Observasi Tabel 4.51 Siklus I

107 Masalah tersebuut harus segera diatasi oleh peneliti yang bertindak sebagai guru, karena tujuan dari penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together adalah untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Maka dari itu, peneliti melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah di atas yaitu dengan sebagai berikut: 1 Memberikan penjelasan kembali mengenai model cooperative learning teknik numbered heads together sampai siswa mengerti dan memahaminya 2 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan model cooperative learning teknik numbered heads together Pada pertemuan kedua dan ketiga siswa terbiasa belajar dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together. Hal ini terlihat dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Ketika proses penyampaian materi berlangsung, siswa dengan mudah dapat memahami konsep-konsep dan langkah- langkah penyususnan buku besar penutup dan neraca saldo penutup.

c. Observasi Tabel 4.51

Aktivitas Siswa Siklus I No Aspek yang diobservasi Ket Nilai Jml Ada Tdk SB B C K SK 1. Melaksanakan tes awal Pre-test √ √ 29 2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya √ √ 30 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru √ √ 53 4. Melakukan diskusi kelompok √ √ 63 5. Mempersentasikan hasil jawaban √ √ 18 108 6. Aktif menggungkapkan jawaban √ √ 23 7. Aktif mengoreksi jawaban √ √ 11 8. Aktif bertanya √ √ 20 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama √ √ 14 10. Melaksanaan tes akhir Post-test √ √ 29 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran akuntansi masih perlu ditingkatkan karena masih sebagian besar siswa yang kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi. Siswa masih asik dengan dunianya sendiri misalnya mengobrol, mendengarkan musik di headset bahkan ada yang tidur. Tabel 4.52 Aktivitas Guru Siklus I No Aspek yang diobservasi Ket Nilai Ada Tdk SB B C K SK 1. Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran √ √ 2. Apersepsi √ √ 3. Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa motivasi √ √ 4. Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai √ √ 5. Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar √ √ 6. Penjelasan model pembelajaran cooperative √ √ 109 learning teknik numbered heads together 7. Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran √ √ 8. Teknik menjelaskanmenyampaikan materi √ √ 9. Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together √ √ 10. Bimbingan kepada kelompok √ √ 11. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir √ √ 12 Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban √ √ 13. Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan √ √ 14. Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa √ √ 15. Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan √ √ 16. Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi √ √ 17. Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai √ √ Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Akuntansi pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang membangkitkan motivasi dan antusiasme dalam belajar, kurang memperhatikan kesulitan belajar siswa, serta media pembelajaran yang kurang efektif. Dalam hal ini guru, masih melakukan adaptasi dengan siswa dan keadaan kelas. Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada model cooperative learning teknik numbered heads together sehingga harus mampu beradaptasi dengan 110 keadaan siswa dan suasana kelas, guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa, guru kurang memusatkan perhatian belajar siswa, guru kurang memberikan bimbingan pada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi mengenai materi yang dipelajarinya. Tabel 4.53 Aktivitas Pembelajaran Siklus I No. Aspek yang diobservasi Ket Nilai Ada Tdk SB B C K SK 1 Guru menyampaikan materi yang akan disajikan √ √ 2 Guru membagi kelas menjadi kelompok- kelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari √ √ 3 Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok √ √ 4 Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok √ √ 5 Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota kelompok menyatukan kepalanya heads together memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru √ √ 6 Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas soal yang telah diterimanya √ √ 7 Melaksanakan langkah nomor empat sampai √ √ 111 semua anggota kelompok memberikan jawaban 8 Berdasarkan jawaban- jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru. √ √ 9 Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. √ √ Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together masih memerlukan peningkatan karena belum sepenuhnya tergolong bagus karena masih banyak siswa yang belum mengerti penerapannya sehingga penerapannya belum optimal dan belum terarah serta terstruktur. Pemanggilan nomor tidak berurutan sehingga kebingungan mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor secara acak.

d. Refleksi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Model Cooperative learning Teknik Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar

0 33 198

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Siswa Kelas I B SD Negeri 11 Metro Pusat

1 16 85

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 35

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADAT, CAIR DAN GAS.

0 0 29

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADAT, CAIR DAN GAS.

0 1 24

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 0 9

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA SMP

0 0 13