terhadap bahan pelajaran yang sedang dipelajari. Apabila siswa telah menghabiskan kuponnya, siswa itu tidak dapat berbicara lagi. Hal ini
menghendaki agar siswa lain yang masih memegang kupon untuk ikut berbicara atau menghendaki bagi siswa yang pasif untuk menyatakan
pendapatnya dalam diskusi tersebut.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Time Token Arends
Metode pembelajaran Time Token Arends memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya yaitu:
1 Kelebihan metode pembelajaran Time Token Arends:
a Mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan partisipasi
b Menghindari dominasi siswa yang pandai berbicara atau yang tidak
berbicara sama sekali c
Membantu siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran d
Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi aspek berbicara
e Melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat
f Menumbuhkan kebiasaan pada siswa untuk saling mendengarkan,
berbagi, memberikan masukan dan memiliki keterbukaan terhadap kritik g
Mengajarkan siswa untuk menghargai pendapat orang lain. h
Mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang dihadapi.
i Tidak memerlukan banyak media pembelajaran.
2 Kekurangan metode pembelajaran Time Token Arends:
a Hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran tertentu saja.
b Tidak bisa digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak.
c Memerlukan banyak waktu untuk persiapan dan dalam proses
pembelajaran, karena semua siswa harus bicara satu persatu sesuai jumlah kupon yang dimilikinya.
d Kecenderungan untuk sedikit menekan siswa yang pasif dan membiarkan
siswa yang aktif untuk tidak berpasrtisipasi lebih banyak di kelas.
9
Setiap metode itu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Akan tetapi, dengan adanya metode pembelajaran, dapat mempermudah guru dan
siswa dalam memperoleh ilmu yang lebih bermanfaat dan menciptakan suasana pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Untuk itu kembali lagi
kepada fungsi guru, bagaimana seorang guru bisa meminimalisir kekurangan dari setiap metode pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang baik.
Metode pembelajaran Time Token Arends sangat tepat untuk pembelajaran struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, untuk
menghindari siswa mendominasi pembicara atau siswa diam sama sekali.
2. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Ahmad Susanto, “Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh
suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap ”.
10
Hasil belajar berupa perubahan perilaku dan tingkah laku. Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik berupa
pengetahuan, keterampilan motorik atau penguasaan nilai-nilai sikap.
11
Menurut Juliah dalam Asep, hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya.
Sedangkan menurut Hamalik dalam Asep, hasil belajar adalah pola-pola
9
Miftahul Huda, op.cit, h. 241.
10
Ahmad Susanto. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar Edisi Pertama, Jakarta: Kencana, 2013, h. 5.
11
Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran, Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam, DEPAG, 2009, h. 4.
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.
12
Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah
dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Nana Sudjana mendefiniskan
“Hasil belajar yaitu kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya ”.
13
Agus Suprijono juga berpendapat bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran
Gagne, hasil belajar berupa: 1
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2 Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. 3
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
4 Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5 Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkaan
penilaian terhadap objek tersebut.
14
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek potensi
12
Asep Jihad dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012, h. 15.
13
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 22.
14
Agus Suprijono, op.cit, h. 5.