Pengertian Reaksi Redioks Berdasarkan Konsep Perpindahan Elektron Pengertian Reaksi Redoks Berdasarkan Konsep Perubahan Bilangan Oksidasi
4
Contoh Soal Penentuan Bilangan Oksidasi Tentukanlah biloks masing-masing unsur dalam senyawa berikut:
1 NaCl 2 HNO
3
3 KClO
4
Jawaban: a NaCl ; bl Na = +1
bl Cl = -1 b HNO
3
; bl H + bl N + 3 x bl O = 0 +1 + bl N + 3 x -2 = 0
bl N = +6 – 1 = +5 c KClO
4
; bl K + bl Cl + 4 x bl O = 0 +1 + bl Cl + 4 x -2 = 0
bl Cl = +8 – 1 = +7 Latihan Soal
1. Tentukanlah biloks tiap unsur dalam senyawa Cr
2
O
7 -2
2. Tentukan reaksi-reaksi berikut, termasuk oksidasi atau reduksi: a KNO
2
→ KNO
3
b KMnO
4
→ Mn
2+
c. Cara Menentukan Reaksi Redoks atau bukan, Redutor dan Oksidator, serta reaksi autoredoks
1. Reaksi Redoks atau Bukan Redoks Suatu reaksi disebut redoks, jika pada reaksi tersebut terdapat zat yang
mengalami reduksi dan zat yang mengalami oksidasi. Jadi jika dalam suatu raksi terdapat unsur yang mengalami kenaikan biloks dan penurunan biloks maka reaksi
tersebut termasuk reaksi redoks. 2. Reduktor dan Oksidator
Dalam sauatu reaksi redoks ada yang disebut dengan reduktor dan oksidator. Zat yang menyebabkan zat lain mengalami oksidasi dan zat itu sendiri mengalami
reduksi disebut oksidator, sedangkan zat yang menyebabkan zat lain mengalami reduksi sedangkan zat itu sendiri mengalami oksidasi disebut reduktor. Jadi
5
oksidator akan menerima elektron dan bilangan oksidasinya berkurang, sedangkan reduktor akan melepaskan elektron dan bilangan oksidasinya bertambah.
3. Reaksi autoredoks Pada beberapa reaksi redoks kadang terdapat zat-zat yang bertindak sebagai
oksidator dan reduktor merupakan zat yang sama, reaksi redoks tersebut disebut reaksi autoredoks. Perhatikan contoh berikut:
Cl
2
+ 2NaOH → NaCl + NaClO + H
2
O
Pada reaksi tersebut terlihat Cl
2
merupakan oksidator sekaligus reduktor. Untuk lebih mamahami ketiga penjelasan di atas perhatikan contoh soal dan
kerjakan latihan soal berikut: Contoh Soal
Tentukanlah reaksi berikut redoks, autoredoks atau bukan, jika redoksautoredoks tentukanlah oksidator dan reduktornya:
a. 2Ag + Cl
2
→ 2AgCl b. SnCl
2
+ I
2
→ SnCl
4
+ 2HI c. CuO + 2HCl
→ CuCl
2
+ H
2
O d. 2TiCl
3
→ TiCl
4
+ TiCl
2
Jawaban: a 2Ag + Cl
2
→ 2AgCl
reaksi tersebut reaksi redoks oksidatornya Cl
2
; reduktornya Ag b SnCl
2
+ I
2
→ SnCl
4
+ 2HI
reaksi tersebut reaksi redoks → oksidatornya I
2
; reduktornya SnCl
2
+1 -1
oksidasi reduksi
oksidasi reduksi
+2 +4
-1 +1
-1 oksidasi
reduksi
6
c CuO + 2HCl → CuCl
2
+ H
2
O
reaksi tersebut bukan reaksi redoks d 2TiCl
3
→ TiCl
4
+ TiCl
2
Reaksi tersebut reaksi autoredoks, dengan Ti sebagai oksidator sekaligus reduktornya.
Latihan Soal Periksalah apakah reaksi berikut tergolong reaksi redoks, autoredoks atau bukan?
Jika redoksautoredoks, tentukan oksidator dan reduktornya: a CaCO
3
+ 2HCl → CaCl
2
+ CO
2
+ H
2
O b H
2
S + 2H
2
O + 3Cl
2
→ SO
2
+ 6HCl c CuO
2
+ 2HCl → Cu + CuCl
2
+ H
2
O 4. Menentukan Nama Senyawa Berdasarkan Biloks
Pada bab tata nama telah dibahas cara pemberian nama berdasarkan muatannya. Muatan suatu unsur disebut juga biloks. Beberapa atom memiliki biloks lebih dari
satu, perhatikan tabel berikut:
Unsur Biloks
Fe +2, +3
Pb +2, +4
Cu +1, +2
Cr +3, +6
Mn +2, +4, +6, +7
Sn +2, +4
Bagaimana cara pemberian nama senyawa yang mengandung unsur unsur tersebut? Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan menggunakan konsep reaksi
redoks.
Bukan redoks +2
+2
+3 +2
+4 oksidasi
Reduksi
7
a Penamaan Senyawa Ion Biner Unsur Logamnya Berbiloks Lebih Dari Satu Penamaan senyawa yang mengandung unsur logam berbiloks lebih dari satu
didasarkan pada sistem stock. Berikut langkah-langkahnya: 1 Masukkan angka romawi sesuai dengan biloks logam dalam tanda kurung
dibelakang nama logam 2 Kemudian masukkan nama unsur nonlogam
3 Ditambah akhiran ida... Perhatikan contoh pada tabel berikut:
Unsur Jenis
Kation Biloks
Jenis Anion
Biloks Rumus
Kimia Nama Senyawa
Fe Fe
2+
+2 Cl
-
-1 FeCl
2
Besi II klorida Fe
3+
+3 -1
FeCl
3
Besi III klorida Pb
Pb
2+
+2 O
2-
-2 PbO
Timbel II oksida Pb
4+
+4 -2
PbO
2
Timbel IV oksida Cu
Cu
+
+1 SO
4 2-
-2 Cu
2
SO
4
Tembaga I sulfat Cu
2+
+2 -2
CuSO
4
Tembaga II sulfat
b Penamaan Senyawa Ion Poliatomik Berdasarkan Sistem Stock Umumnya senyawa ion poliatom terseusun atas logam yang berbiloks satu dan
ion poliatom yang salah satu unsurnya lebih dari satu, penamaan senyawa seperti tersebut juga didasarkan pada sistem stock dengan cara memasukkan angka Romawi
yang sesuai dengan biloks unsur dalam tanda kurung dibelakang nama ianion poliatom. Perhatikan contoh pada tabel berikut:
Senyawa Jenis
ion Biloks
Nama Nama biasa
Nama sistem stock
KClO K
+
+1 Kalium hipoklorit
Kalium klorat I ClO
-
+1 Cl KClO
3
K
+
+1 Kalium klorat
Kalium klorat V ClO
3 -
+5 Cl Contoh Soal
Tentukan nama senyawa berikut: 1. K
2
CrO
4
2. K
2
CrO
7
8
Jawaban: 1. K
2
CrO
4
: Biloks Cr = +6 nama senyawanya kalium kromat VI
2. K
2
Cr
2
O
7
: Biloks Cr = +6 Nama senyawanya kalium dikromat VI
Latihan Soal: 1. Tentukanlah nama dari senyawa berikut:
a. Cu
2
O b. SnO
2
c. MnBr
3
2. Tentukanlah rumus kimia dari senyawa berikut: a. Tembaga II sulfida
b. Kobal II florida