107
Masalah tersebuut harus segera diatasi oleh peneliti yang bertindak sebagai guru, karena tujuan dari penerapan model
cooperative learning teknik numbered heads together adalah untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Maka dari itu, peneliti
melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah di atas yaitu dengan sebagai berikut:
1 Memberikan penjelasan kembali mengenai model cooperative learning teknik numbered heads together sampai siswa mengerti
dan memahaminya 2 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan model
cooperative learning teknik numbered heads together Pada pertemuan kedua dan ketiga siswa terbiasa belajar dengan
menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together. Hal ini terlihat dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran. Ketika proses penyampaian materi berlangsung, siswa dengan mudah dapat memahami konsep-konsep dan langkah-
langkah penyususnan buku besar penutup dan neraca saldo penutup.
c. Observasi Tabel 4.51
Aktivitas Siswa Siklus I No
Aspek yang diobservasi
Ket Nilai
Jml Ada
Tdk SB
B C K SK
1. Melaksanakan
tes awal Pre-test
√ √
29 2.
Mempelajari materi yang telah di ajarkan
sebelumnya √
√ 30
3. Mendengarkan
penjelasan materi
yang disampaikan
oleh guru √
√ 53
4. Melakukan
diskusi kelompok
√ √
63 5.
Mempersentasikan hasil jawaban
√ √
18
108
6. Aktif
menggungkapkan jawaban
√ √
23
7. Aktif
mengoreksi jawaban
√ √
11 8.
Aktif bertanya √
√ 20
9. Memecahkan
soal yang
harus dipecahkan bersama
√ √
14
10. Melaksanaan tes
akhir Post-test √
√ 29
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran akuntansi masih perlu ditingkatkan karena
masih sebagian besar siswa yang kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi. Siswa masih asik dengan dunianya
sendiri misalnya mengobrol, mendengarkan musik di headset bahkan ada yang tidur.
Tabel 4.52 Aktivitas Guru Siklus I
No Aspek yang diobservasi
Ket Nilai
Ada Tdk
SB B
C K
SK
1. Mengkondisikan
situasi pembelajaran dan kesiapan
siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
√ √
2. Apersepsi
√ √
3. Membangkitkan minat atau
rasa ingin
tahu siswa
motivasi √
√
4. Menyampaikan tujuan dan
indikator yang ingin dicapai √
√ 5.
Penggunaan media atau alat pembelajaran
yang sesuai
dengan indikator bahan ajar √
√
6. Penjelasan
model pembelajaran
cooperative √
√
109
learning teknik
numbered heads together
7. Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses pembelajaran √
√ 8.
Teknik menjelaskanmenyampaikan
materi √
√
9. Pengelolaan
kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran cooperative
learning teknik
numbered heads together
√ √
10. Bimbingan kepada kelompok √
√ 11. Pemberian
kesempatan kepada siswa untuk berpikir
√ √
12 Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban
√ √
13. Antusias siswa
terhadap jawaban yang diberikan
√ √
14. Mengamati kesulitan
dan kemajuan belajar siswa
√ √
15. Keterampilan menerangkan
kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan
√ √
16. Keterampilan memberikan
kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi
√ √
17. Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang
ingin dicapai √
√
Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Akuntansi pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru
kurang membangkitkan motivasi dan antusiasme dalam belajar, kurang memperhatikan kesulitan belajar siswa, serta media pembelajaran yang
kurang efektif. Dalam hal ini guru, masih melakukan adaptasi dengan siswa dan keadaan kelas. Guru belum terbiasa menciptakan suasana
pembelajaran yang mengarah pada model cooperative learning teknik numbered heads together sehingga harus mampu beradaptasi dengan
110
keadaan siswa dan suasana kelas, guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa, guru kurang memusatkan perhatian belajar
siswa, guru kurang memberikan bimbingan pada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi
mengenai materi yang dipelajarinya.
Tabel 4.53 Aktivitas Pembelajaran Siklus I
No. Aspek yang diobservasi
Ket Nilai
Ada Tdk
SB B C K SK
1 Guru
menyampaikan materi yang akan disajikan
√ √
2 Guru
membagi kelas
menjadi kelompok-
kelompok kecil
yang disesuaikan dengan jumlah
konsep yang
akan dipelajari
√ √
3 Guru memberikan nomor
pada setiap siswa dalam kelompok
√ √
4 Setelah
kelompok terbentuk guru mengajukan
beberapa soal yang harus dijawab
oleh tiap-tiap
kelompok √
√
5 Memberikan
kesempatan kepada tiap-tiap kelompok
untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota
kelompok
menyatukan kepalanya heads together
memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan
oleh guru √
√
6 Guru memanggil nomor
yang sama dari tiap-tiap kelompok
untuk memberikan jawaban atas
soal yang telah diterimanya √
√
7 Melaksanakan
langkah nomor
empat sampai
√ √
111
semua anggota kelompok memberikan jawaban
8 Berdasarkan
jawaban- jawaban
siswa guru
mengembangkan diskusi
lebih dalam
sehingga peserta didik menemukan
jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh
guru. √
√
9 Setelah
semuanya mendapat
giliran guru
bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran. √
√
Aktivitas pembelajaran
dengan menggunakan
model cooperative learning teknik numbered heads together masih
memerlukan peningkatan karena belum sepenuhnya tergolong bagus karena masih banyak siswa yang belum mengerti penerapannya
sehingga penerapannya belum optimal dan belum terarah serta terstruktur. Pemanggilan nomor tidak berurutan sehingga kebingungan
mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor secara acak.
d. Refleksi