setelah diadakannya tindakan, skor rata-rata kemampuan bertanya siswa pada siklus I mencapai 75, pada siklus II mencapai 86,5 dimana persen keberhasilan
menunjukkan kualifikasi tinggi 80 dan ada peningkatan sebesar 13 dari siklus pertama. Sedangkan ketuntasan belajar ekonomi siswa juga mengalami peningkatan
dimana siklus I rata-rata sebesar 65,7 dan pada siklus II menjadi sebesar 82. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Time Token Arends 1998 dapat meningkatkan kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan, dan ketuntasan belajar siswa.
Menurut dari penelitian yang dilakukan oleh Olivia Febrayani Valentina, menjelaskan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Time Token Arends
dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas V SD Gugus II Kecamatan Seririt. Sedangkan dari penelitian yang dilakukan oleh Baiq Mega Suci
Arini, menjelaskan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Time Token Arends 1998 dapat meningkatkan kemampuan bertanya, kemampuan
menjawab pertanyaan, dan ketuntasan belajar siswa. Jadi dapat dinyatakan bahwa metode pembelajaran Time Token Arends bukan
hanya dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, melainkan juga dapat berpengaruh terhadap kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan, dan
keaktifan belajar siswa yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa.
C. Kerangka Berfikir
Dalam proses interaksi belajar mengajar, guru adalah orang yang memberi pelajaran dan siswa adalah orang yang menerima pelajaran. Proses pembelajaran
terjadi ketika ada interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa lainnya. Dalam mentransfer pengetahuan kepada siswa
diperlukan adanya metode pembelajaran. Dengan adanya metode pembelajaran, maka proses belajar mengajar pun menjadi aktif dan menyenangkan. Hal itu dikarenakan
jika metode pembelajaran yang digunakan tepat, maka makin efektif dan efisien
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan antara guru dan siswa yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa.
Guru berupaya membelajarkan siswa dengan berbagai cara, salah satunya dengan metode pembelajaran Time Tokend Arends. Metode pembelajaran ini merupakan
metode yang menjadikan siswa lebih aktif selama proses belajar mengajar, selain itu juga melatih siswa untuk mampu dan berani berbicara atau berpendapat di dalam
kelas. Sintaks dari metode pembelajaran ini yaitu siswa bekerja sama dalam
menyelesaikan soal-soal yang diberikan dan saling membantu sesamanya serta mendapatkan pemerataan kesempatan dalam mengeluarkan pendapat, sehingga
masing-masing anggota kelompok dapat menghargai pendapat temannya yang lain dan tidak terjadi peranan yang dominan dalam satu kelompok.
Dengan metode pembelajaran yang telah ditentukan, diharapkan siswa mendapat hasil belajar yang baik, sehingga mendorong siswa untuk dapat mengerti dan
memahami materi yang diajarkan oleh guru, serta dapat menarik minat dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran yang telah dipaparkan di atas, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H
a
: Terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran Time Token
Arends terhadap hasil belajar PKn siswa kelas IV SDN Pisangan 03. H
: Tidak terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran Time Token
Arends terhadap hasil belajar PKn siswa kelas IV SDN Pisangan 03.
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun tempat penelitiannya adalah di SDN Pisangan 03, Jl. Legoso Raya Tanggerang. Waktu penelitiannya adalah semester genap bulan Januari-Juni 2015.
Jadwal kegiatan penelitian tersebut dinyatakan dalam tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Kegiatan Penelitian Jan
Feb Mar Aprl
Mei Juni
Penyusunan Proposal Skripsi
√
Wawancara
√
Observasi studi lapangan
√
Penyusunan Instrumen Penilaian
√
Uji Instrumen
√
Kegiatan Penelitian
√
Pengolahan Data
√
Teknik Analisis Data
√ √