Hasil Penerapan Layanan Mandiri pada Kantor Perpustakaan dan Arsip

RFID tersebut. Namun, hal itu hanya dilakukan pada awal diterapkannya sistem layanan ini, pelatihanpembekalan tidak dilakukan continue oleh pihak perpustakaan. Biasanya staf yang baru dilayanan sirkulasi tersebut mencari sendiri tahu sendiri bagaimana menggunakan mesin layanan mandiri atau terkait layanan mandiri tersebut, baik dengan bertanya dengan teman sejawat ataupun dengan mempelajarinya sendiri. Sedangkan kemampuan staf sirkulasi ataupun pegawai perpustakaan dalam menangani kerusakan atau error mesin atau sistem layanan mandiri ini belum mampu menanganinya. Peran staf sirkulasi pun dalam menghadapi saat terjadinya error hanya bisa melakukan mengbackupan data manual dengan manual mencatat di buku peminjaman atau melalui PC petugas. Berikut hasil wawancaranya: ehe yang tadi uda di bilang kan kalo error otomatis pemustaka kalo mau minjem buku atau ngembaliin buku ga bisa, nah mereka pasti bakal balik lagi ke petugas ke pustakawannya. nah iya petugas belum bisa untuk benerin masalah error itu, jadi paling ya ngebackup kalo mau pinjem atau kembaliin. 125 error untuk pinjem ini? Kayanya belum bisa ya, belum ada, ada cuma satu orang, satu dua orang yang bisa, ga tau dengan dibantunya dengan PHL dari Pusat mungkin memahami tentang IT. 126 oh kalo eror gitu biasanya kita telpon ke teknisinya sih yang dulu latih kita disini itu belum, karna itu kan kendalanya itu bukan masalah kendala ini, tapi kendalanya ini lebih ke jaringan, kita kan ga ada yang ngerti soal jaringan gitu, dan disini ga ada bagian soal jaringan, ga ada staf khusus jaringan ga ada, jadi ga bisa diperbaiki sendiri sih. 127 125 Wawancara Pribadi dengan Muthia Fariza 126 Wawancara Pribadi dengan Imam Musada 127 Wawancara Pribadi dengan Fenty Afriyeni Berdasarkan wawancara tersebut informan pertama menyatakan bahwa pegawai KPAK Jakarta Barat belum bisa menangani bila terjadi error . Hal yang biasa dilakukan apabila terjadi error, yaitu dengan melakukan pencatatan secara manual. Sedangkan informan kedua, masih ragu ada tidaknya petugaspegawai yang bisa menangani apabila terjadi error . Informan ketiga mengungkapkan bahwa pegawai KPAK Jakarta Barat belum bisa menangani bila terjadi error pada layanan mandiri, biasanya yang dilakukan, yaitu menelepon teknisi dari BPAD Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.

h. Sosialisasi

Sosialisasi layanan perpustakaan kepada pemustakanya dapat berupa sosialisasi secara tertulis ataupun secara lisan. Adapun hasil wawancara terkait sosialisasi layanan mandiri yang dilakukan pihak KPAK Jakarta Barat kepada para pengunjungpemustaka, sebagai berikut: sambil berjalan, bukan kita ngumpulin orang terus kitaa, ngga, sambil berjalan. Sambil berjalan itu gimana caranya? ketika ada pemustaka minjem dia liat ini apa, kemudian dia coba, dia tanya kepada kita, nah disitu, ohh begini caranya begini caranya, kalau mereka sudah tau, mereka lakukan, jadi layanan mandiri itu sering dilakukan oleh orang yang sudah terbiasa datang kemari, kalau dia baru ya ngga 128 cara-caranya ya? Cara dia menggunakan, belum ada di bawah, belum ada sih, cuma itu simple banget sih. paling kalo sosialisasi secara lisan-lisan aja sih, misalnya begitu ada orang yang pinjem buku ni ke petugas gitu, Bu next time klo pinjem kita ada layanan mandiri sendiri, ini ada alatnya disini blablabla…paling secara lisan gitu aja sih, harusnya sih memang ada tulisan ya ini layanan mandiri 129 128 Wawancara Pribadi dengan Meti Lastri 129 Wawancara Pribadi dengan Fenty Afriyeni nah itu petunjuk-petunjuk untuk penggunaan mesin itu yang belum ada, jadi pengunjung itu kalo tidak diberikan sosialisasi dari pegawainya mereka ga tau ini alat untuk apa sih, untuk apa deh, mereka tidak tahu kalo bukan pegawainya kasi tau gitu, nah itu petunjuk-petunjuknya yang yang bantu biar mereka tahu 130 Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa sosialisasi baru berupa petunjuk secara lisan saja, belum adanya petunjuk-petunjuk secara tertulis maupun yang khusus diadakan terkait layanan mandiri ini. Pemberian sosialisasi secara lisan dilakukan pada saat pengunjungpemustaka bertanya saat melihat mesin layanan tersebut atau saat pemustaka akan atau setelah melakukan peminjaman. Selain itu, pemustaka juga mengungkapkan bahwa mereka tahu adanya layanan mandiri itu dari temannya, saat melihat pengunjung lain yang sedang menggunakan atau saat akan melakukan peminjaman diberitahu oleh petugas untuk menggunakan mesin layanan mandiri tersebut. Berikut hasil wawancara oleh pemustaka: kayanya ga ada sih ya, cuma kaya tadi aja kalo kita mau pinjem dikasih tau, ga diberitahu sebelumnya bahwa bisa pake mesin sekarang gitu jadi langsung aja kaya tadi itu kan, saya juga tadinya ga ngerti saya pikir langsung ke bawah, kan biasanya saya langsung ke bawah gitu. 131 ngga, belum pernah nemu liat tulisan-tulisan kaya gitu ngga, aku emang uda tau sendiri, ngeliat dari orang sih. 132 belum ada. dari temen. 133 130 Wawancara Pribadi dengan Imam Musada 131 Wawancara Pribadi dengan Aning 132 Wawancara Pribadi dengan Ariana 133 Wawancara Pribadi dengan Silfi