Instrumen Penelitian Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

diperbaiki redaksinya untuk mewakili indikator-indikator yang belum terpenuhi.

b. Uji Reliabilitas

Selain pengujian validitas, sebuah tes juga harus memiliki reliabilitas. “Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda ”. 10 Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program ANNATES versi 4.0.2 dengan kriteria kategori reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.5 Indeks Reliabilitas 11 Nilai Korelasi Kriteria 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah 0,20 Sangat rendah Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen, diperoleh r hitung sebesar 0,02. Dengan nilai reliabilitas demikian, maka instrumen tersebut belum sepenuhnya reliabel. Akan tetapi, melihat dari sifat uji reliabilitas itu bersifat pertimbangan, maka data tetap dapat dipertahankan. Karena data yang belum reliabel tersebut banyak mewakili indikator-indikator yang belum terpenuhi. 10 Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, h. 258. 11 Suharimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: BumiAksara, 2009, Cet. X, h. 207.

c. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran untuk setiap soal menunjukkan apakah butir soal itu tergolong sukar, sedang atau mudah. Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 – 1,0. Semakin besar indeks kesukaran menunjukkan semakin mudah butir soal dan sebaliknya semakin rendah indeks kesukaran menunjukkan semakin sulit butir soal. Tingkat kesukaran dapat diketahui dengan menggunakan program ANNATES. Tingkat kesukaran yang baik adalah P= 0,5 atau 0,15 dengan klasifikasi sebagai berikut: Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran 12 Nilai P Klasifikasi 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah 1,00 Sangat Mudah Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian, diperoleh 1 satu butir soal dengan tingkat kesulitan “sukar”, 22 butir soal dengan tingkat kesulitan “sedang”, 3 butir soal dengan tingkat kesulitan “mudah”, dan 14 butir soal dengan tingkat kesulitan “sangat mudah”.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah 12 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2009, h. 137. prestasinya. Artinya, bila soal tersebut diberikan kepada anak yang mampu, hasilnya menunjukkan prestasi yang tinggi, dan bila diberikan kepada siswa yang lemah, hasilnya rendah. 13 Untuk mengetahui daya pembeda dapat dilakukan dengan program ANNATES versi 4.0.2, klasifikasi interprestasi daya pembeda tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda Nilai D p Kriteria 0,00 - 0,20 Buruk 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali Berdasarkan hasil perhitungan uji daya pembeda butir soal instrument, diperoleh 21 butir soal dengan daya beda “buruk”, 11 butir soal dengan daya beda “cukup”, 7 butir soal dengan daya beda “baik”, dan 1 butir soal dengan daya beda “baik sekali”. Kemudian dari butir soal dengan daya pembeda buruk tersebut diduga terlalu mudah atau terlalu sukar, sehingga perlu diperbaiki atau diganti dengan pertanyaan lain.

2. Non Tes

a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi langsung dan mendalam dari sumbernya. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, guru dan siswa kelas IV. 13 Ibid, h. 141.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu langkah yang paling menentukan dalam penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisis data dilakukan melalui tahap-tahap berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data pada dua kelompok sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Analisis data ini menggunakan SPSS 22 dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Kolmogorov-Smirnov prinsip kerjanya yaitu membandingkan frekuensi kumulatif distribusi teoritik dengan frekuensi kumulatif distribusi empirik observasi. Langkah-langkah untuk melakukan uji Kolmogorov-Smirnov , yaitu: a. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal b. Menentukan risiko kesalahan taraf signifikan, yaitu α = 0,05 c. Kaidah pengujian: Jika D hitung D tabel, maka Ho diterima. 14

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Analisis data homogenitas ini menggunakan SPSS 22 yaitu dengan Uji Levene Statistic. Cara menafsirkan uji levene ini adalah, jika nilai Levene Statistic 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variasi data adalah homogen.

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji normalitas dan homogenitas, apabila data populasi berdistribusi normal dan data populasi homogen, maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini dilakukan 14 Syofian Siregar. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 153

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kerja Kelompok di Kelas V SDN Pisangan 03

0 87 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 105288 SEI ROTAN T.A 2013/2014.

1 3 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN PADA PEMBELAJARAN PKN Peningkatan Keterampilan Mengemukakan Pendapat Siswa Melalui Metode Time Token pada Pembelajaran PKn Kelas IV SDN Ngembat Padas 3 Gemolong Sragen

1 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS PADA PEMBELAJARAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Melalui Metode Time Token Arends Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri Plosokerep 2 Sragen Tahu

0 0 17

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 01 DUKUH KECAMATAN NGARGOYOSO

0 0 17

Model Pembelajaran Time Token Arends

0 1 8

PENERAPAN MODEL TIME TOKEN ARENDS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SDN TUNJUNGTIRTO 02

0 0 16

BAB 1 PENDAHULUAN - PENGARUH MODEL TIME TOKEN ARENDS TERHADAP KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS IV SDN KALISARI 1 DEMAK - Unissula Repository

1 1 9