Kompetensi Petugas Penerapan Layanan Mandiri pada Kantor Perpustakaan dan Arsip

nah itu petunjuk-petunjuk untuk penggunaan mesin itu yang belum ada, jadi pengunjung itu kalo tidak diberikan sosialisasi dari pegawainya mereka ga tau ini alat untuk apa sih, untuk apa deh, mereka tidak tahu kalo bukan pegawainya kasi tau gitu, nah itu petunjuk-petunjuknya yang yang bantu biar mereka tahu 130 Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa sosialisasi baru berupa petunjuk secara lisan saja, belum adanya petunjuk-petunjuk secara tertulis maupun yang khusus diadakan terkait layanan mandiri ini. Pemberian sosialisasi secara lisan dilakukan pada saat pengunjungpemustaka bertanya saat melihat mesin layanan tersebut atau saat pemustaka akan atau setelah melakukan peminjaman. Selain itu, pemustaka juga mengungkapkan bahwa mereka tahu adanya layanan mandiri itu dari temannya, saat melihat pengunjung lain yang sedang menggunakan atau saat akan melakukan peminjaman diberitahu oleh petugas untuk menggunakan mesin layanan mandiri tersebut. Berikut hasil wawancara oleh pemustaka: kayanya ga ada sih ya, cuma kaya tadi aja kalo kita mau pinjem dikasih tau, ga diberitahu sebelumnya bahwa bisa pake mesin sekarang gitu jadi langsung aja kaya tadi itu kan, saya juga tadinya ga ngerti saya pikir langsung ke bawah, kan biasanya saya langsung ke bawah gitu. 131 ngga, belum pernah nemu liat tulisan-tulisan kaya gitu ngga, aku emang uda tau sendiri, ngeliat dari orang sih. 132 belum ada. dari temen. 133 130 Wawancara Pribadi dengan Imam Musada 131 Wawancara Pribadi dengan Aning 132 Wawancara Pribadi dengan Ariana 133 Wawancara Pribadi dengan Silfi Seperti diungkapkan di atas bahwa sosialisasi baru secara lisan saja, belum ada sosialisasi secara tertulis maupun sosialisasi khusus layanan mandiri ini.

2. Kendala-Kendala Penerapan Layanan Mandiri dan Upaya KPAK

Jakarta Barat dalam Mengatasinya Selama berjalannya layanan mandiri terdapat beberapa hal yang menjadi kendala, antara lain sistem atau jaringan yang terkadang error, sosialisasi yang kurang, tidak adanya SDM ahli terkait layanan mandiri, kekuatan listrik yang tidak memadai atau listrik mati. Adapun hasil wawancaranya sebagai berikut: ….kendalanya ini lebih ke jaringan, kita kan ga ada yang ngerti soal jaringan gitu, dan disini ga ada bagian soal jaringan, ga ada staf khusus jaringan ga ada, jadi ga bisa diperbaiki sendiri sih. 134 ya kendalanya seperti itu, kalo pas lagi ee semacam kaya sarana komputernya rusak, hang gitu, itu jadi kita harus manual lagi gitu dengan adanya manual itu kan kita kesulitannya kan di buku kita kan uda dibikin komputer ya, jadi kaya semacam kantong buku segala macem itu udah ga ada, jadi nanti kalo kita bikin manual, manual ya ditulis seperti gitu, kalo kaya dulu setiap peminjeman kan diambil kantong bukunya sekarang ga ada, itu aja sih kendalanya 135 ….karena selalu kendalanya kalo lampu mati mesin itu berantakan deh tuh mati juga dia ikut, kemudian teknisi kita ga ada di sini, teknisi kita adanya di Badan jadi itu kerepotan kita sebenarnya…. 136 Berdasarkan pernyataan di atas terlihat bahwa kendala utama yang terjadi karena masalah teknis, yaitu mesin yang terkadang rusak atau error yang disebabkan oleh jaringan atau sistem yang mati atau bermasalah. Selain itu, 134 Wawancara Pribadi dengan Fenty Afriyeni 135 Wawancara Pribadi dengan Imam Musada 136 Wawancara Pribadi dengan Meti Lastri sistem atau jaringan yang bermasalah tersebut tidak dapat diperbaiki oleh pegawai KPAK Jakarta Barat, seperti telah dipaparkan pada poin sebelumnya. Sosialisasi yang kurang juga menjadi masalah tersendiri terhadap pemanfaatan layanan mandiri secara maksimal. Terkait sosialisasi