Layanan Perpustakaan Profil Objek Penelitian

7. Gedung dan Ruang Perpustakaan

Letak gedung Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Barat ini cukup strategis, karena berlokasi di jalan raya dan berdekatan dengan sekolah dasar serta perumahan penduduk. Lokasi Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Barat adalah Jalan Tanjung Duren Barat No.36 Jakarta Barat, berdekatan dengan perguruan tinggi Universitas Tarumanegara, Universitas Trisakti, Universitas Kristen Krida Dwipayana, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Esa Unggul dan pusat pembelanjaan Mall Taman Anggrek dan Mall Citraland. Adapun kontaknya, yaitu telepon 021-5664662 dan fax 021-56941407. Gedung dibangun di atas tanah seluas 2500 m², dengan luas bangunan 5000 m². Gedung ini bertingkat 4 lantai yang terdiri dari lantai I: ruang interaktif anak, ruang baca anak, ruang registrasi anggota dan meja informasi, ruang bercerita ibu dan anak, ruang permainan anak, ruang edugame, toilet, mushola, gudang dan dapur. Lantai II: ruang baca umum remajadewasa, cafeteria, ruang internet, ruang referensi, ruang seminarrapat, dan 5 kios pendidikan. Lantai III: ruang pengolahan bahan pustaka, ruang staf, dan toilet. Lantai IV: ruang arsip dan toilet. Pada tahun 2012, gedung KPAK Jakarta Barat direnovasi karena gedung lama kantor tersebut tidak layak bagi keselamatan kerja dan keselamatan pengunjung dikarenakan banjir dan perubahan kontruksi gedung membuat bangunan miring ±30 cm diatas permukaan tanah.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang ditampilkan merupakan hasil reduksi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara semi-terstruktur yaitu menggunakan pedoman wawancara dimana pertanyaan yang diajukan secara lepas kepada narasumber sehingga dapat dilakukan penyempitan atau perluasan topik yang terkait dengan penerapan dan kendala layanan mandiri. Penulis juga melakukan observasi selama melakukan penelitian untuk mendapat data yang dibutuhkan. Selain itu, penulis melakukan kajian pustaka dengan melakukan analisis dokumen-dokumen terkait dengan layanan mandiri. Adapun hasil penelitian yang diperoleh, sebagai berikut:

1. Penerapan Layanan Mandiri pada Kantor Perpustakaan dan Arsip

Kota Administrasi Jakarta Barat Keputusan untuk menerapkan suatu sistem tentu tidak lepas dari keadaan yang terjadi di suatu perpustakaan atau kebutuhan perpustakaan untuk meningkatkan kualitas layanannya. Seperti halnya keputusan penerapan RFID pada KPAK Jakarta Barat tentu memiliki latar belakang tersendiri. Berdasarkan hasil wawancara latar belakang diterapkannya, yaitu: ….konsep kita ingin mempunyai perpustakaan yang berstandar internasional kan gitu, konsepnya seperti itu. Nah perpustakaan- perpustakaan yang sudah mempunyai bangunan yang mandiri, eh bukan, yang sudah di rehab, jadi kalau perpustakaan di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara itu kan sudah bangunannya bagus, nah sekalian RFID ini kita adakan karena berangkat adanya juga tadi kan karena kurangnya SDM, semua juga pada kurang SDM-nya dulu dan dulu konsep awal RFID, dulu saya memang di Pengembangan Sistem Kepala Bidang Pengembangan Sistem. Kenapa RFID ini diadakan? dulu saya di Provinsi, di Kuningan itu memang tenaga kurang pengunjung banyak, tidak terlayani dengan baik. Nah sekarang bagaimana kita bisa melayani maksimal, nah pake RFID jawabannya dulu, tapi kita lupa RFID itu harus didukung karena kan dia sistem, listrik. Nah di Kuningan juga suka mati ngga di sini aja, listrik lagi, apalagi di Kuningan lebih kacau lagi, orang pulang listriknya mati karena menyatu. Nah sekarang sebenernya kan ada UPS, tapi kan UPS lagi bermasalah jadi saya ga mau bicarakan itu. Jadi kalau ditanya sejarahnya kenapa ada ini, yak arena kita ingin memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat padahal tenaga kita kurang, kita juga ingin cepet dalam bekerja, dalam stock opname, kemudian dalam database …. 86 Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa latar belakang diterapkannya sistem RFID karena ingin menerapkan konsep perpustakaan bertaraf internasional, tentunya hal ini diiringi fenomena yang terjadi di BPAD Provinsi DKI Jakarta pada saat itu yaitu banyaknya pengunjung tetapi tenaga perpustakaan kurang. Demikian halnya saat diterapkan di wilayah atau KPAK Jakarta Barat, selain itu kondisi gedung yang sudah direnovasi juga menjadi alasan diterapkannya. Penerapan RFID ini dimaksudkan untuk lebih memudahkan atau meringankan tugas pegawai perpustakaan. Selain itu, penerapan RFID tidak hanya terkait dengan pengelolaan koleksi atau pemasangan tag pada koleksi tetapi juga menjadi satu paket dengan diadakannya mesin layanan mandiri MPS, mesin penelusur koleksi, book drop, dan security gate. Layanan mandiri pada KPAK Jakarta Barat mulai diterapkan tahun 2012 akhir atau awal 2013. Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama penelitian, bahwa Layanan mandiri pada KPAK Jakarta Barat berbasis RFID dan barcode, hal ini terlihat dari kartu anggota yang menggunakan barcode dan buku yang menggunakan RFID. Alat pembaca yang ada pada mesin layanan mandiri maupun yang ada pada petugas adalah barcode 86 Wawancara Pribadi dengan Meti Lastri, Jakarta, 10 Juli 2015 reader untuk membaca kartu anggota dan RFID reader untuk mendeteksi buku. Dalam suatu penerapan sistem tentu membutuhkan hardware dan software tertentu pula. Layanan mandiri juga membutuhkan hardware dan software tertentu untuk dapat menjalankan layanan ini. Berbeda dengan otomasi yang cukup hanya dengan sebuah PC Personal Computer, layanan mandiri membutuhkan hardware dan software khusus. Adapun hardware dan softwarenya, yaitu:

a. Perangkat Keras Hardware

Hardware yang dibutuhkan untuk layanan mandiri ini adalah sebuah mesin layanan mandiri dan book drop. Seperti yang diungkapkan oleh tiga informan, sebagai berikut: hardwarenya saya juga kurang tahu persis sebenernya pengadaan hardwarenya ya, yang pasti kan ya alat peminjaman bukunya terus alat penelusurannya semua terintegrasi dalam satu komputer gitu dalam satu PC semuanya jadi database mau dari lantai satu, lantai dua, semua teronline jadi enaknya gitu, jadi yang pasti PC, terus alat buat penelusurannya juga gitu kan, selain itu book drop juga deh, itu aja paling ya. 87 cuma mesin itu aja sih sama Book Drop, kalo keanggotaan kita masi pake petugas, mesin itu aja sih buat peminjaman dan pengembaliannya, kalo pengunjung dateng isi daftar hadirnya pake ada alatnya sendiri di bawah, ngisi sendiri gitu. 88 untuk hardware komputer touchscreen dan CPU aja, jadi satu mesin itu aja. 89 Berdasarkan jawaban ketiga informan semua berpendapat hardware utama yang digunakan untuk layanan mandiri pada KPAK 87 Wawancara Pribadi dengan Faisal Norman, Jakarta, 6 Juli 2015 88 Wawancara Pribadi dengan Fenty Afriyeni, Jakarta, 6 Juli 2015 89 Wawancara Pribadi dengan Muthia Fariza, Jakarta, 7 Juli 2015