112
4 Guru kurang memberikan bimbingan pada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi
mengenai materi yang dipelajarinya 5 Guru kurang mengamati kesulitan belajar siswa
6 Penguasaan konsep siswa mengenai materi pembelajaran masih rendah
7 Pemanggilan nomor tidak berurutan sehingga kebingungan mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga
pemanggilan nomor secara acak. 8 Siswa masih asyik dengan dunianya sendiri misalnya mengobrol,
mendengarkan musik di headset bahkan ada yang tidur. Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus
diperbaiki dalam pemberian tindakan. Sehingga untuk memperbaiki siklus I dengan berbagai kelemahan dan mempertahankan keberhasilan
yang telah dicapai maka pada siklus II perlu dibuat pengembangan perencanaan pemberian tindakan berdasarkan hasil refleksi siklus I.
2. Siklus II
Seperti pada siklus I, siklus II ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan pada siklus II ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilannya
tercapai. Dengan demikian perencanaannya adalah sebagai berikut: 1 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
2 Meningkatkan aktivitas pembelajaran model cooperrative learning teknik numbered heads together sampai seluruh siswa terpanggil
nomor bagiannya. 3 Memberikan motivasi kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok agar lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran
113
4 Untuk meningkatkan pemusatan perhatian siswa pada saat proses pembelajaran pada siklus II, setelah melakukan pre-test tidak
langsung menjelaskam materi namun dilakukan brainstorming. 5 Memberikan bimbingan lebih intensif pada setiap kelompok
dengan tujuan agar seluruh siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran
6 Membuat media pembelajaran lebih menarik seperti kartu nomor berwarna-warni dengan nama masing-masing siswa
7 Mengamati kesulitan belajar siswa agar lebih memahami materi pembelajaran sehingga pemahaman konsep siswa pun akan
meningkat dan hasil belajar pun akan meningkat.
b. Pelaksanaan
1 Suasana pembelajaran sudah efektif, hal ini terbukti dengan antusiasme siswa yang aktif, berani bertanya dan mengungkapkan
kesulitan belajar dan lebih mudah memahami materi pembelajaran.
2 Setiap siswa yang dipanggil lebih percaya diri dalam mengungkapkan jawaban
yang telah didiskusikan dalam
kelompokya 3 Suasana pembelajaran sudah efektif dan menyenangkan
4 Siswa merasa termotivasi belajar dengan model cooperative learning teknik numbered heads together dan saling mengajari
materi yang belum dipahami
5 Siswa yang berprestasi rendah merasa terbantu oleh teman dalam kelompoknya karena saling memberikan pemahaman agar semua
anggota kelompok dapat menjawab ketika dipanggil nomornya
114
c. Observasi Tabel 4.54
Aktivitas Siswa Siklus II No
Aspek yang diobservasi Ket
Nilai Jml
Ada Tdk
SB B C K SK
1 Melaksanakan tes awal
Pre-test √
√ 29
2 Mempelajari materi yang
telah di
ajarkan sebelumnya
√ √
55
3 Mendengarkan penjelasan
materi yang disampaikan oleh guru
√ √
54
4 Melakukan
diskusi kelompok
√ √
54 5
Mempersentasikan hasil jawaban
√ √
11 6
Aktif menggungkapkan
jawaban √
√ 27
7 Aktif
mengoreksi jawaban
√ √
11 8
Aktif bertanya √
√ 20
9 Memecahkan soal yang
harus dipecahkan
bersama √
√ 8
10 Melaksanaan tes akhir
Post-test √
√ 29
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua
siswa sudah mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban maupun kesulitan belajar. Siswa lebih aktif dan antusias, lebih berani
dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah
mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban maupun kesulitan belajar. Meningkatnya nilai N-Gain siklus I yaitu 0,52
meningkat pada siklus II menjadi 0,73. Hasil belajar Akuntansi siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan
115
dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata yaitu 1 siswa N-Gainnya rendah dengan persentase 3,45, 11 siswa
N-Gainnya sedang dengan persentase 37, 91 dan 17 siswa N- Gainnya tinggi dengan persentase 58,62. Rata-rata nilai pre-test
58,62 dan nilai rata-rata post-test 89,65. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami
peningkatan. Tabel 4.55
Aktivitas Guru Siklus II
No Aspek yang diobservasi
Ket Nilai
Ada Tidak
SB B
C K
SK
1. Mengkondisikan
situasi pembelajaran dan kesiapan
siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran
√ √
2. Apersepsi
√ √
3. Membangkitkan minat atau
rasa ingin
tahu siswa
motivasi √
√
4. Menyampaikan tujuan dan
indikator yang ingin dicapai √
√ 5.
Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai
dengan indikator bahan ajar √
√
6. Penjelasan
model pembelajaran
cooperative learning teknik numbered
heads together √
√
7. Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses
pembelajaran √
√
8. Teknik
menjelaskanmenyampaikan materi
√ √
9. Pengelolaan
kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran cooperative
learning teknik numbered heads together
√ √
116
10. Bimbingan kepada
kelompok √
√ 11. Pemberian
kesempatan kepada siswa untuk berpikir
√ √
12 Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban
√ √
13. Antusias siswa
terhadap jawaban yang diberikan
√ √
14. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa
√ √
15. Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan
materi yang disampaikan √
√
16. Keterampilan memberikan
kegiatan tindak
lanjut setelah penyampaiam materi
√ √
17. Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang
ingin dicapai √
√
Hasil observasi aktivitas guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serti lebih meningkatkan susana pembelajaran yang
hidup dan menggembirakan karena guru sudah dapat menyesuaikan diri dengan siswa dan lingkungan serta keadaan kelas.
Tabel 4.56 Aktivitas Pembelajaran Siklus II
No. Aspek yang diobservasi
Ket Nilai
Ada Tidak SB B C K SK
1 Guru menyampaikan materi
yang akan disajikan √
√ 2
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok
kecil yang
disesuaikan dengan
jumlah konsep yang akan dipelajari
√ √
3 Guru memberikan nomor pada
setiap siswa dalam kelompok √
√ 4
Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa
√ √
117
soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok
5 Memberikan
kesempatan kepada tiap-tiap kelompok
untuk menemukan jawaban sehingga
tiap-tiap anggota
kelompok menyatukan
kepalanya heads together memikirkan
jawaban atas
pertanyaan yang
diberikan oleh guru
√ √
6 Guru memanggil nomor yang
sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban
atas
soal yang
telah diterimanya
√ √
7 Melaksanakan langkah nomor
empat sampai semua anggota kelompok
memberikan jawaban
√ √
8 Berdasarkan jawaban-jawaban
siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga
peserta
didik menemukan
jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru.
√ √
9 Setelah semuanya mendapat
giliran guru bersama siswa menyimpulkan
hasil pembelajaran.
√ √
Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together sudah mengalami peningkatan
karena semua siswa sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. Pemanggilan nomor
secara berurutan sehingga siswa tidak kebingungan mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor teratur dan
terstruktur.
118
d. Refleksi