Kerangka Berpikir Kajian Teoritis, Kerangka Berpikir, dan Perumusan Hipotesis

43

B. Kerangka Berpikir

Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SDMISDLB sampai SMAMASMALB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SDMI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Pendidikan IPS bertujuan membantu siswa membentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan agar dapat berpartisipasi dalam kehidupan sebagai warga negara pada komunitas lokal, negara dan dunia. Hasil belajar merupakan kualitas kemampuan siswa yang dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar siswa yang dicapai melalui proses pembelajaran yang optimal untuk mewujudkan hasil yang menyeluruh bukan hanya dituntut untuk memahami dan menguasai pembelajaran secara akademik sehingga mempunyai keahlian, keterampilan, dan kemampuan intelektual tetapi juga mempunyai integritas moral yang baik. Model cooperative learning merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan setiap siswa yang berada di dalam kelompok kecil serta kesetiakawanan sosial karena terdapat kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan sehingga sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu dapat mempertebal rasa percaya diri dan kesetiakawanan sosial yang tinggi diantara peserta didik. Salah satu teknik dalam model pembelajaran cooperative learning adalah teknik numbered heads together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Numbered heads together melibatkan kelas yang utuh untuk 44 memperhatikan dan mempertimbangkan suatu permasalahan untuk meningkatkan tanggungjawab individu dan kelompok belajar serta meningkatkan semangat dan kepuasan kelompok. Sebagai usaha untuk memperoleh suatu hasil belajar yang optimal, maka diperlukan alternatif pembelajaran yang lebih mengaktifkan dan mengeksplorasi pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Karena tidak dipungkiri pengetahuan siswa yang lebih luas daripada pengetahuan yang dimiliki oleh guru sehingga harus menggunakan metode pembelajaran yang dapat mengeksplorasi pengetahuan siswa dengan cara saling berbagi pengetahuan dengan sejawatnya. Selain itu, saat ini siswa sangat meremehkan pelajaran IPS karena hanya hafalan terlebih Akuntansi, karena berdasarkan hasil observasi siswa menganggap bahwa Akuntansi merupakan pelajaran yang sangat sulit dan membingungkan sehingga mereka merasa acuh dan menunjukkan sikap-sikap yang acuh pula seperti tidur di kelas saat pembelajaran berlangsung, siswa mengobrol, ribut bahkan memakai headset mendengarkan musik di handphone sehingga hanya beberapa orang yang aktif dalam pembelajaran di kelas dan dampak yang lebih pentingnya yaitu hasil belajar Akuntansi siswa yang rendah. Hal ini disebabkan, masih banyak guru yang mengajarkan mata pelajaran Akuntansi dengan menggunakan paradigma lama yaitu memindahkan informasi dan ilmu pengetahuan kepada siswa hanya melalui dimensi pendengaran, konsep-konsep yang diperoleh para siswa tidak melalui proses kerja maupun penerapan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari, serta guru kurang memotivasi dan memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pemindahan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang tidak dapat diajarkan hanya dengan metode ceramah saja. Dengan demikian penulis mengambil salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together. Penjelasan kerangka berpikir di atas dapat divisualisasikan dalam gambar di bawah ini: 45 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

C. Perumusan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Model Cooperative learning Teknik Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar

0 33 198

Efektifitas pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar pendidikan Agama Islam di SMP Islam al-Fajar Kedaung Pamulang

0 10 20

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Siswa Kelas I B SD Negeri 11 Metro Pusat

1 16 85

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 35

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADAT, CAIR DAN GAS.

0 0 29

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADAT, CAIR DAN GAS.

0 1 24

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 0 9

PENGGUNAAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA SMP

0 0 13