Uji Normalitas Posttest Uji Normalitas

52

2. Pembahasan Hasil Pengujian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran PKn dengan metode pembelajaran Time Token Arends yang diterapkan pada kelompok eksperimen dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dibanding kelompok kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Pembelajaran ini dilakukan dalam 4 empat kali pertemuan. Di pertemuan pertama dilakukan tes hasil belajar pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa dan di pertemuan terakhir dilakukan tes hasil belajar posttest untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Tes ini diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada pertemuan pertama, siswa masih merasa sulit dalam mempelajari bahan ajar dan metode yang diberikan oleh peneliti. Pada saat siswa mendapatkan kupon dan diminta untuk berpendapat, disini siswa merasa kesulitan dalam mengemukakan pendapat. Biasanya siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru di depan kelas, dan kurangnya interaksi antara guru dan siswa sehingga mereka belum terbiasa untuk menyampaikan pendapat ataupun berbicara jika ada hal yang belum mereka pahami. Pada pertemuan pertama ini pula, guru membagikan soal tes awal pretest untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal yang dimiliki siswa. Setelah dilakukan penskoran, ternyata hasil belajar siswa masih dibawah rata-rata. Kebanyakan dari mereka tidak memperhatikan soal dan pembahasan yang diberikan, sehingga jawaban mereka banyak yang keliru. Pada saat pertemuan kedua, guru membagikan kupon di kegiatan awal. Guru dan siswa melakukan tanya jawab dan disini siswa mulai ada keberanian untuk bertanya dan berpendapat. Akan tetapi, sebagian dari siswa masih malu-malu dalam menyampaikan pendapatnya, sehingga peneliti memberikan motivasi lebih kepada siswa sampai siswa berani berpendapat. Pada pertemuan selanjutnya, yaitu pertemuan ketiga dan keempat. Sedikit demi sedikit ada perubahan yang baik, siswa sudah mulai paham dengan metode pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Dalam proses 53 pembelajaran, siswa sudah mulai aktif dalam kegiatan diskusi, serta aktif dalam bertanya dan berpendapat. Selain itu, nilai hasil belajar mereka pun meningkat. Hal ini dilihat dari perolehan skor nilai tugas kelompok dan tugas individu selama 2-3 pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, kupon yang telah diberikan peneliti tersebut sudah habis dipergunakan oleh semua siswa dalam proses pembelajaran sebagai media siswa dalam berpendapat. Berbeda dengan kelompok kontrol yang diajarkan oleh guru kelas. Selama peneliti melakukan observasi, diperoleh hasil pengamatan bahwa dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak pasif, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa yang guru sampaikan. Pada saat guru menjelaskan materi, siswa lebih banyak mengobrol dan bercanda, serta ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan dari guru di depan kelas. Hal ini terjadi akibat guru yang tidak menerapkan berbagai strategi dan metode pembelajaran di dalam kelas, sehingga berdampak pada siswa yang cenderung pasif dan hanya menunggu guru berbicara. Dari uraian di atas terlihat bahwa terdapat perbedaan antara kelompok ekperimen yang menggunakan metode pembelajaran Time Token Arends dengan kelompok kontrol yang diajarkan menggunakan metode konvensional, yakni metode yang biasa guru lakukan saat kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Arends 1998 dalam Miftahul Huda, bahwa metode pembelajaran Time Token merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran demokratis di sekolah. Proses pembelajaran yang demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa sebagai subjek. Metode ini digunakan untuk melatih siswa dan mengembangkan keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicara atau diam sama sekali. 1 Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa 1 Miftahul Huda. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013, h. 239.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kerja Kelompok di Kelas V SDN Pisangan 03

0 87 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 105288 SEI ROTAN T.A 2013/2014.

1 3 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Melalui Metode Time Token Arends Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri Plosokerep 2 Sragen Tahu

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 01 DUKUH KECAMATAN NGARGOYOSO

0 0 17

Model Pembelajaran Time Token Arends

0 1 8

PENERAPAN MODEL TIME TOKEN ARENDS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SDN TUNJUNGTIRTO 02

0 0 16

BAB 1 PENDAHULUAN - PENGARUH MODEL TIME TOKEN ARENDS TERHADAP KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS IV SDN KALISARI 1 DEMAK - Unissula Repository

1 1 9