Hasil wawancara di atas kedua informan menyatakan untuk mengatasi masalah teknis yang terjadi pada layanan mandiri, yaitu dengan
menghubungi teknisi dari BPAD.
C. Pembahasan
Penelitian ini berdasarkan dua perumusan masalah, yaitu tentang penerapan layanan mandiri dan kendala-kendala penerapan layanan mandiri
dan upaya dari KPAK Jakarta Barat dalam mengatasinya. Penerapan layanan mandiri mencakup hardware dan software yang digunakan, pencapaian
tujuan, ketepatan waktu, manfaat, hasil, kompetensi petugas, dan sosialisasi. Kedua perumusan tersebut akan dibahas secara lebih jelas pada paragragraf di
bawah ini. Layanan sirkulasi yang dimaksud di sini hanya layanan peminjaman
dan pengembalian buku saja, tidak termasuk layanan keanggotaan. Secara umum, layanan mandiri ini membutuhkan hardware berupa PC Personal
Computer , barcode reader, RFID reader, printer struk, dan security gate
jika sudah menggunakan RFID atau MPS Multi Purpose Stasion saja. Pada KPAK Jakarta Barat hardware yang digunakan untuk layanan mandiri, yaitu
mesin layanan mandiri atau MPS Multi Purpose Stasion yang berfungsi untuk peminjaman dan pengembalian buku. Selain mesin layanan mandiri atau
MPS, pada KPAK Jakarta Barat juga terdapat book drop yang berfungsi untuk melakukan pengembalian secara mandiri dan pemustaka tidak perlu masuk ke
dalam gedung perpustakaan karena book drop ini terletak di dinding depan gedung. Adapun gambar dari MPS dan book drop, sebagai berikut:
Gambar 8. MPS Multi Purpose Station
Gambar 9. Book drop Pada gambar 8. MPS terlihat adanya keyboard, padahal seharusnya
tidak dibutuhkan lagi keyboard untuk mesin layanan mandiri karena input
nomor anggota maupun data buku dilakukan dengan barcode scanner dan RFID reader. Adanya keyboard disebabkan adanya antisipasi dari
perpustakaan jika barcode kartu anggota pemustaka sudah rusak sehingga tidak bisa terbaca ataupun jika barcode scanner sedang bermasalah sehingga
tidak dapat membaca kartu anggota. Software
yang digunakan KPAK Jakarta Barat ada dua, yaitu LIBRA Library RFID Automation dan SIP MARC Sistem Informasi Perpustakaan
berbasis INDOMARC. LIBRA merupakan software yang mendukung RFID, sehingga untuk layanan mandiri ataupun layanan peminjaman atau
pengembalian melalui petugas menggunakan software ini. Sedangkan SIP MARC digunakan untuk keseluruhan sistem perpustakaan, yaitu untuk
katalogisasi, laporan, keanggotaan, dan peminjaman atau pengembalian buku dengan nomor item buku, bukan dengan membaca tagging RFID. Berikut ini
tampilan menu pada mesin layanan mandiri atau MPS:
Gambar 10. Tampilan menu awal pada MPS
Sebuah perpustakaan bisa menerapkan layanan mandiri dengan 3 basis, yaitu layanan mandiri yang berbasis barcode dimana kartu anggota dan
koleksi perpustakaan tersebut menggunakan barcode. Kedua, layanan mandiri yang berbasis RFID dimana kartu anggota dan koleksi sudah menggunakan
RFID. Ketiga, layanan mandiri perpaduan barcode dan RFID dimana kartu anggotanya menggunakan barcode dan koleksi menggunakan RFID. Pada
KPAK Jakarta Barat sistem layanan mandiri yang diterapkan yaitu perpaduan barcode
dan RFID dimana kartu anggotanya menggunakan barcode dan koleksi menggunakan RFID.
Gambar 11. Kartu anggota