yang jelas, setiap anggota kelompok dapat memahami sasaran setiap kegiatan belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem kelompoktim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen.Sistem penilaian dilakuaan secara kelompok. Setiap kelompok akan mendapat penghargaan reward, jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang di persyaratkan. 12 Pembelajaran kooperatif dapat di definisikan sebagai sistem kerjabelajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk dalam struktur ini adalah lima unsur pokok Johnsosn Johnson, 1993, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekaerja sama, dan proses kelompok. Dalam strategi pembelajaran kooperatif, siswa di arahkan untuk bisa juga bekerja, mengembangkan diri, dan bertanggung jawab secara individual. 13 Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah pemahamanan yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuaan pada siswa, tetapi juga harus membangun penngetahuaan dalam pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dari penerapan dalam ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan ide-ide mereka sendiri. Ciri-ciri pembelajaran cooperative learning antara lain : a. Saling ketergantungan positif positive interdepence b. Tanggung jawab perseorangan idividual accountability c. Tatap muka face to face d. Komunikasi antar anggota interpersonal comonication e. Evaluasi proses kelompok group processing Karakteristik Pembelajaran cooperative learning antara lain : 1 Siswa belajar dalam kelompok kooperatif dalam menguasai materi. 12 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2006, Cet Ke-1, h. 241-242 13 Lakmini Dewi, Masitoh..., Strategi Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009, Cet Ke-1, h. 232

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI SRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION ( STAD ) PADA Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Srategi Student Teams Achievement Division ( Stad ) Pada Pembelajaran Ips Dokumen Diri Dan Keluarga Siswa Kel

0 0 13

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30