81
25 X
55 70
0.33 Sedang
65 90
0.71 Tinggi
26 Y
50 75
0.50 Rendah
70 95
0.83 Tinggi
27 Z
75 80
0.20 Rendah
45 95
0.91 Tinggi
28 AA
50 80
0.60 Sedang
50 90
0.80 Tinggi
29 BB
35 75
0.62 Sedang
70 95
0.83 Tinggi
Jumlah 1625
2320 14.95208
1700 2600
21.13595 Rata-rata
56.03448 80
0.515589 58.62069
89.65517 0.728826
Rendah 41,38
3,45 Sedang
27,59 37,91
Tinggi 31,03
58,62
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya perbandingan peningkatan yaitu berkurangnya siswa yang N- Gainnya rendah yaitu pada siklus I dari 12 siswa dengan persentase
41,38 sedangkan pada siklus II menjadi 1 siswa dengan presentase 3,45. Meningkatnya siswa yang N-Gainnya sedang yaitu pada siklus I
dari 8 siswa dengan persentase 27,59 sedangkan pada siklus II menjadi menjadi 11 siswa dengan persentase 37,91. Meningkatnya siswa yang
N-Gainnya tinggi yaitu pada siklus I dari 9 siswa dengan persentase 31,03 sedangkan pada siklus II menjadi 17 siswa dengan persentase
58,62. Selain itu terdapat peningkatan rata-rata pre-test siklus I dan post- test siklus II yaitu rata-rata pre-test siklus I 56,03 sedangkan rata-rata pre-
test siklus II 58, 62 dan rata-rata post-test siklus I 80,00 sedangkan rata- rata postessiklus II 89,65. Sedangkan peningkatan rata-rata N-Gain siklus I
yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73.
2. Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan
Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 26 Mei 2011 tepatnya akhir penelitian yaitu pada siklus II. Setelah diberikan tindakan
pembelajaran dengan model cooperative learning teknik numbered heads together. Siswa terlebih dahulu dikelompokkan menjadi kriteria rendah,
sedang dan tinggi berdasarkan tes hasil belajar di setiap akhir siklus.
82
Tabel 4.19 Wawancara Responden Siswa
Siswa Dengan Hasil Belajar Tinggi
Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti?
Siswa : “Mudah dimengerti, asyik, tidak jenuh, adil semuanya punya
kesempatan untuk bicara karena biasanya hanya orang-orang tertentu mulu yang bicara”
Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together?
Siswa
: “Senang banget, karena biasanya anak-anak laki-laki pada tidur dengan model pembeljaran ini jadi pada semangat jawab soal karena
kewajiban punya nomor berbicara” Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir
kreatif? Siswa
: “Iyah bu, karena masing-masing anak punya nomor kewajiban yang apabila guru menyebutkan nomor itu anak langsung jawab dan diskusi sama
kelompoknya” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together kalian dapat bekerjasama dengan sesama anggota kelompok dengan baik?
Siswa
: “Iyah bu, karena dalam model pembelajaran ini terdapat kewajiban menjawab pertanyaan dari guru yang harus didiskusikan dulu dengan
kelompok jadi kerjasamanya lebih erat”. Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih
aktif dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban? Siswa
:”Pastinya bu, karena sebelum menjawab pertanyaan didiskusikan dulu dengan kelompok yang dalam kelompoknya juga ada yang pintar jadi
saling memberitahu jadi mengungkapkan jawaban juga PD karena udah yakin benar”
Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi?
Siswa
: “Iyah bu jadi nyelotok dan lebih lancar”. Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah
melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together? Siswa
:”Meningkat dong bu, hal ini terbukti dengan lancarnya mengisi soal padahal sebelumnya sangat sulit dan membingungkan.
83
Siswa Dengan Hasil Belajar Sedang
Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti?
Siswa :”Cukup dimengerti dan lebih mudah dicerna diotak”
Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together?
Siswa :”Senang bu”
Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir kreatif?
Siswa :”Lumayan aktif bu karena ada nomor berstruktur”
Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together kalian dapat bekerja sama dengan sesama anggota
kelompok dengan baik? Siswa
:”Kerjasama memecahkan soal dalam kelompok jadi lebih erat” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih
aktif san percaya diri dalam mengungkapkan jawaban? Siswa
:”Iyah bu, lebih PD karena jawaban sudah pasti benar karena didiskusikan dahulu dalam kelompok”
Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi?
Siswa
:”Mudah dan paham bu” Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah
melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together? Siswa
:”Agak meningkat bu nilainya” Siswa Dengan Hasil Belajar Rendah
Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti ?
Siswa :”Saya sangat senang bu karena menambah ilmu akuntansi saya”
Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together?
Siswa :”Senang bu”
Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir kreatif?
Siswa :”Iyah bu saya jadi berani bertanya kalau ada yang membingungkan
saya” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik
numbered heads together kalian dapat bekerjasama dengan sesama anggota
84
kelompok dengan baik? Siswa
:”Iyah bu, karena kita berdiskusi dalam kelompok” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih
aktif dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban? Siswa
:”Iyah bu saya jadi tambah PD mengungkapkan jawaban dan bertanya apa yang gak ngerti”
Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi ?
Siswa
:”lebih mudah dan paham serta lancar mengerjakan soal” Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah
melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together ? Siswa
: “Iyah bu karena saya lebih mudah dalam mengerjakan soal secara
cepat”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik
numbered heads together lebih memudahkan siswa dalam memahami konsep- konsep dalam akuntansi dengan begitu siswa tidak merasa bosan selama
proses pembelajaran berlangsung, bahkan siswa merasa senang selama proses pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif dan percaya diri dalam
mengungkapkan jawaban-jawaaban
yang telah
didiskusikan dalam
kelompoknya. Hasil belajar Akuntansi siswa pun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan
oleh peneliti yakni PTK telah berhasil karena implikasinya positif terhadap proses pembelajaran akuntansi dan hasil belajar akuntansi serta sikap dan
motivasi belajar akuntansi siswa.
85
3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa, Aktivitas Guru dan Proses Pembelajaran