Homogenitas Pengujian hipotesis sampel

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis posttest dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.14 Data Uji Hipotesis Posttest Sampel Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data N SD t hitung t tabel Kesimpulan Kelas eksperimen 34 7,30 11,78 2,00 Ho ditolak terdapat perbedaan signifikan rata-rata skor posttest kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kelas kontrol 34 7,52 Berdasarkan tabel 4.11 tersebut dapat disimpulkan bahwa data pretest kedua kelas terletak pada daerah penerimaan H 1 dan penolakan Ho, karena nilai t hitung t tabel atau 11,78 2,00 pada taraf signifikan 95 dan derajat kebebasan 66 dari n 1 – n 2 – 2 dengan n 1 = 34 dan n 2 = 34. Hasil perhitungan menunjukan bahwa t hitung t tabel atau 11,78 2,00. Selain itu rata-rata hasil posttest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol, yaitu 85,74 64,56. Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar biologi dengan menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran. 12

D. Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji-t menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil perhitungan bahwa t hitung t tabel 1,31 2,00. Sehingga kelas eksperimen dan kelas kontrol memilki kemampuan awal yang sama. Adapun setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada kelas eksperimen dan pendekatan ekspositori pada kelas kontrol diperoleh rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas 12 Lampiran21, hal.172 kontrol 85,74 64,56 . pengujian hipotesis posttest terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan uji-t diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil perhitungan diperoleh bahwa t hitung t tabel 11,78 2,00. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan pendekatan saintifik kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa pada konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Selain itu, berdasarkan data kognitif hasil belajar dari sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan dengan uji N-gain juga menunjukan adanya perbedaan dari kedua kelas. Nilai N-gain lebih tinggi kelas eksperimen daripada kelas kontrol 0,72 0,35. Hal tersebut menunjukan bahwa dengan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 meningkatkan hasil belajar. Dengan menerapkan pembelajaran pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan dapat mengkonstruk sendiri pengetahuan dengan melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan meyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis, logis dan analitis. Selain itu juga pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang cukup banyak dengan baik. Dengan demikian, data baik dari hasil pretest, posttest, kelas eksperimen memilki rata-rata skor yang tinggi daripada kelas kontrol. Dengan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dan metode praktikum, jelas menunjukan adanya pengaruh pendekatan saintifik kurikulum 2013 terhadap hasil belajar. Sehingga dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 membantu proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 siswa dapat menggunakan pikirannya, menggunakan alat dan bahan, bahkan juga terlibat kerja sama untuk mendiskusikan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Dengan demikian pada proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator dan mediator, dan mendorong siswa untuk belajar mandiri dan terbiasa bekerja ilmiah.