standar metadata MARC, Dublin Core, dan lain-lain, fitur yang terdapat pada sistem sudah berbasis GUI Graphic User Interface. Generasi keempat
atau saat ini, arsitektur client-server, dapat mengakses server lain dengan jaringan, dan memungkinkan untuk mengakses berbagai sumber.
46
Pentingnya sebuah perpustakaan melakukan otomasi: 1.
Memudahkan dalam pembuatan katalog. 2.
Memudahkan dalam layanan sirkulasi. 3.
Memudahkan dalam penelusuran melalui katalog.
47
Pendapat lain alasan perlunya segera melakukan otomasi dikemukakan oleh Abdul Rahman Saleh, yaitu:
1. Tuntutan terhadap penggunaan koleksi bersama resource sharing.
2. Kebutuhan untuk mengefektifkan sumber daya manusia.
3. Tuntutan terhadap efisiensi waktu.
4. Kebutuhan akan ketepatan layanan informasi.
5. Keragaman informasi yang dikelola.
48
Manfaat penerapan teknologi informasi pada perpustakaan: 1.
Mengefisiensikan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan. 2.
Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan. 3.
Meningkatkan citra perpustakaan. 4.
Pengembangan infrastruktur nasional, regional, dan global.
49
46
S.L. Mohammed Sajeer, “Technology and Services for Library Automation,” artikel diakses
pada tanggal
19 Maret
2015 dari
https:www.academia.edu5369841TECHNOLOGY_AND_SERVICES_FOR_LIBRARY_AUT OMATION
47
Harmawan, “Sistem Otomasi Perpustakaan”, artikel diakses pada tanggal 18 Maret 2015 dari http:pustaka.uns.ac.id?menu=newsoption=detailnid=56
48
Abdul Rahman Saleh, “Prospek Otomasi Perpustakaan,” artikel diakses pada tanggal 16 Maret 2015 dari http:rahman.staff.ipb.ac.idars-published-articles
D. Layanan Mandiri
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kata layanan berarti perihal atau cara melayani, sedangkan mandiri adalah keadaan dapat berdiri
sendiri, tidak bergantung kepada orang lain.
50
Jika keduanya digabung menjadi frase layanan mandiri maka dapat didefinisikan bahwa layanan
mandiri adalah layanan yang dilakukan oleh dan untuk diri sendiri tanpa bantuan orang lain atau tidak tergantung pada orang lain. Layanan mandiri
bukan saja menyangkut mesin peminjamanpengembalian mandiri, tetapi juga bisa menyangkut pendaftaran anggota secara mandiri dan mesin penjualan
buku atau DVD. Seperti dijelaskan dalam kutipan di bawah ini. “Self-service options abound, including selfcheck machines, drive-
through windows, vending machines with books and DVDs, as well as a host of Internet-driven tools that enable library users to register for
library cards, or schedule themselves for classes and computer time. Fully 85 percent of libraries offer some sort of self-service, and that
percentage goes up with the size of the population served.
”
51
Pilihan layanan
mandiri berlimpah,
termasuk mesin
peminjamanpengembalian, drive-melalui jendela, mesin penjual dengan buku dan DVD, serta sejumlah alat-driven Internet yang
memungkinkan pengguna perpustakaan untuk mendaftar untuk kartu perpustakaan, atau menjadwalkan diri untuk kelas dan waktu komputer.
Sepenuhnya 85 persen dari perpustakaan menawarkan semacam layanan mandiri, dan persentase yang naik dengan ukuran populasi
yang disajikan. Layanan mandiri self service sudah banyak diterapkan dalam dunia
bisnis, seperti pada bank diterapkannya anjungan tunai mandiri ATM dan pada SPBU yang menerapkan layanan mandiri. Dengan adanya ATM
49
Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin, Teknologi Informasi Perpustakaan Jakarta: Kanisius, 2008, h. 23
50
Diakses pada tanggal 30 Maret 2015 dari http:kbbi.web.id
51
Beth Dempsey, “do-it-yourself libraries” artikel diakses pada tanggal 19 Maret 2015 dari http:e-resources.perpusnas.go.id:2066ehostpdfviewerpdfviewer?sid=768ce4c8-d2df-4764-
b8dd-b37925eab92140sessionmgr112vid=1hid=125
pelanggan dapat melakukan penarikan ataupun penyetoran uang tanpa harus ke bank dan bertemu teller untuk mengambil atau menyetorkan uang mereka.
ATM memungkinkan mereka melakukan ini walaupun bank telah tutup atau selama 24 jam.
Menurut Meuter dkk. dalam artikel jurnal Zhen Zhu, dkk. self-service technologies SSTs adalah
“interface teknologi yang memungkinkan pelanggan untuk menghasilkan layanan independen dari keterlibatan langsung
karyawan ”. Layanan SST terdapat diberbagai bidang, antara lain transaksi
keuangan misalnya, pembelian ritel, self-help misalnya, pembelajaran jarak jauh, dan layanan pelanggan misalnya, hotel checkout.
“According to Meuter et al. SSTs are “technological interfaces that enable customers to produce a service independent of direct service
employee involvement.” The services that SSTs provide are surprisingly varied, including monetary transactions e.g., retail purchases, self-
help e.g., distance learning, and customer services e.g., hotel checkout.
”
52
Berdasarkan pemaparan di atas layanan mandiri pada perpustakaan ini
bisa berarti peminjaman, perpanjang, ataupun pengembalian buku yang dilakukan oleh pemustaka user sendiri tanpa bantuan pustakawan ataupun
layanan perpustakaan lainnya yang tidak berbantuan petugas. Pada layanan mandiri, pemustaka yang ingin melakukan peminjamanpengembalian cukup
datang ke mesin layanan mandiri tanpa harus ke bagian sirkulasi. Pada beberapa perpustakaan yang sudah menerapkan book drop, pemustaka bisa
mengembalikan buku walaupun perpustakaan sudah tutup. Biasanya book
52
Zhen Zhu, et.all. “Self-service technology effectiveness: the role of design features and individual traits” artikel diakses pada tanggal 16 April 2015 dari http:e-
resources.perpusnas.go.idlibrary.php?id=10000key=Self- service+technology+effectiveness3A+the+role+of+design+features+and+individual+traits
drop diletakkan di depan gedung perpustakaan sehingga pengunjung dapat
mengembalikan buku tanpa masuk ke dalam gedung perpustakaan. Pada perpustakaan yang menerapkan layanan sirkulasi berbantuan komputer
layanan sirkulasi terotomasi ataupun layanan mandiri maka diperlukan hardware
dan software tertentu, serta sistem jaringan.
1. Perangkat Keras Hardware
Hardware adalah sebuah mesin yang dapat menerima dan mengolah data
menjadi informasi yang tepat dan cepat dimana untuk menjalankannya diperlukan sebuah program. Hardware berfungsi untuk mengumpulkan
data dan mengkonversikannya ke suatu bentuk yang dapat diproses oleh komputer. Berbicara tentang perangkat keras hardware bukan hanya
menyangkut komputer saja tetapi mesin-mesin lain yang dapat mendukung suatu sistem kerja. Selain komputer, pada suatu sistem layanan mandiri
membutuhkan beberapa hardware lainnya, yaitu:
a. Barcode reader adalah alat yang dapat
digunakan untuk membaca barcode dan kemudian menghasilkan karakter
digital.
Gambar 1. Barcode reader
b. RFID reader adalah alat untuk membaca RFID yang menghubungkan
antara software aplikasi dengan antena yang akan meradiasikan gelombang radio ke tag RFID.
Gambar 2. RFID reader
c. Security gate merupakan alat keamanan pada perpustakaan untuk
mencegah pencurian koleksi. Alat ini berbentuk gerbang pada pintu keluar masuk perpustakaan yang dapat mendeteksi adanya koleksi yang
dibawa keluar tanpa dipinjam terlebih dahulu dengan berbunyinya alarm.
Gambar 3. Security gate