93
secara berurutan sehingga siswa tidak kebingungan mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor teratur dan
terstruktur. Selain itu setiap siswa telah mempersiapkan diri belajar di rumah karena pada saat di kelas dituntut dan diwajibkan untuk aktif baik
dalam berbicara maupun menulis jawaban di papan tulis.
4. Hasil Angket Siswa
Angket disebar setelah proses pembelajaran selesai sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran dan untuk mengetahui respon siswa
terhadap penerapan model coopeative learning teknik numbered heads together.
a. Apakah kamu menyukai model pembelajaran kooperatif teknik numbered
heads together? Tabel 4.26
Ketertarikan Siswa Pada Model
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
7 13
4 3
2 24,14
44,83 13,79
10,34 6,90
Jumlah 29
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 24,14 , setuju 44,83, ragu-ragu 13, 79, tidak
setuju 10,34 dan sangat tisak setuju 6, 90. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyukai model pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together.
b. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together sesuai dengan materi tentang buku besar penutup, neraca saldo penutup
dan jurnal pembalik?
94
Tabel 4.27 Kesesuaian Model
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
3 18
6 2
10,34 62,07
20,69 6,90
Jumlah 29
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together sesuai dengan
materi tentang buku besar penutup, neraca saldo penutup dan jurnal pembalik, hal ini terbukti dengan jawaban siswa menjawab menjawab
sangat setuju 10,34, setuju 62,07, ragu-ragu 20,69, tidak setuju 6,90 dan sangat tidak setuju 0.
c. Apakah kamu merasa kesulitan belajar dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Tabel 4.28
Kondisi Kesulitan Siswa
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
7 3
9 10
24,14 10,34
31,03 34,48
Jumlah 29
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 24,14, setuju 10,34, ragu-ragu 31,03, tidak setuju 34,48 dan sangat tidak
setuju 0. Hal ini menunjukkan siswa tidak merasa kesulitan belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads
together.
95
d. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together membuat kamu semangat dan antuisias mempelajari IPS pada pelajaran
Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup? Tabel 4.29
Antusiasme Siswa
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
8 10
5 4
2 27,59
34,48 17,24
13,79 6,90
Jumlah 29
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together membuat siswa semangat dan antuisias
mempelajari IPS pada pelajaran Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 27,59, setuju 34,48, ragu-ragu 17,24, tidak setuju 13,79 dan sangat tidak setuju 6,90.
e. Apakah kamu aktif dalam mengikuti tahapan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together?
Tabel 4.30 Keaktifan Siswa
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
8 9
7 3
2 27,59
31,03 24,14
10,34 6,90
Jumlah 29
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa aktif dalam mengikuti tahapan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads
together, hal ini terbukti dengan jawaban siswa menjawab menjawab sangat setuju 27,59, setuju 31,03, ragu-ragu 24,14, tidak setuju
10,34 dan sangat tidak setuju 6,90.
96
f. Apakah kamu merasa jenuh dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif teknik numbered heads together? Tabel 4.31
Kejenuhan Siswa
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
6 4
6 9
4 20,69
13,79 20,69
31,03 13,79
Jumlah 29
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa tidak merasa jenuh dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads
together. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 20,69, setuju 13,79, ragu-ragu 20.69, tidak setuju 31,03 dan sangat
tidak setuju 13,79.
g. Apakah kamu memahami materi yang belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads
together? Tabel 4.32
Keefektifan Model
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 9
8 5
2 17,24
31,03 27,59
17,24 6,90
Jumlah 29
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 17,24, setuju 31,03, ragu-ragu 27,59, tidak setuju 17,24 dan sangat tidak
setuju 6,90. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memahami materi yang belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads together.
97
h. Apakah masih ada materi yang belum dipahami setelah menggunakan
model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Tabel 4.33
Kefektifan Model
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 6
7 9
2 17,24
20,69 24,14
31,03 6,90
Jumlah 29
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 17,24, setuju 20,69, ragu-ragu 24,14, tidak setuju 31,03 dan sangat
tidak setuju 6,90. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memahami materi yang belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif teknik numbered heads together. i. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together
dirasakan dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPS pada
pelajaran Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup? Tabel 4.34
Kefektifan Model Terhadap Hasil Belajar
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
11 12
5 1
37,93 41,38
17,24 3,45
Jumlah 29
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 37,93, setuju 41,38, ragu-ragu 17,24, tidak setuju 3,45 dan sangat
tidak setuju 0. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dirasakan dapat meningkatkan
hasil belajar pada pembelajaran IPS pada pelajaran Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup.
98
j. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat
membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Tabel 4.35
Kefektifan Model Terhadap Minat dan Perhatian
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
8 11
9 1
27,59 37,93
31,03 3,45
Jumlah 29
100
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 27,59, setuju 37,93, ragu-ragu 31,03, tidak setuju 3,45 dan sangat
tidak setuju 0. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat membangkitkan minat
dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran.
k. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together adalah salah satu metode yang baik dalam proses pembelajaran IPS
Akuntansi. Tabel 4.36
Keefektifan Model terhadap Mata Pelajaran
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
11 7
9 2
27,93 24,14
31,03 6,90
Jumlah 29
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together adalah salah satu metode yang
baik dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 27,93, setuju 24,14, ragu-ragu
31,03, tidak setuju 6,90 dan sangat tidak setuju 0.
99
l. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat
membuat siswa tertarik pada pelajaran IPS Akuntansi Tabel 4.37
Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
6 12
8 1
2 20,69
41,38 27,59
3,45 6,90
Jumlah 29
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat membuat siswa tertarik pada
pelajaran IPS Akuntansi. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 20,69, setuju 41,38, ragu-ragu 27,59, tidak setuju
3,45 dan sangat tidak setuju 6,90.
m. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat
memberikan kesan yang menarik dalam proses pembelajaran. Tabel 4.38
Ketertarikan Siswa Terhadap Model
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
6 13
7 2
1 20,69
44,83 24,14
6,90 3,45
Jumlah 29
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat memberikan kesan yang menarik
dalam proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 20,69, setuju 44,83, ragu-ragu 24,14, tidak
setuju 6,90 dan sangat tidak setuju 3,45.
100
n. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat
mempermudah pemahaman siswa dalam belajar IPS Akuntansi Tabel 4.39
Kefektifan Model Terhadap Pemahaman Siswa
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
6 12
8 2
1 20,69
41,38 27,59
6,90 3,45
Jumlah 29
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 20,69, setuju 41,38, ragu-ragu 27,59, tidak setuju 6,90 dan sangat tidak
setuju 3,45. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat mempermudah pemahaman siswa
dalam belajar IPS Akuntansi.
o. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan semangat dan
antusias. Tabel 4.40
Kefektifan Model Terhadap Semangat dan Antusiasme Siswa
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
9 7
8 3
2 31,03
24,14 27,59
10,34 6,90
Jumlah 29
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 31,03, setuju 24,14, ragu-ragu 27,59, tidak setuju 10,34 dan sangat tidak
setuju 6,90. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together siswa dapat
mengikuti proses pembelajaran dengan semangat dan antusias.
101
p. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together tidak diperlukan dalam proses pembelajaran.
Tabel 4.41 Kefektifan Model dalam Proses Pembelajaran
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
6 6
3 10
4 20,69
20,69 10,34
34,48 13,79
Jumlah 29
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 20,69, setuju 20,69, ragu-ragu 10,34, tidak setuju 34,48 dan sangat tidak
setuju 13,79. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together diperlukan dalam proses
pembelajaran.
q. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together tidak diperlukan dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi
Tabel 4.42 Kefektifan Model Terhadap Materi Pelajaran
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 5
5 10
4 17,24
17,24 17,24
34,48 13,79
Jumlah 29
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 17,24, setuju 17,24, ragu-ragu 17,24, tidak setuju 34,48 dan sangat tidak
setuju 13,79. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together diperlukan
dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi
102
r. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together hanya membuang-buang waktu.
Tabel 4.43 Kefektifan Model Terhadap Waktu Pembelajaran
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
4 3
8 11
3 13,79
10,34 27,59
37,93 10,34
Jumlah 29
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together tidak membuang-buang waktu
Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 13,79, setuju 10,34, ragu-ragu 27,59, tidak setuju 37,93 dan sangat tidak
setuju 10,34.
s. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together hanya akan mempertelat penyelesaian materi IPS Akuntansi
Tabel 4.44 Kefektifan Model Terhadap Penyelesaian Materi
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 5
7 9
3 17,24
17,24 24,14
31,03 10,34
Jumlah 29
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together hanya tidak mempertelat penyelesaian
materi IPS Akuntansi malah mempercepat pemahaman siswa terhadap konsep-konsep akuntansi. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab
sangat setuju 17,24, setuju 17,24, ragu-ragu 24,14, tidak setuju 31,03 dan sangat tidak setuju 10,34.
103
t. Pada pelajaran IPS Akuntansi banyak diperlukan model pembelajaran agar tidak monoton.
Tabel 4.45 Harapan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
15 8
5 1
51,72 27,59
17,24 3,45
Jumlah 29
100
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada pelajaran IPS Akuntansi banyak diperlukan model pembelajaran agar tidak monoton. Hal ini
dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 51,72, setuju 27,59, ragu-ragu 17,24, tidak setuju 0 dan sangat tidak setuju 3,45.
u. IPS Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting di MAN 11 Jakarta?
Tabel 4.46 Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
18 8
2 1
62,07 27,59
6,90 3,45
Jumlah 29
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 62,07, setuju 27,59, ragu-ragu 6,90, tidak setuju 3,45 dan sangat tidak
setuju 0. Hal ini menunjukkan bahwa IPS Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting di MAN 11 Jakarta.
104
v. Dengan mempelajari IPS Akuntansi siswa akan memahami siklus akuntansi perusahaan jasa pada tahap pengikhtisaran akuntansi.
Tabel 4.47 Kefektifan Mata Pelajaran
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
17 10
2 58,62
34,48 6,90
Jumlah 29
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 58,62, setuju 34,48, ragu-ragu 6,90, tidak setuju 0 dan sangat tidak setuju
0. Hal ini menunjukkan bahwa dengan mempelajari IPS Akuntansi siswa akan memahami siklus akuntansi perusahaan jasa pada tahap
pengikhtisaran akuntansi.
w. Guru IPS Akuntansi sebaiknya memberikan variasi model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menyenangkan.
Tabel 4.48 Harapan Siswa Terhadap Guru Mata Pelajaran
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
17 7
4 1
58,62 24,14
13,79 3,45
Jumlah 29
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 58,62, setuju 24,14, ragu-ragu 13,79, tidak setuju 0 dan sangat tidak setuju
3,45. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS Akuntansi sebaiknya memberikan variasi model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih
menyenangkan.
105
x. Jika guru Akuntansi hanya menerangkan pelajaran dengan ceramah total maka siswa merasa bosan dan kurang memahaminya.
Tabel 4.49 Respon Siswa Terhadap Model Konvensional
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
15 7
3 2
2 51,72
24,14 10,34
6,90 6,90
Jumlah 29
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 51,72, setuju 24,14, ragu-ragu 10,34, tidak setuju 6,90 dan sangat tidak
setuju 6,90. Hal ini menunjukkan bahwa jika guru Akuntansi hanya menerangkan pelajaran dengan ceramah total maka siswa merasa bosan
dan kurang memahaminya.
y. Hasil belajar siswa akan lebih baik bila guru menggunakan model pembelajaran bervariasi.
Tabel 4.50 Harapan Siswa Terhadap Guru Mata Pelajaran
No Pernyataan
Jumlah Persentasi
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
17 8
3 1
58,62 27,59
10,34 3,45
Jumlah 29
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 58,62, setuju 27,59, ragu-ragu 10,34, tidak setuju 0 dan sangat tidak setuju
3,45. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa akan lebih baik bila guru menggunakan model pembelajaran bervariasi.
106
E. Interpretasi Hasil analisis
Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan yang berupa siklus- siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas.
Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus. Berikut ini akan dijelaskan secara terperinci.
1. Siklus I
Siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi serta replanning perencanaan kembali.
Penjelasannya adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan
1 Peneliti dan kolaborator guru mata pelajaran membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
2 Membuat handout mengenai buku besar penutup 3 Menyiapkan instrumen tes hasil belajar, lembar observasi aktivitas
siswa, guru, dan pembelajaran, catatan lapangan, lembar wawancara dan angket
4 Melakukan uji coba instrumen
b. Pelaksanaan
Pada siklus pertama pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan namun belum sesuai dengan rencana, hal
ini disebabkan oleh faktor-faktor di bawah ini: 1 Siswa dan guru masih memerlukan adaptasi
2 Siswa belum begitu paham model cooperative learning teknik numbered heads together sehingga masih bingung dan belum
begitu aktif 3 Beberapa siswa ribut dan ngobrol bahkan tidur
4 Keadaan kelas yang gaduh 5 Beberapa siswa kelihatan memperhatikan namun mereka asyik
mendengarkan musik dengan memakai headset