Hubungan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Hasil Penelitian yang Relevan

38 mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atau testee lainnya.

4. Hubungan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together

Dengan Hasil Belajar Dalam pembelajaran kooperatif peserta didik akan mengalami dan mengkonstruksi pemahaman belajar mereka dalam bentuk kerjasama dalam kelompok kecil untuk memutuskan kesimpulan penyelesaian masalah yang diajukan. Pembelajaran ini dapat membantu anggota kelompok lain memahami pembelajaran lebih efektif dan bermakna karena masing-masing anggota kelompok memiliki kontribusi yang sama dalam membantu atau membangun kesuksesan kelompok. Dengan demikian siswa yang lebih pandai akan mentransfer pemahamannya pada anggota kelompok lain. Model pembelajaran ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap akademik atau kemampuan dan hasil belajar serta pengembangan keterampilan sosial. Model pembelajaran ini terstruktur dengan anggota kelompok yang mendapat nomor sebagai bagian tugas mereka dalam bekerjasama dan berpikir serta memutuskan penyelesaian terhadap suatu permasalahan yang ada. Di dalam pembelajaran kooperatif terdapat kerjasama dalam hal penyelesaian tugas bersama di dalam kelompok begitujuga dengan numbered heads together, di mana setiap anggota dalam kelompok diberi nomor dengan tujuan agar semua siswa dalam kelas aktif dan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas dalam kelompok yang nantinya akan dipresentasikan oleh anggota kelompok yang mendapat nomor yang disebutkan oleh gurunya ketika menyampaikan pertanyaan.

5. Konsep Dasar IPS Akuntansi

Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMISDLB sampai SMPMTsSMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan 39 dengan isu sosial. Pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi Warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Menurut Abdul Aziz Wahab dalam bukunya yang berjudul Konsep Dasar mengungkapkan “IPS bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. ” 45 Kerangka kerja IPS tidak menekankan pada bidang teoritis, tetapi lebih kepada bidang-bidang praktis dalam mempelajari gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat dalam lingkungan masyarakat. Bidang studi IPS, pada hakikatnya merupakan perpaduan pengetahuan sosial, untuk tingkat Sekolah Dasar intinya merupakan perpaduan antara geografi dan sejarah. IPS sebagai satu program pendidikan tidak hanya menyajikan tentang konsep-konsep pengetahuan semata, namun harus mampu membina peserta didik menjadi warga negara dan warga masyarakat yang tahu akan hak dan kewajibannya, yang juga memiliki tanggungjawab atas kesejahteraan bersama yang seluas-luasnya. Oleh karena peserta didik yang dibina melalui IPS tidak hanya memiliki pengetahuan dan kemampuan berpikir tinggi, namun peserta didik diharapkan pula memiliki 45 Abdul Aziz Wahab, Konsep Dasar IPS Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, Cet. II, h. 1.17 40 kesadaran dan tanggungjawab yang tinggi terhadap diri dan lingkungannya. Proses pembelajaran pendidikan IPS dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia peserta didik. Sumarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar mengutip pendapat dari American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai “.....proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”. 46 Sehingga akuntansi sangta berguna bagi para ekonom yang menggeluti dunia bisnis karena sebagai alat mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas sehingga perusahaan mereka menjadi go public. Pendapat lain disampaikan oleh Al- Harjono Jusuf dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Akuntansi merumuskan definisi Akuntansi sebagai berikut: Ditinjau dari sudut pemakainya akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan- kegiatan suatu organisasi. Ditinjau dari sudut kegiatannya akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi. 47 Sehinga dalam hal ini akuntansi sangat berguna baik bagi orang yang menggunakannya maupun sebagi kontrol dalam kegiatan keuangan dalam suatu organisasi karena sebagai alat pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan. Materi yang akan diajarkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Buku Besar Penutup

Pemindahbukuan posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutup ke buku besar penutup prosesnya sama sebagaimana proses 46 Sumarso, Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat, 2004, h. 3 47 Al-Haryono Jusuf, Dasar-dasar Akuntansi, Yogyakarta: STIE YKPN, 2003, Cet. II, h. 5 41 pemindahbukuan posting jurnal umum ke buku besar biasa, yaitu tiap jumlah debit pada jurnal penyesuaian atau jurnal penutup dipindahkan ke sisi sebelah debit akun buku besar penutup yang bersangkutan dan tiap jumlah kredit pada jurnal penyesuaian atau jurnal penutup dipindahkan ke sisi sebelah kredit akun buku besar penutup yang bersangkutan. Buku besar penutup dilakukan setiap akhir periode akuntansi.

b. Neraca Saldo Penutup

Tahap paling akhir dari suatu siklus akuntansi adalah menyusun daftar sisa penutup post closing trial balance. Tujuan dari penyusunan daftar sisa penutup post closing trial balance adalah untuk memastikan bahwa jumlah debit dan kredit dalam keadaan seimbang, hal ini sangat penting dilakukan sebelum aktivitas akuntansi pada periode berikutnya dimulai. Pada daftar sisa penutup post closing trial balance hanya terdapat akun-akun yang sifatnya riil, yaitu akun-akun yang terdapat pada neraca seperti harta, utang, dan modal.

c. Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik reversing journal entry artinya jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode sebelumnya. Jurnal pembalik ini dilakukan dengan tujuan agar pencatatan dalam periode berikutnya dapat dilakukan dengan mudah, serta mencegah terjadinya kekeliruan menjurnal pada saat jatuh tempo. Jurnal pembalik dikerjakan pada tanggal 31 Desember tetapi diberikan pada tanggal 02 Januari tahun berikutnya tanggal 01 Januari hari libur. Perli diingat bahwa tidak semua jurnal penyesuaian dibuatkan jurnal pembalik. Pada dasarnya ada empat jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal pembalik yaitu beban dibayar di muka, beban yang masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka, dan pendapatan yang masih harus diterima. 42

6. Hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti yang memiliki keterkaitan tentang model cooperative learning teknik numbered heads together. Diantaranya yaitu, Ubaidilah, 2009 dalam skripsinya yang berjudul ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning dengan teknik Kepala Bernomor Numbered Heads Together terhada p Hasil Belajar Siswa” dengan t hitung sebesar 4,33 dan t tabel 2,02 sehingga -2,024,332,02. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif cooperative learning dengan teknik Kepala Bernomor numbered heads together memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. 48 Hasil penelitian juga diungkapkan oleh Ika Nurhikmawati dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together NHT Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik” berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Nurul Hidayah Kronjo maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif metode numbered heads together NHT terhadap penguasaan konsep energi dan daya listrik dengan t hit t tab yaitu 14,72,00. 49 Hasil penelitian lain juga diungkapkan oleh Heri Damhudi dalam skripsinya yang berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil B elajar Biologi Pada Konsep Ekosistem” hasil penelitian yang dilakukan di MTs Islamiyah Ciputat menunjukka bahwa, rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diberikan metode numbered head together sebesar 77,550 dibanding lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar Biologi yang tidak diberikan metode numbered head together sebesar 67,486 dan t hit t tab yaitu 3,2021,667. 50 48 Ubaidilah, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning dengan teknik Kepala Bernomor Number Heads Together terhadap Hasil Belajar Siswa”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. 49 Ika Nurhikmaw ati ““Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together NHT Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. 50 Heri Damhudi berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007. 43

B. Kerangka Berpikir

Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMISDLB sampai SMAMASMALB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Pendidikan IPS bertujuan membantu siswa membentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan agar dapat berpartisipasi dalam kehidupan sebagai warga negara pada komunitas lokal, negara dan dunia. Hasil belajar merupakan kualitas kemampuan siswa yang dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar siswa yang dicapai melalui proses pembelajaran yang optimal untuk mewujudkan hasil yang menyeluruh bukan hanya dituntut untuk memahami dan menguasai pembelajaran secara akademik sehingga mempunyai keahlian, keterampilan, dan kemampuan intelektual tetapi juga mempunyai integritas moral yang baik. Model cooperative learning merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan setiap siswa yang berada di dalam kelompok kecil serta kesetiakawanan sosial karena terdapat kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan sehingga sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu dapat mempertebal rasa percaya diri dan kesetiakawanan sosial yang tinggi diantara peserta didik. Salah satu teknik dalam model pembelajaran cooperative learning adalah teknik numbered heads together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Numbered heads together melibatkan kelas yang utuh untuk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Model Cooperative learning Teknik Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar

0 33 198

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Siswa Kelas I B SD Negeri 11 Metro Pusat

1 16 85

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 35

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADAT, CAIR DAN GAS.

0 0 29

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADAT, CAIR DAN GAS.

0 1 24

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 0 9

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA SMP

0 0 13