Prinsip-Prinsip dalam Layanan Perpustakaan
alamat, dan nomor anggota. Tiket anggota ini berbentuk kantong. Selain tiket anggota terdapat pula kantong buku, kartu buku, dan slip
tanggal. Pada saat pemustaka melakukan peminjaman, pemustaka menyerahkan tiket anggota, lalu kartu buku diambil dari kantong
buku dan dimasukkan ke tiket anggota, kemudian tanggal kembali dibubuhkan pada slip tanggal. Setelah itu, kartu anggota dimasukkan
dalam laci tanggal pengembalian yang dijajarkan menurut nomor panggil. Jika pemustaka mengembalikan buku, maka pustakawan
mengambil kartu buku dari jajarannya dan dimasukkan kembali ke kantong buku, kemudian kartu anggota dikembalikan kepada
peminjam.
34
5 Sistem “Book Issue Card” BIC
Sistem “Book Issue Card” BIC banyak diterapkan pada perpustakaan sekolah. Pada sistem ini menggunakan kartu berukuran
7,5 x 12,5 cm. Terdapat dua variasi dalam sistem BIC. Pertama, pada kartu bagian atas tertulis pengarang dan judul, kemudian di
bawahnya terdapat tabel yang berisi tanggal dan peminjam. Saat koleksi dipinjam maka kartu akan dicabut dari kantong buku,
kemudian kolom tanggal diisi dengan tanggal kembali dan kolom peminjam diisi nama peminjam. Kedua, di bagian atas kartu tercetak
keterangan nama dan jenis koleksi. Kolom itu akan diisi oleh petugas dengan nama anggota. Lalu di bawahnya terdapat tabel berisi tanggal
34
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991; reprint, Jakarta: Universitas Terbuka, 2010, h. 7.3-7.6.
dan buku. Saat peminjaman kolom tanggal diisi dengan tanggal kembali dan kolom buku diisi dengan judul buku yang dipinjam.
6 Sistem Islington Variasi Browne
Pada sistem Islington diperlukan mesin pencetak huruf timbul embossing machine, kartu plastik, paper clip, labelslip tanggal pada
buku, kantong buku dan kartu buku. Setiap anggota akan memperoleh kartu plastik yang tertulis nama dan alamat dalam huruf timbul pada
bagian atasnya. Proses dari peminjamannya sama dengan sistem Browne. Namun, pada saat melakukan peminjaman pemustaka harus
menempelkan kartu anggota pada kartu buku, lalu dengan alat cetak khusus akan menekan kedua kartu itu sehingga di kartu buku tertera
nama peminjam.
35
7 Photocharging atau Peminjaman Berbasis Sistem Foto
Ciri khas sistem ini yaitu penggunaan kamera untuk memotret setiap transaksi dalam mikrofilm dan penggunaan nomor transaksi untuk
mengidentifikasi itu. Untuk melakukan peminjaman pemustaka menyerahkan koleksi yang akan dipinjam dan kartu identitas kartu
anggota pada
pustakawanpetugas. Kemudian
pustakawan meletakkan koleksi; kartu anggota; kartu buku yang berisi nomor
panggil call number, pengarang, dan judul; dan slip transaksi yang berisi tanggal kembali dan nomor transaksi di bawah kamera untuk
difoto. Foto yang sudah jadi akan mencakup tiga unsur, yaitu kartu anggota, tanggal kembali, dan nomor kartu transaksi. Lalu kartu
35
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993, h. 261-265