Pengertian Media Pembelajaran Hakikat Media Pembelajaran

7

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi komunikasi aktif antara siswa dengan guru dalam kegiatan pembelajaran. 1 Interaksi komunikasi yang aktif melibatkan beberapa komponen yaitu komunikator, komunikan, dan pesan. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, yang berarti pemberi tahuan, pemberi bagian, dan pertukaran pembicaraan, pembicara mengharapkan pertimbangan dan tanggapan dari pendengarnya. Kata sifatnya communis artinya bersifat umum atau bersama-sama. Kata kerjanya communicare artinya berdialog, berunding atau bermusyawarah. 2 Ditinjau dari efek yang diharapkan, tujuan komunikasi bersifat umum, maka dalam proses komunikasi melahirkan istilah-istilah seperti penerangan, propaganda, indoktrinasi, pendidikan, pembelajaran dan lain sebagainya. Dengan demikian, pembelajaran adalah bagian khususnya komunikasi, karena memiliki tujuan yang bersifat khusus. Komunikasi dalam pembelajaran terjadi karena ada rencana dan tujuan yang ingin dicapai. 3 Dalam lingkup pendidikan, khususnya pendidikan formal di Indonesia, komunikator dapat sebagai “guru” sedangkan komunikan sebagai “siswa”. Sedangkan pesan yang disampaikan oleh “guru” tiada lain berupa pengetahuan atau kemampuan baru yang harus dimiliki oleh 1 Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar Kimia, Bandung: JICA IMSTEP, 2000, h. 8. 2 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008, h. 2. 3 Ibid. h. 3. siswa. Jadi tidak dapat disangkal bahwa proses yang menghantarkan siswa agar memiliki pengetahuan dan kemampuan baru yang digariskan oleh kurikulum memerlukan alat bantu. 4 Alat bantu tersebut disebut media pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin, yakni medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “pengantar” atau “perantara”. Dalam bahasa Arab media disebut “wasail” bentuk jamak dari “wasilah” yakni sinonim “al wasth” artinya juga “tengah”. Kata “tengah” itu sendiri berarti berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai “perantara” atau yang mengantarai. Karena posisinya berada di tengah maka “perantara” disebut sebagai “pengantar” atau “penghubung”, yakni mengantarkan, menghubungkan, dan menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. 5 Jadi media dapat diartikan sebagai perantara, penghubung, dan pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Banyak batasan yang dikemukakan para ahli tentang media, Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. 6 Gagne 1970 menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. 7 Asosiasi Pendidikan Nasional National Education AssociationNEA memberikan pengertian media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatan-peralatannya, media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca. 8 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala bentuk yang dipergunakan orang untuk 4 Mulyati Arifin, dkk., op.cit. h. 161. 5 Yudhi Munadi, op.cit. h. 6. 6 Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h. 6. 7 Ibid. 8 Ibid. h. 7. proses informasi dalam pembelajaran baik dalam bentuk tercetak maupun audiovisual serta peralatan-peralatan yang mendukungnya guna memberikan motivasi dan inovasi pada pembelajaran, supaya terjadi proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Dalam hal ini efektif berarti memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar. Sedangkan efisien artinya memiliki daya guna ditinjau dari cara penggunaannya, waktu, dan tempat. Media dikatakan efisien apabila penggunaannya mudah, dalam waktu yang singkat dapat mencapai isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Media juga harus bersifat komunikatif, artinya media tersebut mudah dimengerti maksudnya, dengan kata lain apa yang ditampilkan media tersebut mudah untuk difahami siswa. Menurut Ade Kosnandar, penggunaan media dalam pembelajaran dapat memudahkan siswa untuk memahami apa yang dipelajarinya, menarik perhatian siswa, membangkitkan motivasi belajar, mengurangi kesalah pemahaman, dan informasi yang disampaikan menjadi lebih konsisten, sehingga apa yang dipelajari siswa dapat lebih melekat dalam struktur kognitif siswa dan dapat mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan dibandingkan dengan tanpa menggunakan media. 9 Peran media pembelajaran menurut Smaldino seperti dikutip oleh Dilaga, diantaranya sebagai berikut: 1 Diatur oleh Pengajar instructor-directed Media pembelajaran yang digunakan oleh pengajar dan menjadi bagian dari penyajian materi pembelajaran yang disajikan oleh pengajar tersebut. 2 Diatur oleh Peserta Didik learner-directed Media pembelajaran yang digunakan oleh peserta didik itu sendiri, karena ia ingin terlibat lansung dalam kegiatan belajar tersebut. 9 Ade Kosnandar, “Guru dan Media Pembelajaran” Jurnal Teknodik No. 13 Tahun VII, Desember 2003, h. 77. 3 Belajar Jarak Jauh distance education Belajar jarak jauh adalah belajar dimana peserta didik tidak berhadapan lansung dengan pengajar, belajar jarak jauh memerlukan sarana telekomunikasi yang memadai, baik untuk interaksi yang bersifat searah maupun dua arah. 10

b. Ciri-ciri Umum Media Pembelajaran