2 Penskoran dengan koreksi terhadap jawaban tebakan sebagai berikut:
Skor =[B –
N] x 100 B = banyaknya butir soal yang dijawab benar
S = banyaknya butir soal yang dijawab salah P = banyaknya pilihan jawaban tiap butir
N = banyaknya butir soal Butir soal yang tidak dijawab diberi skor 0.
20
Pedoman penskoran memudahkan guru dalam perhitungan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Walaupun dalam
hal ini hanya difokuskan pedoman penskoran pada aspek kognitif saja yang berkaitan dengan hasil belajar dalam bentuk soal pilihan ganda.
3. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan dalam pelaksanaannya didasari oleh paradigma humanistik yang berlandaskan pada asumsi bahwa siswa adalah
manusia yang mempunyai potensi dan karakteristik yang berbeda-beda
sebagai subyek sekaligus obyek pembelajaran.
Menurut Azra, Pendidikan Kewarganegaraan PKn adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan
HAM, karena mencakup kajian dan pembahasan tentang banyak hal, seperti: pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of
law, hak dan kewajiban warganegara, proses demokrasi, partisipasi aktif dan keterlibatan warganegara dalam Masyarakat Madani, pengetahuan
tentang lembaga-lembaga dan sistem yang terdapat dalam pemerintahan, politik, administrasi publik dan sistem hukum, pengetahuan tentang
HAM, kewarganegaraan aktif, dan sebagainya.
21
20
Masnur Muslih. Authentic Assessment : Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, Bandung: PT.Refika Aditama,2011, hlm. 114.
21
A. Ubaedilah dan Abdul Rozak. Pancasila, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani, Jakarta: Kencana, 2012, cet. 8, h. 15.
Pembelajaran PKn disekolah dasar merupakan sebagai suatu proses belajar mengajar dalam rangka membantu siswa agar dapat belajar dengan
baik dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat
yang menempatkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada Pancasila, UUD dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan PKn adalah sebagai wahana untuk
mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pelajaran PKn dalam rangka “nation an character building”. Branson dalam Dasim Budimansyah mengatakan bahwa mata pelajaran
di sekolah seperti pemerintahan, kewarganegaraan, sejarah dan sastra bila diajarkan secara baik akan memberikan kerangka konseptual yang
diperlukan untuk pendidikan karakter. Hal ini berarti bahwa pendidikan karakter dapat dilakukan bukan hanya melalui mata pelajaran
kewarganegaraan melainkan melalui mata pelajaran lain. Pendidikan karakter terjadi melalui mata pelajaran tertentu melalui prose s
pembelajaran.
22
Dengan demikian, PKn adalah suatu program pendidikan yang berusaha menggabungkan unsur-unsur substantif yang meliputi demokrasi, hak-hak
asasi manusia, dan masyarakat madani melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif dan humanis dalam lingkungan yang demokratis untuk
mencapai suatu standar kompetensi yang ditentukan.
b. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran PKn
Tujuan pembelajaran PKn di Sekolah Dasar adalah untuk membentuk watak atau karakteristik warga negara yang baik. Menurut Mulyasa yang
dikutip oleh Susanto, tujuan mata pelajaran PKn adalah untuk menjadikan siswa:
22
Dasim Budimansyah. PKn dan Masyarakat Multikultural, Bandung: UPI, 2008, h. 82.