Berikut contoh gambar halaman isi pada sebuah komik:
Gambar 2.4. Contoh Halaman Isi Pada Komik.
25
d. Macam-macam Komik
Komik hadir dengan berbagai jenis dan materi sesuai dengan kebutuhan pembaca. Dalam hal ini Marcel Bonnef membagi komik Indonesia
kedalam beberapa jenis, yaitu: 1. Komik Wayang
Komik wayang bagi orang asing merupakan jenis komik asli indonesia. Lakon pokok karakter utama komik wayang adalah
hasil tradisi lama yang lahir dari sumber hindu, kemudian diolah dan diperkaya dengan unsur lokal, beberapa diantaranya berasal
dari kesusteraan jawa kuno seperti Mahabrata dan Ramayana. 2. Komik silat
Komik silat atau pencak berarti teknik beladiri, sebagaimana halnya Judo dari jepang, atau Kun Tao dari cina. Komik silat ini
banyak diilhami dari seni beladiri dan juga legenda-legenda rakyat. Pada umumnya kisah dalam komik silat bercerita tentang
25
M. Tatalovic, loc.cit.
pertualangan para pendekar dalam membela kebenaran dan memerangi kejahatan, dan kebenaranlah yang akan menang.
3. Komik humor Komik humor dalam penampilannya selalu menceritakan hal yang
lucu dan membuat pembacanya tertawa. Karakter tokoh biasanya diggambarkan dengan fisik yang lucu dan jenaka, begitu juga tema
yang diangkat, memanfaatkan banyak segi anekdotis. 4. Komik roman remaja
Dalam bahasa Indonesia, kata “roman” jika digunakan sendiri selalu berarti kisah cinta, dan kata “remaja” adalah menunjukkan
anak muda. Sehingga komik roman remaja menunjukkan bahwa komik ini ditujukan untuk kaum muda, cerita komik tersebut harus
romantis. Tema yang diambil berkisar tentang kehidupan cinta kaum muda dan lika likunya.
26
5. Komik didaktis Komik didaktis merujuk pada komik yang bermaterikan idiologi,
ajaran-ajaran agama, kisah-kisah perjuangan tokoh dan materi- materi lainnya yang memiliki nilai-nilai pendidikan bagi
pembacanya. Komik ini memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai hiburan dan juga dapat dimanfaatkan secara langsung atau
tidak langsung untuk tujuan edukatifpendidikan.
27
Komik didaktis inilah yang digunakan dalam penelitian ini.
e. Komik Sebagai Media Pembelajaran
Sebagai media komunikasi visual, komik dapat digunakan sebagai media alat bantu pembelajaran yang mampu menyampaikan informasi
secara efektif dan efisien,
28
Komik dapat menjadi pilihan sebagai media pembelajaran karena adanya kecenderungan banyak siswa lebih
menyenangi bacaan media hiburan seperti komik dibandingkan dengan
26
Marcell Bonneff, Komik Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2008, h. 104 – 130.
27
Ibid. h. 65 – 67.
28
Heru Dwi Waluyanto, loc.cit.
membaca buku pelajaran dan menggunakan waktu mereka untuk belajar atau mengerjakan pekerjaan rumah PR.
29
Jika pelajaran disajikan dalam bentuk komik maka siswa diharapkan dapat tertarik untuk
membaca pelajaran tersebut. Berikut beberapa kelebihan penggunaan media komik dalam
pembelajaran, yaitu: a Komik memiliki sifat yang sederhana dalam penyajiannya.
b Memiliki unsur urutan cerita yang memuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna.
c Dilengkapi dengan bahasa verbal yang dialogis. d Dengan adanya perpaduan antara bahasa verbal dan non verbal,
dapat mempercepat pembaca memahami isi pesan yang dibacanya, karena pembaca terbantu utuk tetap fokus dan tetap pada jalurnya.
30
e Ekspresi yang divisualisasikan membuat pembaca terlibat secara emosional, mengakibatkan pembaca ingin terus membacanya hingga
selesai. f Selain sebagai media pembelajaran, komik juga dapat berfungsi
sebagai sumber belajar.
Selain beberapa kelebihan dan keunggulan di atas, Gane Yang dalam artikelnya menyebutkan bahwa komik memiliki lima kekuatan
atau keunggulan, yaitu dapat memberikan motivasi, visualisasi gambaran yang jelas, bersifat konsistentetap maksudnya isi bacaannya
lebih menetap dalam pikiran pembaca, sebagai perentara atau media, dan lebih populer dan dikenal oleh siswa, sehingga dapat digunakan
secara praktis disemua subjek dan semua jenjang pendidikan.
31
29
Syaiful Hadi, Pembelajaran Konsep Pecahan Menggunakan Media Komik Dengan
Strategi Bermain Peran Pada Siswa SD Kelas IV Semen Gresik, h. 6. dalam http:www.puslitjaknov.orgdatafile2008makalah_peserta57_Syaiful20Hadi.pdf, diakses
16 Januari 2009.
30
Yudhi Munadi, op.cit. h. 100.
31
Gane Yang, Strengths of Comics in Education, h. 1 – 4, dalam http:www.humblecomics.comcomicseduabout.html
, diakses 5 Desember 2009.
Sedangkan Charles Thacker dalam artikelnya menyatakan bahwa penggunaan media komik memiliki beberapa keunggulan besar, mulai
dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah, untuk pelajaran bahasa Inggris, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, dan
matematika. Komik dapat membantu para siswa meneliti, menyatukan, dan menyerap isi materi pelajaran yang sulit.
32
Selain itu media komik mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan belajar para siswa
yang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.
33
Komik sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran tersebut, dalam hal
ini pembelajaran merujuk pada sebuah proses komunikasi antara siswa dan sumber belajar dalam hal ini komik pembelajaran atau penulis
komik tersebut. Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan
menarik.
34
Sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dan siswa tersebut termotivasi untuk belajar.
Meskipun banyak keunggulan dari pemanfaatan media komik sebagai media pembelajaran, guru harus berhati-hati dalam
penggunaannya sebab seringkali komik tersebut lebih bersifat komersil tanpa mempertimbangkan isi dan akibat yang ditimbulkannya.
35
Untuk menghindari hal tersebut, guru tidak hanya menganjurkan siswa
membeli komik pembelajaran yang dijual dipasaran, namun sebaiknya guru membuat sendiri media pembelajaran komik tesebut, mulai dari
alur cerita dan tokoh komik yang akan diambil, topik-topik apa saja yang akan dijadikan komik, sehingga sesuai dengan materi yang akan
diajarkan di kelas.
32
Charles Thacker, How to Use Comic Life in the Classroom, h. 7. dalam http:www.macinstruct.comnode69, diakses 8 april 2010.
33
Ibid.
34
Heru Dwi Waluyanto, op.cit. h. 51 – 52.
35
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002, h. 55.
Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh teman membuat komik pembelajaran pada konsep reaksi redoks dan membagikannya kepada
siswa yang dijadikan sebagai kelompok eksprimen. Jadi media komik yang dimaksud adalah komik yang telah disusun dan dibuat oleh
peneliti.
3. Hakikat Modul