Rumusan Masalah Tujuan dan Kegunaan Penelitian

9 4 Model pembelajaran sikap : membantu peserta didik untuk menguji perasaan, nilai dan sikap-sikapnya. 5 Metode pembelajaran bermain : permainan game sangat berguna untuk membentuk kesan dramatis yang jarang peserta didik lupakan. 6 Metode pembelajaran kelompok : pembelajaran ini hemat waktu dan efektif. 7 Metode pembelajaran mandiri : peserta didik belajar atas dasar kemauan sendiri dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki dengan memfokuskan dan merefleksikan keinginan. 8 Model pembelajaran multimodel : dengan penggunaan model ini dimaksudkan akan mendapatkan hasil optimal dibandingkan dengan hanya satu model.

2. Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013

a. Pengertian pendekatan saintifik

Pendekatan saintifik diartikan sebagai proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. 5

b. Langkah-langkah pendekatan saintifik

Berdasarkan ketetapan Kemendikbud yakni memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah scientific appoach dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Langkah-langkah pendekatan saintifik diantaranya : 6 1 Mengamati Observing: Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran meaningfull learning. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati 5 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci sukses implementasi kurikulum 2013, Bogor, Ghalia Indonesia, 2014, h. 34 6 Majid, op. cit., h. 4-5. 10 dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. 2 Menanya Questioning: Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik.Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik. 3 Mencoba Experimenting: Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: 1 menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; 2 mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; 3mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; 4 melakukan dan mengamati percobaan; 5 mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data;6 menarik simpulan atas hasil percobaan; dan 7membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. 4 Menalar Associating: Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru.Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. 5 Mengkomunikasikan: Sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar sketsa, diagram, atau grafik.