Tabel 4.2. Deskripsi Data Mean Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Data
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 n jumlah siswa
38 38
2 Rata-rata mean
73,68 62,31
3 Standar deviasi SD
13,06 10,59
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Lilliefors.
Hasil uji normalitas kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel 4.4. berikut:
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas dengan Uji Liliefors Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
α L
hiutng
L
tabel
Kesimpulan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Pretes Postes Pretes Postes
0,05 0,1049 0,1284 0,1271 0,1089 0,1437 H diterima
Berdasarkan data pada tabel 4.4. di atas, untuk pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat L
hitung
L
tabel.
Sehingga diperoleh kesimpulan H
diterima. Artinya semua data berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Setelah kedua kelas sampel dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya pada kelas sampel tesebut dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas kedua kelas dalam penelitian ini menggunakan uji Fischer,
hasil yang diperoleh dari penghitungan uji homogenitas adalah sebagai berikut:
5
F
hitung
pretes kelas eksprimen dan kontrol = 1,2452
F
hitung
postes kelas eksprimen dan kontrol = 1,5208
F
tab
= 1,7800 Dari data di atas terlihat bahwa F
hitung
F
tabel
, maka hipotesis nol H
diterima. Artinya kedua sampel bersifat homogen. Untuk lebih jelas dapat digambarkan dalam tabel 4.5. berikut.
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Fischer α
Nilai F
hitung
F
tabel
Kesimpulan 0,05
Pretes 1,2452
1,7800 H
diterima Postes
1,5208 c. Pengujian Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dan homogenitas, diketahui bahwa kedua kelas sampel
tersebut berdistribusi normal dan bersifat homogen. Karena kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis penelitian
diuji dengan menggunakan uji “t” untuk mengetahui pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep
reaksi redoks. Dari hasil penghitungan untuk membandingkan pretes kelas
eksprimen dan kelas kontrol diperoleh t
hitung
sebesar 0,6492, sedangkan t
tabel
sebesar 2,0000.
6
untuk dk = 74 pada taraf signifikansi 0,05. t
hitung
yang didapatkan tersebut berada pada daerah penerimaan H . Maka
hipotesis nol H diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan nilai pretespengetahuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pengujian hipotesis selanjutnya adalah membandingkan nilai postes antara kelas eksperimen dengan postes kelas kontrol. Dari hasil
5
Lampiran 11.
6
Lampiran 12.
penghitungan diperoleh t
hitung
sebesar 4,1685, sedangkan t
tabel
untuk dk = 74 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 2,0000.
7
t
hitung
yang diperoleh tersebut berada pada daerah penolakan H
, maka H ditolak sehingga H
a
diterima. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai postes kelas eksperimen dengan nilai postes kelas kontrol.
Hasil uji hipotesis dengan uji “t” pretes dan postes kedua kelas eksprimen dan kelas kontrol tesebut dapat digambarkan dalam tabel
berikut: Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotsis dengan Uji “t” Pretes dan Postes Kelas
Eksprimen dan Kelas kontrol α
Tes t
hitung
t
tabel
Kesimpulan 0,05
Pretes 0,6492
2,0000 H
diterima Postes
4,1685 2,0000
H ditolak
B. Pembahasan