4
tahapan tersebut merupakan tahapan dari pendekatan saintifik dimana dalam proses pembelajaran harus menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan
menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat non-ilmiah. Pada penelitian ini tahapan pendekatan saintifik yang digunakan dalam
pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
10
Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 membutuhkan model pembelajaran yang dapat
mendukung terlaksananya pendekatan saintifik kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan tahapan pendekatan saintifik terlalu luas. Model pembelajaran
tersebut adalah model
pembelajaran inkuiri.
Langkah-langkah model
pembelajaran inkuiri tersebut menurut Wina Sanjaya “orientasi, merumuskan
masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, mengenali hipotesis dan merumuskan masalah
”.
11
Model pembelajaran inkuiri mendukung terlaksananya pendekatan saintifik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Abdul Majid dan Chaerul Rohman penguatan
pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penelitian pembelajaran inkuiri.
12
Selain itu langkah-langkah pembelajaran inkuiri sesuai dengan tahapan pada pendekatan saintifik. Dilihat dari definisi pembelajaran
inkuiri yaitu kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu benda, manusia, atau
peristiwa secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
13
Pada proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik kurikulum 2013 harus diiringi dengan metode yang tepat. hal ini dimaksudkan untuk
mengembangkan ranah tujuan belajar berdasarkan kurikulum 2013 yaitu pengetahuan kognitif, sikap afektif, keterampilan psikomotor. Metode pada
10
Abdul Majid Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013, Bandung : Rosda. 2014, h. 4
11
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008, h. 199-203
12
Abdul Majid Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013, Bandung : Rosda. 2014, h. 2
13
Iif Khoiru Ahmadi, S.Pd, dkk.Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, h. 25
5
pendekatan saintifik ini menggunakan metode praktikum atau eksperimen, Pada metode praktikum ini siswa dapat menentukan topik sesuai dengan kompetensi
dasar menurut tuntutan kurikulum, mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil praktikum sebelumnya, melakukan dan mengamati percobaan,
mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data, menarik simpulan atas hasil percobaan, membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil
percobaan. Sehingga dengan metode ini siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi
yang dimilikinya. Berdasarkan uraian di atas timbul rasa ingin tahu dalam diri penulis untuk
meneliti “Apakah Penggunaan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Interaksi Makhluk
Hidup Dengan Lingkungan ?”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pernyataan pada latar belakang masalah, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak menggunakan
pendekatan saintifik kurikulum 2013 mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah.
2. Kurikulum 2013 pada pelaksanaannya menuntut menggunakan pendekatan
pembelajaran. 3.
Memilih model pembelajaran yang dapat mendukung terlaksananya pendekatana saintifik kurikulum 2013.
4. Membutuhkan metode yang dapat membuat siswa berpikir ilmiah sesuai
kurikulum 2013.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka penelitian
dibatasi pada:
6
1. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013
pada tahap observing mengamati, questioning menanya, associating menalar, experimenting mencoba, comunicate mengkomunikasikan
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. 2.
Hasil belajar yang diukur adalah ranah kognitif dan data observasi. Ranah kognitif diukur dengan menggunakan tes hasil belajar biologi di sekolah
MTs Negeri Tangerang 2 pamulang kelas VII sedangkan pada data observasi menggunakan lembar observasi aktifitas siswa.
3. Penelitian dilakukan pada konsep interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, untuk merumuskan permasalahannya, yaitu
“Apakah pendekatan saintifik kurikulum 2013 dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan
?”
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa pada konsep interaksi makhluk
hidup dengan lingkungan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini diantaranya:
1. Bagi siswa dapat memberikan motivasi siswa, melatih keterampilan siswa,
mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Bagi guru, dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran dalam proses
belajar mengajar.
3. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengalaman, serta membantu
menyumbangkan dalam memecahkan masalah pembelajaran biologi.
4. Bagi pembaca, memberikan informasi tentang pengaruh pendekatan
saintifik kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa pada konsep interaksi
makhluk hidup dengan lingkungan.
7
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HASIL PENELITIAN
YANG RELEVAN
A. Kajian Teoritis
1. Kurikulum 2013
a. Karakteristik Kurikulum 2013
Dalam kurikulum 2013 terdapat istilah kompetensi inti yang merupakan terjemahan atau operasional SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh
peserta yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan afektif, kognitif, dan psikomotor yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi ini harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
1
Selain itu di dalam kurikulum 2013 terdapat dua proses pembelajaran, yaitu pembelajaran langsung dan pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran langsung
peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berfikir, dan psikomotor dengan cara berinteraksi langsung dengan sumber belajar yang telah dirancang
didalam RPP dan silabus. Di dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan
kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan
pengetahuan dan keterampilan yang langsung. Sedangkan proses pembelajaran tidak langsung merupakan proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung dan tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Kedua proses pembelajaran tersebut terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkaitan dengan KD yang dikembangkan dari KI 3 dan KI 4. Keduanya dikembangkan secara bersamaan pada proses pembelajaran dan
1
Abdul Majid Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013, Bandung: Rosdakarya, 2014, h. 22
8
menjadi wahana untuk mengembnagkan KD pada KI 2. Pada proses pembelajaran tidak langsung berkaitan dengan KD yang dikembangkan dari KI 1 dan KI 2.
2
b. Tujuan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan pencapaian pendidikan yang dilakukan dengan dua strategi utama yaitu peningkatan
efektivitas pembelajaran pada satuan pendidikan dan penambahan waktu pembelajaran di sekolah.Efektivitas pembelajaran dicapai melalui tiga tahapan
yaitu efektifitas interaksi, efektifitas pemahaman, dan efektifitas penyerapan.
3
1 Efektivitas interaksi : Hal ini akan tercipta dengan adanya harmonisasi iklim
akademik dan budaya sekolah. 2
Eketivitas pemahaman : Hal ini dapat dicapai apabila pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal siswa melalui observasi, asosiasi,
bertanya, menyimpulkan dan mengomunikasikan. 3
Efektivitas penyerapan : Hal ini dapat tercipta ketika adanya kesinambungan pembelajaran secara horizontal dan vertikal.
c. Model atau Metode Pembelajaran Pada Kurikulum 2013
Ada beberapa model atau metode pembelajaran pada kurikulum 2013 yang dapat membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, antara lain seperti
berikut:
4
1 Metode pembelajaran kolaborasi : strategi yang menempatkan peserta didik
dalam kelompok kecil dan memberinya tugas sehingga mereka saling membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok.
2 Metode pembelajaran individual : metode yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik secara mandiri sesuai dengan kebutuhannya. 3
Metode teman sebaya : peserta didik mengajarkan kepada peserta didik lain.
2
Ibid.,h. 58-59
3
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013, h. 116
4
Imas Kurinasih, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep Penerapan, Surabaya : Kata Pena 2014, h. 43-45.