Pengertian Hasil Belajar Hakekat Hasil Belajar

18 aspek psikomotor meliputi, kemampuan yang berupa keterampilan fisik motorik atau keterampilan manipulatif. Penilaian hasil belajar yang berupa penguasaan materi bertujuan untuk mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan content objectives berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama. Menurut taksonomi Bloom kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif memilki enam jenjang kemampuan, yaitu hafalan ingatan C 1 , pemahaman C 2 , penerapan C 3 , analisis C 4 , sintesis C 5 , dan evaluasi C 6 . 19 Adapun hasil belajar afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Cirri-ciri dari hasil belajar tersebut dapat dilihat dari berbagai tingkah laku siswa, misalkan perhatian terhadap mata pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, rasa hormat kepada guru, dan lain-lain. Ranah afektif menurut menurut Krathwohl, dkk dibagi menjadi lima jenjang, yaitu perhatian atau penerimaan receiving, tanggapan responding, penilaian atau penghargaan valuing, pengorganisasian organization, dan karakterisasi terhadap suatu atau beberapa nilai characterization by a value or value complex. 20 Dalam kurikulum 2013 penilaian kompetensi sikap terbagi menjadi dua aspek yaitu aspek spiritual dan sosial, cakupan-cakupan dalam penilaian sikap diantaranya 21 Tabel 2.1 Cakupan Penilaian Sikap 1. Penilaian sikap spiritual Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut 2. Penilaian sikap soaial 1. Jujur 2. Disiplin 3. Tanggung jawab 4. Toleransi 5. Gotong royong 6. Santun 7. Percaya diri 19 Ibid., h. 14-15 20 Ibid., h. 19-20 21 Kurinasih, op. cit., h. 65-66 19 Hasil belajar psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor dibagi menjadi tujuh tingkatan, yaitu persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex over response, penyesuaian pola gerakan adaptation, dan kreatifitas atau keaslian creativityorigination. 22 Berdasarkan uraian tersebut hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 2.2 Tingkatan Domain Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Jenis Hasil Belajar Deskripsi kompetensi Kognitif 1. Hafalan C 1 2. Pemahaman C 2 3. Penerapan C 3 4. Analisis C 4 5. Sintesis C 5 6. Evaluasi C 6 Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori, dan kesimpulan. Hubungan antar faktor, antar konsep, antar data, sebab-akibat, dan penarikan kesimpulan. Menggunakan bagian-bagian dari suatu masalah penyelesaian atau gagasan, menunjukkan hubungan antar bagian. Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, penyelesaian atau gagasan, menunjukan hubungan antar bagian. Menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kumpulan atau konsep, meramumerangkai berbagai gagasan menjadi sesuatu yang baru. Mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik- buruk, bermanfaat-tidak bermanfaat. 22 Op,cit., h. 23-24 20 Afektif 1. receiving 2. responding 3. valuing 4. organization 5. characterization by a value or value complex. Penerimaan secara pasif terhadap suatu nilai dan keyakinan. Keinginan dan kesenangan menanggapi atau merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai- nilai yang dianut masyarakat. Pemilikan serta pelekatan pada suatu nilai tertentu. Konseptualisasi nilai-nilai menjadi suatu sistem nilai. Mencakup pengembangan nilai-nilai menjadi karakter pribadi. Psikomotor 1. persepsi 2. kesiapan 3. gerakan terbimbing 4. gerakan terbiasa 5. gerakan kompleks 6. penyesuaian pola gerakan 7. kreatifitas atau keaslian Mampu menafsirkan rangsangan, peka terhadap rangsangan, meyeleksi obyek. Mampu berkonsentrasi, meyiapkan diri secara fisik, emosi, dan mental. Mampu meniru contoh, mencoba-coba, pengembangan respon baru. Berpegang pada pola, respon baru muncul dengan sendirinya. Sangat terampil secara lancer, luwes, supel, gesit, lincah. Mampu menyesuaikan diri, bervariasi, pemecahan masalah. Mampu menciptakan yang baru, berinisiatif.

5. Konsep Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan

Salah satu konsep biologi di SMP kelas VII adalah interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. Materi sesuai dengan Kurikulum 2013 dengan kompetensi initi yaitu: 21 a. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya b. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. c. Memahami pengetahuan faktual, koneptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. d. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori. Sedangkan kompetensi dasar pada konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan adalah: a. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan seta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya. b. Menunjukan prilaku ilmiah memilki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi. c. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan. d. Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya. e. Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup. f. Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem 22 g. Menyajikan hasil observasi terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. h. Menyajikan data dan informasi tentang pemanasan global dan memberikan usulan tentang penanggulangan masalah. Pada buku paket kelas VIISMPMTs Ilmu Pengetahuan Alam Kemendikbud, konsepnya terdiri dari 6 sub bab yaitu lingkungan, ekosistem, saling ketergantungan, pola interaksi, pencemaran lingkungan, pemanasan global. Pada buku ini menjelaskan tentang komponen biotik dan abiotik pada ekosistem, pola interaksi makhluk hidup, macam-macam pencemaran lingkungan dan pemanasan global. Pada konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sebagian besar materi bersifat konkret yaitu berkaitan dengan komponen biotik dan abiotik pada ekosistem yang ada di lingkungan sekitar, interkasi dalam eksosistem membentuk sebuah pola diantaranya rantai makanan, jaring-jaring makanan dan simbiosis, macam-macam pencemaran lingkungan yaitu pencemaran air, udara dan tanah selain itu ada juga penyebab, dampak dan pencegahan pemanasan global. Pada penelitian ini penulis menggunakan bahan bacaan yang diambil dari buku paket dan referensi lain yang disesuaikan dengan kurikulum 2013. Dalam bahan bacaan siswa dibagi menjadi 5 sub konsep yaitu pengertian lingkungan, interaksi dalam ekosistem membentuk suatu pola, pola interaksi manusia mempengaruhi ekosistem, pencemaran lingkungan dan pemanasan global. Dalam konsep interaksi makhluk hidup dengan lingkungan berupa konsep- konsep, definisi, kaidah-kaidah dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Penelitian yang Relevan

Sebelum dilakukan penelitian tentunya peneliti mencari terlebih dahulu penelitian-penelitian yang telah dilakukan mengenai pendekatan pembelajaran saintifik, agar penelitian yang akan dilakukan memilki dasar pemikiran yang cukup kuat. Dengan pertimbangan diatas maka peneliti menuliskan berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya antara lain: 23 Penelitian Johari Marjan dalam Pengaruh Pembelajaran Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Muamilat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok timur Nusa Tenggara Barat hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti pembelajaran berpendekatan saintifik dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pendekatan saintifik lebih baik dari pada model pembelajaran langsung. 23 Penelitian A, Machin Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan Konservasi Pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan pada penelitian ini menghasilkan RPP berbasis pendekatan saintifik dan penananman karakter. Penerapan pendekatan ini berpengaruh positif terhadap hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik serta telah mencapai ketuntasan klasikal yang ditetapkan. 24 Penelitian M,F Atsnan dan Rahmita Yuliana Gazali dalam “Penerapan Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan Pecahan” hasil dari penelitian ini adalah pada pendekatan saintifik menjadi keniscayaan dalam kurikulum 2013 dengan langkah-langkahnya yaitu observing, questioning, associating, experimenting, dan networking. Dalam pembelajaran matematika siswa harus berkegiatan, maka dengan adanya pembuatan bahan ajar dengan pendekatan saintifik ini siswa diharapkan terhindar dari miskonsepsi dalam belajar matematika. 25 Penelitian Resti Fauziah, Ade Gafar Abdullah dan Dadang Lukman Hakim, dalam “ Pembelajaran Saintifik Elektronik Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah”. Hasil penelitian ini adalah pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran bercirikan pembelajaran saintifik, mengadopsi 23 Johari Marjan, “Pengaruh Pembelajaran Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Muamilat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok timur Nusa Tenggara Barat ”, Journal of University Ganesha.,Vol. 4 2014. 1- 12. 24 A, Machin, “Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan Konservasi Pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan ”, 2014. h 28-35 25 M,F Atsnan dan Rahmita Yuliana Gazali, “Penerapan Pendekatan Scientific Dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan Pecahan ”, 2013. h. 1-8